foto : IST |
Begitu Sigit merampungkan menyanyi lagu ”Kota Magelang” usai acara penyerahan penghargaan kepada ratusan aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Magelang yang purna tugas di tahun 2017 ini, para awak kemudian tiba-tiba ”nyelonong” ke podium. Mereka lantas menyanyikan lagu ”Selamat Ulang Tahun” sembari membawakan setangkai bunga kepada orang nomor satu di Kota Magelang itu.
Melihat hal ini, peraih Pelopor Inovasi tingkat Jawa Tengah itu tak bisa menutupi raut sumringah yang menghiasi wajahnya. Selanjutnya, para wartawan memberikan ucapan selamat sekaligus bersalaman dengannya.
”Wah, terima kasih sekali. Saya nggak nyangka, dapat hadiah dari teman-teman pers,” ujar Sigit.
Ulang tahun Sigit sejatinya jatuh pada 28 Desember, hari ini. Namun, sejumlah wartawan mengaku bahwa pemberitaan di media cetak baru akan terbit keesokan harinya. Dari alasan itu, sehingga mereka berharap bisa memberi dua kado sekaligus, selain bunga hadiah lain yaitu pemberitaan terkait ucapan ulang tahunnya, agar menambah semangat walikota dalam memimpin daerah.
Kehadiran Walikota Sigit Widyonindito di tengah-tengah awak media massa siang itu memang tampak santai dan penuh keakraban. Awak media hadir di Pendopo Pengabdian pada awalnya memang hanya menghadiri dan meliput kegiatan pemberian penghargaan bagi ASN purna tugas. Ternyata diluar dugaan Sigit, di tengah-tengah kegiatan itu ada kejutan khusus terhadapnya.
Kejutan itu pun begitu membuat Sigit tercengang. Pasalnya ketika sedang asyik-asyiknya bernyanyi ia tiba-tiba digeruduk sejumlah wartawan. Lantas seorang dari wartawan menyanyikan lagu ”Selamat Ulang Tahun”.
”Wah, temen-temen pers bocorin rahasia. Kan ulang tahun saya besok,” ucap Sigit sembari tertawa.
Sigit mengaku usai mendapat kado dari wartawan itu langsung ia unggah di media sosial pribadinya. Tanggapannya pun beragam, termasuk putra putrinya.
”Anak saya komentar, lho ultahnya kan besok, saya jawab saja, bukannya sekarang ya? Jangan-jangan kamu yang lupa. Dia malah tertawa,” kata Sigit.
Di ulang tahunnya yang ke-59, Sigit berharap masyarakat Kota Magelang semakin maju dan sejahtera. Menurutnya, meski Kota Magelang sudah meraih berbagai penghargaan bergengsi, bagi Sigit, itu hanyalah bonus.
”Yang terpenting adalah bagaimana membuat masyarakatnya itu sejahtera dan makin maju,” tandasnya.
Dia juga meminta agar aparat Pemkot Magelang tidak cepat puas, apalagi terlena dengan banyaknya penghargaan yang telah diraih ini.
”Saya renungkan perkataan dari para kiai, jika hari esok harus lebih baik dari sekarang. Karena kalau hanya sama, itu namanya orang yang rugi. Kesimpulannya, tidak hanya mempertahankan (prestasi) tapi ke depan harus lebih baik dari sekarang,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Sigit juga berterima kasih kepada para awak media yang selama ini turut mendukung pembangunan Kota Magelang melalui berbagai pemberitaan. Namun ia juga berharap supaya sinergitas ini lebih dari sekadar pemberitaan saja.
”Sinergitas bisa diaplikasikan melalui komunikasi, memberi masukan, saran, maupun kritik secara profesional demi peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya sadar betul jika pemerintah perlu masukan dan saran dari insan pers. Menurut Sigit, tanpa adanya kontrol media massa, pemerintah bisa saja menjalankan kebijakan yang kurang tepat. Kritik dan masukan positif insan pers, lanjut Sigit, bisa dijadikan bahan evaluasi berbagai kebijakan.
”Sinergitas antara pemerintah dengan media massa sangat diperlukan. Saya harap tetap bermitra dengan harmonis dan terus ajak masyarakat ikut bangun Kota Magelang,” katanya.
Salah satu wartawan senior yang bertugas di Kota Magelang Choriroh Kurniawati mengatakan, para awak media sepakat menghadiahi Sigit berupa bunga karena sudah mengetahui bahwa mantan kepala DPU itu memang menggemari bunga. Terang saja, karena sejak ia memimpin Kota Magelang tahun 2010 lalu, kini tak ubahnya Kota Magelang memiliki ratusan taman dengan bunga warna-warni. Tak hanya itu, daerah dengan tiga kecamatan ini juga dikenal sangat bersih sehingga menjadi daerah yang paling produktif meraih penghargaan Anugerah Adipura.
”Spontan saja, karena memang nggak ada persiapan khusus. Kita berikan bunga, karena bunga menjadi simbol yang juga sarat makna. Sedangkan untuk biaya kado ini diambil dari dana urunan para wartawan yang bertugas di sini,” kata Wati, sapaan akrabnya.
Wati menilai perhatian Sigit kepada para awak media sangat besar. Sigit bahkan memperlakukan para awak media layaknya anaknya sendiri.
”Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas segala perhatian Bapak Walikota dan jajaran Pemkot Magelang kepada kami selama ini sehingga kami bisa mendapatkan berita-berita yang berkualitas di Kota Magelang,” tandasnya. (wid)