KEBUMEN - SMK Muhammadiyah Kutowinangun tengah menggagas untuk memproduksi solar cell atau listrik tenaga surya. Program ini ditargetkan dapat direalisasikan pada tahun 2018 mendatang.
Hal itu dikemukakan Kepala SMK Muhammadiyah Kutowinangun, Rochmat Aris Susyanto, pada saat kegiatan pendampingan dan monitoring Teaching Factory (TEFA) di sekolah setempat, Kamis(16/11/2017) lalu. Pendampingan dilakukan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) yang kali ini diwakili oleh Dr Turijin PsD.
Rochmat Aris Susyanto menyampaikan, solar cell untuk memproduksi energi listrik memiliki banyak keuntungan. Sebab, solar cell menggunakan sistem pemanfaatan tenaga surya atau matahari.
"Jika konsumsi listrik SMK Muhamamadiyah Kutowinangun menggunakan sistem solar cell maka tidak perlu lagi mengkonsumsi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)”, ujar Aris Susyanto.
Dia menambahkan, produksi solar cell pada pengembangan TEFA ini nantinya akan difokuskan untuk program keahlian Audio Video. “Harapan kami, tahun depan SMK Muhammadiyah Kutowinangun sudah mampu memproduksi solar cell, sehingga kedepan SMK Muhammadiyah Kutowinangun semakin maju dengan adanya program TEFA ini," ujarnya.
Turijin mengaku sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan SMK Muhammadiyah Kutowinangun. "Langkah ini sangat tepat, karena kedepan biaya konsumsi listrik akan semakin mahal," katanya. (Yis)
Penulis
Ayis N Winata
Hal itu dikemukakan Kepala SMK Muhammadiyah Kutowinangun, Rochmat Aris Susyanto, pada saat kegiatan pendampingan dan monitoring Teaching Factory (TEFA) di sekolah setempat, Kamis(16/11/2017) lalu. Pendampingan dilakukan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) yang kali ini diwakili oleh Dr Turijin PsD.
Rochmat Aris Susyanto menyampaikan, solar cell untuk memproduksi energi listrik memiliki banyak keuntungan. Sebab, solar cell menggunakan sistem pemanfaatan tenaga surya atau matahari.
"Jika konsumsi listrik SMK Muhamamadiyah Kutowinangun menggunakan sistem solar cell maka tidak perlu lagi mengkonsumsi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)”, ujar Aris Susyanto.
Dia menambahkan, produksi solar cell pada pengembangan TEFA ini nantinya akan difokuskan untuk program keahlian Audio Video. “Harapan kami, tahun depan SMK Muhammadiyah Kutowinangun sudah mampu memproduksi solar cell, sehingga kedepan SMK Muhammadiyah Kutowinangun semakin maju dengan adanya program TEFA ini," ujarnya.
Turijin mengaku sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan SMK Muhammadiyah Kutowinangun. "Langkah ini sangat tepat, karena kedepan biaya konsumsi listrik akan semakin mahal," katanya. (Yis)
Penulis
Ayis N Winata