DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS |
Peristiwanya terjadi pukul 09.00. Semula, saat jam istirahat puluhan siswa jajan mi gelas di luar sekolah. Setelah makan mi tersebut, sebagian siswa tiba-tiba mengeluh pusing, mual, dan muntah-muntah.
Melihat kejadian itu, pihak sekolah langsung membawa siswanya ke puskesmas terdekat, dan dilarikan ke RSUD Kudus. ”Anak-anak ini baru pertama jajan dari pedagang luar sekolah. Biasanya jajan di kantin sekolah dengan pedagang yang sudah dipercaya oleh pihak sekolah,” kata Suparmin, kepsek SD Kayuapu.
Di sekolahannya sudah memiliki tiga kantin yang selalu dipantau oleh pihak sekolah. Setiap ada makanan yang baru datang, dicek terlebih dahulu masa kadaluwarsanya. Selain itu, pedagang juga diberi sosialiasi agar menjajakan makanan yang sehat, demi keselamatan siswanya.
“Saya termasuk kecolongan, karena yang jualan tersebut merupakan pedagang dari luar. Sebelumnya sudah saya beri peringatan kepada semua kantin. Agar menjajakan makanan yang sehat dan tidak berwarna tambahan,” tandasnya.
Kabag Humas RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Saiful Anas membenarkan ada 14 pasien yang dirawat di RSUD Kudus. ”Satu siswa diopname dan 13 siswa rawat jalan,” ujarnya.
Hasil dari diagnosis yang dilakukan oleh dr Widiyatmoko, Anas menjelaskan sebagian siswa hanya terkena efek keracunan ringan dengan ditandai gelang warna hijau. Namun, sebagian siswa lainnya positif keracunan mi gelas yang terdapat saos dan kecap didalamnya. Mereka ditandai dengan gelang warna kuning untuk perlu dilakukan observasi lebih lanjut.
Dikatakan Anas, hasil muntahan sisa tersebut, saat ini masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium milik Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat. Untuk siswa yang keracunan tersebut, disarankan untuk rawat jalan sambil menunggu hasil berkembangan selanjutnya.
“Saat datang mereka langsung ditangani di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saran dokter agar di rawat jalan saja dengan diberi obat, sambil menunggu perkembangan selanjutnya,” terangnya.
Suparmin Kepala SD Kayuapu mengatakan, saat istirahat puluhan siswa tersebut jajan mi gelas diluar sekolah. Setelah makan mi tersebut, sebagian siswa tiba-tiba mengeluh pusing, mual dan muntah-muntah. Melihat kejadian tersebut pihak sekolah langsung membawa siswanya ke Puskesmas terdekat, dan dilarikan ke RSUD Kudus.
”Anak-anak ini baru pertama jajan dari pedagang luar sekolah. Biasanya jajan di kantin sekolah dengan pedagang yang sudah dipercaya oleh pihak sekolah ,” ucapnya.
Menurutnya, di sekolahnya sudah memiliki tiga kantin yang selalu dipantau oleh pihak sekolah. Setiap ada makanan yang baru datang, dicek terlebih dahulu masa kadaluwarsanya. Selain itu, pedagang juga diberi sosialiasi agar menjajakan makanan yang sehat, demi keselamatan siswanya.
“Saya termasuk kecolongan, karena yang jualan tersebut merupakan pedagang dari luar. Sebelumnya sudah saya beri peringatan kepada semua kantin. Agar menjajakan makanan yang sehat dan tidak berwarna tambahan,” tandasnya.
Salah satu siswi Kelas III SD Kayuapu Kristianing Pamudi megaku, pada saat jam istirahat, banyak yang jajan mi gelas. ”Tapi setelah makan mi gelas itu, saya merasa pusing dan mual-mual,” katanya.
Aditya Yusron siswa kelas VI lainnya juga mengatakan hal yang sama. ”Karena makan mi itu saya sampai muntah sebanyak tiga kali,” ucapnya. (ela)