SOLO – Selama 26 tahun membesarkan dan mendidik Kahiyang Ayu, hari ini, Rabu (8/11/2017), Presiden Jokowi bakal melepas putri satu-satunya tersebut untuk membuka lembaran baru kehidupannya. Jokowi mengaku ikhlas melepas putrinya dipersunting Bobby Afif Nasution.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai menggelar prosesi siraman di rumah pribadinya Jalan Kutai Utara RT 8 RW 7, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari kemarin.
Presiden mengaku terharu saat prosesi sungkeman yang dilakukan Kahiyang kepada dirinya dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Hal itu tak lepas dari Kahiyang yang akan segera melepas masa lajang.
“Apapun, yang penting sudah dari kecil sampai besar tiap hari bersama di rumah. Besok (hari ini, Red) insya Allah mandiri membangun keluarga,” terangnya.
Tak lupa Jokowi meminta doa restu seluruh masyarakat agar Kahiyang dan Bobby diberikan kelancaran dalam mengarungi biduk rumah tangga.
Makna siraman, lanjut Jokowi adalah menghilangkan seluruh kotoran baik lahir maupun batin di diri pengantin. “Untuk menghilangkan, membersihkan yang tidak baik-tidak baik. Baik di hati, di pikiran, yang melekat di badan pengantin,” terangnya.
Prosesi siraman diawali dengan pengajian yang dilanjutkan pemasangan bleketepe. Yakni anyaman daun kelapa yang masih hijau. Dipasang di atas pintu masuk rumah. Harapannya, sebagai peneduh sekaligus pertanda dimulainya hajatan.
Pemasangan bleketepe dilakukan sendiri oleh Jokowi. Didampingi Ibu Negara, putra sulungnya Gibran Rakabuming, menantu Selvi Ananda dan cucu Jan Ethes Srinarendra. Keluarga Jokowi kompak mengenakan pakaian adat jawa berwarna oranye dipadu jarit dan blangkon cokelat.
Berlanjut pemasangan ubo rampe, di mana keluarga mempelai perempuan menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawa dalam pernikahan. Sebelum siraman, Kahiyang terlebih dahulu melakukan sungkem kepada kedua orang tuanya.
Tangis bahagia pecah saat Kahiyang membacakan permohonan doa restu untuk membangun rumah tangga. “Paling mengharukan saat sungkem. Pak Jokowi tampak terharu karena akan melepas putri satu-satunya,” kata Ita Budi Suharto, istri almarhum mantan Sekda Surakarta Budi Suharto yang ikut menghadiri acara.
Proses selanjutnya, Kahiyang melakukan siraman diakhiri prosesi sadean dawet (jual dawet). Ibu Negara Iriana berperan sebagai penjual dawet yang dibeli oleh ibu-ibu lainnya. “Siraman dilakukan oleh eyang Sujiatmi (Ibunda Jokowi), Ibu Rudy (istri Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo), Ibu Danarsih (pemilik toko batik Danar Hadi) dan Setyawan Prasetyo,” jelas salah seorang panitia Sri Widadi.
Berturut-turut siraman dilakukan kerabat lainnya, yakni Widodo Prasetro, Anik Hari Milyanto, Didit Suptiyadi, Indayati Hari Mulyono dan Idong Setyo Husodo. Serta Jokowi dan Iriana sebagai penutup prosesi siraman.
Keluarga besar Jokowi merasa lega karena prosesi siraman berjalan lancar tanpa halangan. “Saya ucapkan terima kasih pada semuanya, kami diberi kelancaran. Tepat waktu, tepat acara dan insya Allah nanti semua akan baik-baik. Acara berjalan khidmat dan sakral sesuai adat Jawa,” terang kakak Iriana Haryanto.
Rampung prosesi siraman, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sragen.
Dari Sragen, Jokowi menuju ke Gedung Graha Saba Buana untuk mengecek kesiapan terakhir akad nikah dan resepsi. Kedatangan presiden bersama Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, serta Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sempat mengagetkan para pekerja yang melakukan finishing perlengkapan.
“Ini melihat persiapan dekorasi tahap akhir, mengingat besok pagi (hari ini, Red) diadakan acara akad nikah. Insya Allah semua sudah disiapkan dan lancar,” ucap Jokowi.
Selaku orang tua Kahiyang, Jokowi mewakili segenap keluarga besar meminta maaf kepada warga Solo yang terganggu terkait acara pernikahan putrinya tersebut. “Terkait lalu lintas, apabila terganggu dan harus digeser ke jalan yang lain karena jalan di depan Graha Saba disterilkan, maka kami sekeluarga minta maaf,” katanya.
Selain mengecek kesiapan gedung, presiden juga melakukan geladi resik prosesi akad nikah. “Bismillahirrohmanirrohim. Saya nikahkan dan jodohkan anak kandung perempuan saya Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution bin Erwin Nasution almarhum dengan maskawin seperangkat alat salat dan emas seberat 80 gram secara tunai,” terang presiden.
