IMAM/ESKPRES |
Hal ini disampaikan oleh Ketua Panwaskab Kebumen Maesaroh saat Sosialisasi Pengawasan pemilu, Jumat (8/12/2017). Kegiatan tersebut dihadiri pemuda dari unsur organisasi kepemudaan di Kabupaten Kebumen. Sedangkan narasumber kegiatan yaitu Suratno Mantan Panwaskab dan Rektor IANU Kebumen Dr Imam Satibi SPd MPd.
Pemuda memang menjadi motor penggerak perubahan bangsa. Tak heran jika presiden pertama Ir Soekarno menyampaikan “Beri saya 10 pemuda maka saya akan merubah dunia”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pemuda sangat efektif menjadi motor penggerak perubahan bangsa.
Ketua Panwaskab Kebumen Maesaroh mengatakan, semangat yang dimiliki oleh pemuda dapat untuk menyalurkan pesan pengawasan dalam rangka pemilu. Pemuda diharapkan dapat menjadi pioner pemilu serta mendampingi masyarakat secara langsung. Sehingga, implikasi pekik pengawasan juga dapat tersalurkan hingga ke masyarakat tingkat bawah. "Dengan pemuda menjadi motor penggerak pekik pengawasan, Golput tidak lagi marak di masyarakat. Selain itu pemuda diharapkan juga dapat menjadi penggerak gerakan anti money politik," katanya.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya konflik saat pemilu, lanjut Masaroh, Panwas kini telah berjejaring dengan stakeholder terkait yakni Polres Kebumen, Kodim 0709/Kebumen dan Satpol PP Kebumen. Selain itu, diharapkan pula ada peran serta elemen masyarakat dalam menciptakan situasi kondusif agar tercipta pemilu yang demokratis, aman, dan tertib. “Kami berharap peserta pemilu dan pendukung dapat menjaga kondusifitas dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Dr Imam Satibi menyampaikan agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan baik, maka Panwas dan KPU harus bekerja dengan baik. Untuk itu Panwas dan KPU harus saling menjaga kode etik masing-masing. jangan sampai Panwas dan KPU justru malah melaksanakan persekongkolan. “Ini penting sekali , agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan baik maka semuanya harus bertugas dengan baik,” ucapnya. (mam)