• Berita Terkini

    Sabtu, 25 November 2017

    Presiden Resmikan Bandara Silangit

    TAPANULI UTARA – Pembenahan besar-besaran empat daerah yang ditabalkan sebagai “New Bali” resmi dimulai. Kemarin (24/11), Presiden Joko Widodo memulainya dengan meresmikan bandara Silangit di Kabupaen Tapanuli Utara.


    Keberadaan bandara tersebut diharapkan mempermudah akses wisatawan yang hendak menikmati keindahan Danau Toba. Bandara tersebut kini memiliki runway sepanjang 2.650 meter dengan lebar 45 meter.


    Terminalnya 3.000 meter persegi dan mampu menampung sekitar 500 ribu penumpang per tahun. Saat ini, bandara itu sudah berstatus bandara Internasional sehingga memungkinkan ada penerbangan langsung dari sejumlah negara.


    Meskipun demikian, Presiden menyatakan bandara itu belum selesai dibangun. Dia meminta agar panjang runway ditambah menjadi 3.000 meter. Sehingga, pesawat berbadan besar seperti Airbus bisa mendarat.


    ’’Terminalnya dari 3.000 meter persegi menjadi 10 ribu meter persegi,’’ ujar Presiden saat peresmian.


    Tiongkok tetap menjadi target utama wisatawan. Itu mengingat jumlah warga Negeri Panda yang berwisata ke luar negeri makin melonjak setiap tahunnya.

    Presiden menuturkan, bandara Silangit akan menjadi ledakan baru di dunia pariwisata Indonesia. ’’Gerbang menuju keindahan Danau Toba, yang menyimpan sejarah bumi dan kekayaan seni budaya suku-suku di Tano Batak terbuka lebar,’’ lanjutnya.


    Untuk saat ini, pengembangan terminal ditargetkan selesai pada 2020 mendatang. Itu artinya, lanjut presiden, peluang untuk selesai lebih cepat juga terbuka. Apakah di 2018 atau 2019. Sehingga, semakin banyak penumpang yang bisa keluar dan masuk lewat bandara tersebut tanpa harus transit di Kualanamu.


    Sementara itu, Menpar Arief Yahya menuturkan, satu persoalan pariwisata di kawasan Danau Toba sudah beres. Akses masuk menuju kawasan danau tersebut sudah lebih lega dengan dioperasikannya bandara Silangit. Kini, tugas Kemenpar adalah mengembangkan titik-titik pandang di seluruh tepian danau toba menjadi destinasi wisata.


    Salah satunya, membangun homestay di Kabupaten Toba Samosir yang terletak di sisi timur danau terbesar di Indonesia itu. Homestay itu didesain unik menyerupai telur yang berdiri. Ke depan, wisatawan akan punya banyak pilihan untuk berlibutr ke Danau Toba.


    ’’Semua titik di seluruh Kabupaten di Danau Toba ini sangat cantik,’’ ujarnya.


    Meskipun demikian, Arief meminta ada peran dari pemerintah daerah. Khususnya di tujuh kabupaten sekeliling Danau Toba. Pemda dan masyarakat harus mengambil peran agar daya tarik danau toba tetap terjaga. ’’50 persen sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO commitment. Keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerah dalam mengurus pariwisata,’’ tambahnya. (byu/ttg)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top