Apa alasan memilih maskawin emas 80 gram? Jokowi meminta media menanyakan langsung ke Kahiyang dan Bobby.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan, presiden punya hak menikahkan anaknya di Istana Negara. Tapi, Jokowi lebih memilih menggelar di kampung halaman dengan gedung dan fasilitas milik sendiri. Pernikahan Kahiyang-Bobby yang dihelat di Kota Solo merupakan keinginan presiden. (irw/ves/wa)
Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai menggelar prosesi siraman di rumah pribadinya Jalan Kutai Utara RT 8 RW 7, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari kemarin.
Presiden mengaku terharu saat prosesi sungkeman yang dilakukan Kahiyang kepada dirinya dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Hal itu tak lepas dari Kahiyang yang akan segera melepas masa lajang.
“Apapun, yang penting sudah dari kecil sampai besar tiap hari bersama di rumah. Besok (hari ini, Red) insya Allah mandiri membangun keluarga,” terangnya.
Tak lupa Jokowi meminta doa restu seluruh masyarakat agar Kahiyang dan Bobby diberikan kelancaran dalam mengarungi biduk rumah tangga.
Makna siraman, lanjut Jokowi adalah menghilangkan seluruh kotoran baik lahir maupun batin di diri pengantin. “Untuk menghilangkan, membersihkan yang tidak baik-tidak baik. Baik di hati, di pikiran, yang melekat di badan pengantin,” terangnya.
Prosesi siraman diawali dengan pengajian yang dilanjutkan pemasangan bleketepe. Yakni anyaman daun kelapa yang masih hijau. Dipasang di atas pintu masuk rumah. Harapannya, sebagai peneduh sekaligus pertanda dimulainya hajatan.
Pemasangan bleketepe dilakukan sendiri oleh Jokowi. Didampingi Ibu Negara, putra sulungnya Gibran Rakabuming, menantu Selvi Ananda dan cucu Jan Ethes Srinarendra. Keluarga Jokowi kompak mengenakan pakaian adat jawa berwarna oranye dipadu jarit dan blangkon cokelat.
Berlanjut pemasangan ubo rampe, di mana keluarga mempelai perempuan menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawa dalam pernikahan. Sebelum siraman, Kahiyang terlebih dahulu melakukan sungkem kepada kedua orang tuanya.
Tangis bahagia pecah saat Kahiyang membacakan permohonan doa restu untuk membangun rumah tangga. “Paling mengharukan saat sungkem. Pak Jokowi tampak terharu karena akan melepas putri satu-satunya,” kata Ita Budi Suharto, istri almarhum mantan Sekda Surakarta Budi Suharto yang ikut menghadiri acara.
Proses selanjutnya, Kahiyang melakukan siraman diakhiri prosesi sadean dawet (jual dawet). Ibu Negara Iriana berperan sebagai penjual dawet yang dibeli oleh ibu-ibu lainnya. “Siraman dilakukan oleh eyang Sujiatmi (Ibunda Jokowi), Ibu Rudy (istri Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo), Ibu Danarsih (pemilik toko batik Danar Hadi) dan Setyawan Prasetyo,” jelas salah seorang panitia Sri Widadi.
Berturut-turut siraman dilakukan kerabat lainnya, yakni Widodo Prasetro, Anik Hari Milyanto, Didit Suptiyadi, Indayati Hari Mulyono dan Idong Setyo Husodo. Serta Jokowi dan Iriana sebagai penutup prosesi siraman.
Keluarga besar Jokowi merasa lega karena prosesi siraman berjalan lancar tanpa halangan. “Saya ucapkan terima kasih pada semuanya, kami diberi kelancaran. Tepat waktu, tepat acara dan insya Allah nanti semua akan baik-baik. Acara berjalan khidmat dan sakral sesuai adat Jawa,” terang kakak Iriana Haryanto.
Rampung prosesi siraman, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sragen.
Dari Sragen, Jokowi menuju ke Gedung Graha Saba Buana untuk mengecek kesiapan terakhir akad nikah dan resepsi. Kedatangan presiden bersama Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, serta Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sempat mengagetkan para pekerja yang melakukan finishing perlengkapan.
“Ini melihat persiapan dekorasi tahap akhir, mengingat besok pagi (hari ini, Red) diadakan acara akad nikah. Insya Allah semua sudah disiapkan dan lancar,” ucap Jokowi.
Selaku orang tua Kahiyang, Jokowi mewakili segenap keluarga besar meminta maaf kepada warga Solo yang terganggu terkait acara pernikahan putrinya tersebut. “Terkait lalu lintas, apabila terganggu dan harus digeser ke jalan yang lain karena jalan di depan Graha Saba disterilkan, maka kami sekeluarga minta maaf,” katanya.
Selain mengecek kesiapan gedung, presiden juga melakukan geladi resik prosesi akad nikah. “Bismillahirrohmanirrohim. Saya nikahkan dan jodohkan anak kandung perempuan saya Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution bin Erwin Nasution almarhum dengan maskawin seperangkat alat salat dan emas seberat 80 gram secara tunai,” terang presiden.
Apa alasan memilih maskawin emas 80 gram? Jokowi meminta media menanyakan langsung ke Kahiyang dan Bobby.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan, presiden punya hak menikahkan anaknya di Istana Negara. Tapi, Jokowi lebih memilih menggelar di kampung halaman dengan gedung dan fasilitas milik sendiri. Pernikahan Kahiyang-Bobby yang dihelat di Kota Solo merupakan keinginan presiden. (irw/ves/wa)