JAKARTA – Menurut data yang dimiliki Kementerian Perhubungan, saat arus mudik angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) ada peningkatan arus lalu lintas di beberapa ruas tol. Misalnya Tol Cipali yang mengarah ke pantai utara Jawa (Pantura), meningkat sekitar 58 persen dari tahun sebelumnya. Namun menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat arus balik nanti justru arus selatan yang lebih padat.
”Kita menduga dengan kenaikan tersebut, pada saat arus balik mereka akan menggunakan jalur selatan untuk menghindari kemacetan di tol Cipali,” kata Budi. Arus balik diprediksi Menhub akan terjadi selama empat hari. Mulai 29 Desember hingga 1 Januari.
Menyikapi hal itu, Budi juga mengatakan akan merekomendasikan larangan pengoperasian kendaraan berat pada 29 Desember 2017 sampai dengan 1 Januari 2018. ”Tadinya pelarangan itu hanya dua hari. Namun tadi kita diskusi kemungkinan bukan hanya tanggal 29 dan 30 Desmeber 2017. Tapi tanggal 31 Desember 2017 dan tanggal 1 Januari 2018 juga masih banyak yang berjalan,” ungkapnya. Selain itu Budi juga berharap agar jalan arteri dapat difungsikan dengan baik.
Mengenai himbauan pelarangan kendaraan berat, mantan direktur PT Angkasa Pura 2 itu menyebut bahwa Aptrindo dan Organda cukup kooperatif untuk berdiskusi. ”Sekarang ini, kalaupun tidak dilarang, angkutan-angkutan berat itu akan overload, jadi jalannya pelan sekali. Hal ini tentu akan terus kita evaluasi,” ujar Menhub.
Selain himbauan pelarangan pada saat puncak arus balik Nataru bagi kendaraan berat, Menhub memberikan alternatif lainnya. Budi menyebutkan langkah lainnya yang dapat dilakukan adalah penghitungan bobot secara konsisten bagi kendaraan berat. Jika terjadi pelanggaran akan dikenakan sanksi maksimal. ”Dua alternatif, kita minta dilakukan penghentian atau beratnya secara konsisten kita lakukan penghitungan. Sehingga kecepatannya dapat cepat yakni di atas 30 km/jam dan tidak menghambat laju kendaraan lain. Yang menindak adalah Kemenhub di jembatan timbang. Jika melanggar kita akan beri sanksi maksimal. Jembatan timbang sedang kita persiapkan semuanya,” ucapnya.
Dia juga menghimbau agar pemudik kembali ke Jakarta sebelum 1 Januari 2018. ”Jangan pulang berbarengan tanggal 1 Januari 2018. Malam tahun barunya di Jakarta saja,” tuturnya.
Selama libur Natal dan tahun baru, Budi berkantor di Semarang. Menurutnya hal itu untuk membantu koordinasi.
Sementara itu President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menurutkan jika mengalami peningkatan sekitar 7,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Lonjakan penumpang terjadi pada H-3 atau 22 Desember sebanyak 371.047 penumpang.
Sementara itu, pergerakan pesawat mengalami peningkatan sekitar persen dibandingkan tahun lalu yakni dari 12.750 pergerakan pesawat menjadi 13.783. Sedangkan untuk extra flight mengalami kenaikan sekitar 25 persen dari 213 penerbangan di tahun lalu menjadi 289 penerbangan. Meskipun peningkatan yang cukup signifikan, tambah Awal, ketepatan waktu penerbangan (on time performance) selama masa angkutan natal dan tahun baru kali ini, hingga H-2 sudah mencapai 97,24 persen.
Menurut data PT Angkasa Pura 2 top 5 destination dalam Nataru kali ini untuk domestik adalah Kualanamu, Makasar, Denpasar, Surabaya, dan Yogyakarta. Sementara itu rute internasional yang menjadi favorit adalah Singapura, Kuala Lumpur, Incheon, Hongkong, dan Bangkok. (lyn)
”Kita menduga dengan kenaikan tersebut, pada saat arus balik mereka akan menggunakan jalur selatan untuk menghindari kemacetan di tol Cipali,” kata Budi. Arus balik diprediksi Menhub akan terjadi selama empat hari. Mulai 29 Desember hingga 1 Januari.
Menyikapi hal itu, Budi juga mengatakan akan merekomendasikan larangan pengoperasian kendaraan berat pada 29 Desember 2017 sampai dengan 1 Januari 2018. ”Tadinya pelarangan itu hanya dua hari. Namun tadi kita diskusi kemungkinan bukan hanya tanggal 29 dan 30 Desmeber 2017. Tapi tanggal 31 Desember 2017 dan tanggal 1 Januari 2018 juga masih banyak yang berjalan,” ungkapnya. Selain itu Budi juga berharap agar jalan arteri dapat difungsikan dengan baik.
Mengenai himbauan pelarangan kendaraan berat, mantan direktur PT Angkasa Pura 2 itu menyebut bahwa Aptrindo dan Organda cukup kooperatif untuk berdiskusi. ”Sekarang ini, kalaupun tidak dilarang, angkutan-angkutan berat itu akan overload, jadi jalannya pelan sekali. Hal ini tentu akan terus kita evaluasi,” ujar Menhub.
Selain himbauan pelarangan pada saat puncak arus balik Nataru bagi kendaraan berat, Menhub memberikan alternatif lainnya. Budi menyebutkan langkah lainnya yang dapat dilakukan adalah penghitungan bobot secara konsisten bagi kendaraan berat. Jika terjadi pelanggaran akan dikenakan sanksi maksimal. ”Dua alternatif, kita minta dilakukan penghentian atau beratnya secara konsisten kita lakukan penghitungan. Sehingga kecepatannya dapat cepat yakni di atas 30 km/jam dan tidak menghambat laju kendaraan lain. Yang menindak adalah Kemenhub di jembatan timbang. Jika melanggar kita akan beri sanksi maksimal. Jembatan timbang sedang kita persiapkan semuanya,” ucapnya.
Dia juga menghimbau agar pemudik kembali ke Jakarta sebelum 1 Januari 2018. ”Jangan pulang berbarengan tanggal 1 Januari 2018. Malam tahun barunya di Jakarta saja,” tuturnya.
Selama libur Natal dan tahun baru, Budi berkantor di Semarang. Menurutnya hal itu untuk membantu koordinasi.
Sementara itu President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menurutkan jika mengalami peningkatan sekitar 7,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Lonjakan penumpang terjadi pada H-3 atau 22 Desember sebanyak 371.047 penumpang.
Sementara itu, pergerakan pesawat mengalami peningkatan sekitar persen dibandingkan tahun lalu yakni dari 12.750 pergerakan pesawat menjadi 13.783. Sedangkan untuk extra flight mengalami kenaikan sekitar 25 persen dari 213 penerbangan di tahun lalu menjadi 289 penerbangan. Meskipun peningkatan yang cukup signifikan, tambah Awal, ketepatan waktu penerbangan (on time performance) selama masa angkutan natal dan tahun baru kali ini, hingga H-2 sudah mencapai 97,24 persen.
Menurut data PT Angkasa Pura 2 top 5 destination dalam Nataru kali ini untuk domestik adalah Kualanamu, Makasar, Denpasar, Surabaya, dan Yogyakarta. Sementara itu rute internasional yang menjadi favorit adalah Singapura, Kuala Lumpur, Incheon, Hongkong, dan Bangkok. (lyn)