IMAM/EKSPRES |
Suara untuk mengembalikan Tugu Lawet seperti semula datang dari kalangan dewan serta LSM Abdi Bangsa Kebumen serta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kebumen.
Ketua LSM Abdi Bangsa Kebumen Sugianto menyampaikan, adanya renovasi justru membuat Tugu Lawet lebih buruk daripada sebelum dipugar. Salah satu sebabnya, penggunaan stainles steel sebagai pagar melingkar pada bagian bawah tugu lawet dinilai tidak "nyambung" dengan tugu.
Kesan yang timbul kemudian, tugu lawet terlihat semrawut. “Saat ini malah tampak pating plantang ora genah. Pokoknya kami dari LSM mengusulkan agar bangunan tersebut dikembalikan seperti semula,” kata Sugianto, Senin (11/12/2017).
Rupanya usulan mengembalikan tugu lawet seperti semula tak hanya datang dari Sugianto. Kalangan dewan turut menyuarakan hal senada. Salah satu anggota DPRD Kebumen Ma’rifun, menilai, renovasi Tugu Lawet menunjukkan tidak matangnya perencanaan Pemkab. Alih-alih tambah cantik, kata dia, Tugu Lawet sekarang ini malah terlihat sebaliknya.
“Bentuknya bagus yang dulu. Saat ini Tugu Lawet terkesan tidak alami,” paparnya.
Pendapat senada dilontarkan anggota DPRD Kebumen, Halimah Nurhayati. Politisi senior dari Partai Golkar itu menyampaikan, ornamen batu dan stainless sangat tidak chemistry (serasi). Seharusnya Tugu Lawet di desain alami dengan diperbanyak tanaman bunga di bagian bawah.
Hal itu akan menambah asri bangunan tersebut, terlebih posisi Tugu Lawet berada di Jantung Kota Kebumen. “Saya tidak tahu, apakah desainnya cuma seperti itu, atau akan ditambah. Jika hanya seperti itu kelihatanya jadi kurang menarik. Sedangkan jika belum selesai berarti waktu pengerjaannya molor,” paparnya.
Terpisah, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kebumen, Solikhan, menyampaikan, renovasi Tugu Lawet adalah proyek gagal Pemkab Kebumen. Renovasi justru malah menghabiskan anggaran saja dan konstruksi penataan bangunan di Tugu Lawet kini justru berpotensi membahayakan pengguna jalan. “Tralis-tralis yang dipasang terkesan pemborosan saja,” tegasnya.
Sebelumnya telah diberitakan jika revitalisasi Tugu Lawet yang menjadi maskot kabupaten berselogan Beriman ini, rencananya akan rampung dalam waktu 120 hari. Pelaksanaan revitalisasi dimulai pada 14 Agustus 2017 hingga 11 Desember.
Setelah dilelangkan, revitalisasi Tugu Lawet hanya membutuhkan biaya Rp 673 juta, dari rencana anggaran Rp 750 juta. Adapun pemegang proyek revitalisasi itu yakni CV Alam Hijau Lestari dengan direktur Mambangul Hasan RT 3 RW 2 Desa Triwarno Kecamatan Kutowinangun.
Waktu pengerjaan proyek revitalisasi dilaksanakan sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Revitalisasi dilaksanakan dengan penambahan pagar stainless, pot hias, ornamen burung lawet, kolam dan air mancur.
Kepala Dinas Perkim LH Kabupaten Kebumen, Edi Riyanto sebelumnya mengatakan, renovasi tugu lawet belumlah selesai. Pihaknya pun membuka kemungkinan untuk mengevaluasi renovasi. Salah satunya soal penggunaan stainles steel apakah tepat apa tidak. "Namun evaluasi baru akan dilakukan setelah renovasi selesai dikerjakan," katanya saat itu. (mam)