IMAM/EKSPRES |
Kepala Desa Kutosari, Masyhud mengaku sangat dan sangat prihatin dengan kondisi tersebut. kendati demikian pihaknya sendiri tidak dapat berbuat banyak selain mendampingi masyarakat menyampaikan keluhannya kepada pemerintah. Hingga saat ini saja telah terdapat lima rumah yang hilang. Selain itu puluhan rumah terancam dan tidak berani ditempati.
“Saya sangat berharap adanya penanganan terkait persoalan ini,” tuturnya, saat mengunjungi beberapa warga yang rumahnya terancam longsor, Kamis (28/12/2017).
Dalam kesempatan itu, Masyhud juga menyampaikan, jika tidak segera dilakukan penanganan maka wilayah satu RT terancam hilang dari Desa Kutosari. Sebab keberadaan pemukiman berada tepat diatas tebing dengan ketinggian berkisar 15 meter. Sementara itu kondisi tebing sungai berupa tanah labil. “Saya tahu bahwa ini juga bukan menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten, kendati demikian setidaknya hal ini diusahakan dengan sungguh-sungguh,” katanya.
Dari pantauan Ekspres, kerusakan yang terjadi akibat longsor memang cukup parah. Kawasan terancam longsor setidaknya mencapai jarak 300 meter ke arah Selatan dari Jembatan Tembana. Sementara bagian berupa sawah dan lahan pekarangan sementara sebagian lain berupa kawasan padat penduduk.
Adanya kondisi tersebut juga membuat warga merasa sangat was-was. Rasa takut semakin meningkat manakala sedang terjadi hujan deras. Bahkan warga mengaku tidak dapat tidur jika terjadi hujan lebat di waktu malam. “Jelas sangat ketakutan dan was-was, longsor dapat terjadi sewaktu-waktu,” tutur Ahmad Jafar (60) warga setempat.
Beberapa warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Kebumen dapat memberikan bantuan dana agar warga dapat membangun rumah kembali di lokasi lain. Selain itu warga juga berharap agar segera dilakukan penanganan agar bencana kerusakan tidak semakin parah. (mam)