PURWOREJO-Tanah negara bibir pantai di Desa Jatikontal Kecamatan Purwodadi Purworejo akan dijadikan areal wisata. Tidak sekedar menjual panorama pantai, pengelola akan menjadikan lahan yang ada menjadi ajang wisata edukasi yang cocok untuk keluarga.
"Pembukaan areal wisata di wilayah ini cukup penting, karena pantai Jatikontal adalah pantai pertama di Purworejo yang paling dekat dengan bandara internasional yang sedang dibangun," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Wisata Mangrove Jatikontal (Dewi Manja) Wahyudi, kemarin.
Dengan luas lahan 300 x 65 meter persegi, lahan yang selama ini hanya gundukan pasir dengan rerumputan liar akan dikelola menjadi tempat wisata menarik. Adanya cemara laut akan dikombinasikan dengan beberapa sarana pendukung yang pendanaannya diambilkan dari alokasi dana desa.
"Kita mendapat kucuran dana dari APBDes Perubahan senilai Rp 60 juta untuk persiapan lahan. Langkah optimal baru dilakukan di tahun depan,"imbuh Wahyudi.
Selama ini, Jatikontal sebenarnya telah menjadi salah satu tujuan wisata. Hanya saja belum dilakukan pengelolaan secara optimal. Tidak ada penarikan retribusi bagi wisatawan yang datang.
"Jatikontal ada tempat pelelangan ikan yang dilengkapi dengan sarana pendukung seperti tempat penyimpanan alat dan sebagainya. Nantinya ini akan kita tata sedemikian rupa. Rumah alat akan ditingkatkan menjadi mini museum yang menyajikan aneka alat nelayan baik yang modern maupun tempo dulu," tambahnya.
Hal lain yang cukup menarik adalah adanya tugu batas antara Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) dan Jawa Tengah. Rencananya tapal batas itu akan dikemas semenarik mungkin sehingga akan mengundang wisatawan untuk datang.
Selain menggarap pinggiran pantai, BUMDes Dewi Manja juga akan melakukan peningkatan kondisi kali pasir yang ada di pingggir desa. Sebagai wisata edukasi, akan ada pengenalan tanaman mangrove kepada wisatawan dari cara pembibitann hingga perawatan saat tanaman tumbuh besar.
"Kali pasir juga bisa digunakan sebagai tempat bermain air karena akan disediakan perahu dan jembatan sepanjang sungai sehingga masyarakat bisa menyusuri sungai dengan berjalan kaki," imbuhnya.
Kepala Desa Jatikontal Suyanto menambahkan, pembukaan wahana pariwisata di Jatikontal memang telah diwacanakan sejak lama. Selama ini jalur Jatikontal menjadi salah satu pintu masuk ke Pantai Jatimalang. Biasanya mereka yang enggan dipungut retribusi menggunakan jalur Jatikontal menuju Jatimalang.
"Dengan adanya pintu masuk di Jatikontal akan menjadi pemasukan tersendiri. Ini juga sebagai alternatif wisata jika jenuh dengan wisata pantai," ungkapnya.(ndi)
"Pembukaan areal wisata di wilayah ini cukup penting, karena pantai Jatikontal adalah pantai pertama di Purworejo yang paling dekat dengan bandara internasional yang sedang dibangun," kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Wisata Mangrove Jatikontal (Dewi Manja) Wahyudi, kemarin.
Dengan luas lahan 300 x 65 meter persegi, lahan yang selama ini hanya gundukan pasir dengan rerumputan liar akan dikelola menjadi tempat wisata menarik. Adanya cemara laut akan dikombinasikan dengan beberapa sarana pendukung yang pendanaannya diambilkan dari alokasi dana desa.
"Kita mendapat kucuran dana dari APBDes Perubahan senilai Rp 60 juta untuk persiapan lahan. Langkah optimal baru dilakukan di tahun depan,"imbuh Wahyudi.
Selama ini, Jatikontal sebenarnya telah menjadi salah satu tujuan wisata. Hanya saja belum dilakukan pengelolaan secara optimal. Tidak ada penarikan retribusi bagi wisatawan yang datang.
"Jatikontal ada tempat pelelangan ikan yang dilengkapi dengan sarana pendukung seperti tempat penyimpanan alat dan sebagainya. Nantinya ini akan kita tata sedemikian rupa. Rumah alat akan ditingkatkan menjadi mini museum yang menyajikan aneka alat nelayan baik yang modern maupun tempo dulu," tambahnya.
Hal lain yang cukup menarik adalah adanya tugu batas antara Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) dan Jawa Tengah. Rencananya tapal batas itu akan dikemas semenarik mungkin sehingga akan mengundang wisatawan untuk datang.
Selain menggarap pinggiran pantai, BUMDes Dewi Manja juga akan melakukan peningkatan kondisi kali pasir yang ada di pingggir desa. Sebagai wisata edukasi, akan ada pengenalan tanaman mangrove kepada wisatawan dari cara pembibitann hingga perawatan saat tanaman tumbuh besar.
"Kali pasir juga bisa digunakan sebagai tempat bermain air karena akan disediakan perahu dan jembatan sepanjang sungai sehingga masyarakat bisa menyusuri sungai dengan berjalan kaki," imbuhnya.
Kepala Desa Jatikontal Suyanto menambahkan, pembukaan wahana pariwisata di Jatikontal memang telah diwacanakan sejak lama. Selama ini jalur Jatikontal menjadi salah satu pintu masuk ke Pantai Jatimalang. Biasanya mereka yang enggan dipungut retribusi menggunakan jalur Jatikontal menuju Jatimalang.
"Dengan adanya pintu masuk di Jatikontal akan menjadi pemasukan tersendiri. Ini juga sebagai alternatif wisata jika jenuh dengan wisata pantai," ungkapnya.(ndi)