SIROJUL MUNIR/RADAR KUDUS |
Tanggul itu berada di Sungai Jajar, Dusun Krajan, Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung. Ukurannya sekitar 7 x 3 meter. Kemudian, tanggul jebol di Desa Tunggu, Kecamatan Karangrayung. Ukurannya sekitar 10x5 meter. Akibatnya air masuk ke pemukiman warga dan menggenangi rumah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Agus Sulaksono mengatakan, banjir di enam kecamatan karena intensitas hujan sangat tinggi. Sehingga air di sungai melimpah dan meluap ke pemukiman warga.
”Air yang menggenangi warga antara 10 sampai 50 sentimeter. Untuk daerah paling parah di Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung,” jelas Agus Sulaksono.
Dari data BPBD Grobogan, di Kecamatan Toroh banjir melanda Desa Katong. Akibatnya ada 80 rumah terendam dengan ketinggian air sekitar 10-30 sentimeter. Kecamatan Penawangan melanda Desa Tunggu dan Keramat. Di dua desa ini ada 200-an rumah terendam dengan ketinggian air 3-50 sentimeter.
Untuk Kecamatan Karangrayung melanda di Desa Mojoagung, Pangkalan, dan Putatnganten, dan Rawoh. Ada sekitar 1.000 rumah terendam ketinggian air 30–50 sentimeter. Kecamatan Gubug melanda di Desa Mlilir ada 20 rumah terendam ketinggian 20 sentimeter.
”Banjir di Mojoagung karena tanggul jebol terjadi sekitar pukul 03.00. Warga masih tetap bertahan di rumah dan tidak mengungsi,” terang dia.
Kemudian, banjir di Kecamatan Tegowanu melanda Desa Kejawan. Ada 35 rumah yang terendam dengan ketinggian air 10-30 sentimeter. Di Kecamatan Purwodadi melanda Perumahan Sambak Indah Purwodadi, Desa Cengkrong, dan Candisari. Sekitar 70 rumah terendam air sekitar 10-40 sentimeter.
Dia menerangkan, para warga memilih bertahan di rumah masing-masing. Mereka beralasan mengamankan barang-barang di rumah. Sedangkan, dapur umum belum dibuat karena belum ada permintaan. Warga masih bisa memasak sendiri di dalam rumah. ”Bantuan sembako sebagian sudah diberikan untuk dimasak,” ujarnya.
Banjir yang melanda di Kabupaten Grobogan menjadi perhatian Kapolres Grobogan AKBP Satria Rizkiano, Dandim 0717 Purwodadi Letkol Arm Teguh Cahyadi, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Grobogan Subiyono. Mereka melihat langsung di lokasi banjir. Mereka mendatangi di Desa Mojoagung yang ketinggian air mencapai 50 sentimeter dengan mobil patroli.
”Peninjauan ini untuk memberikan bantuan moril kepada warga terkena banjir. Kami akan support bantuan tenaga dari anggota Polri atau TNI untuk perbaiki tanggul secepatnya,” kata Kapolres Grobogan AKBP Satria Rizkiano.
Saat menyeberangi Jalan Godong-Karangrayung, AKBP Satria Rizkiano yang naik di belakang mobil patroli tiba-tiba meloncat. Hal itu dikarenakan ada seorang ibu bersama anaknya mendorong sepeda motor yang mogok. Motor itu terkena banjir.
Dandim 0717 Purwodadi Letkol Arm Teguh Cahyadi mengatakan, akan disiagakan puluhan anggota ke lokasi banjir. Mereka akan membantu warga kalau ada kerusakan. Selain itu, menyalurkan bantuan distribusi logistik. ”Sewaktu-waktu dibutuhkan kami siap untuk membantu 24 jam korban bencana banjir,” terang dia.
Akibat banjir yang melanda di Desa Mojoagung sempat menjadikan arus kendaraan tersendat. Sebab, air yang menggenangi jalan cor beton sekitar 50 sentimeter. Maka kendaraan diarahkan Satlantas Polres Grobogan memutar lewat Desa Truko, Putat, Nganten sampai Sumberrejo. Begitu juga sebaliknya.
Kepala Dinas PUPR Grobogan Subiyono mengatakan, penutupan tanggul jebol menunggu air surut. Debit air masih tinggi di Sungai Jajar. ”Kalau besok pagi (hari ini, Red) sudah surut, kami akan terjunkan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol. Mudah-mudahan tidak terjadi hujan lagi hari ini,” terangnya. (mun/ris)