IMAM/ESKPRES |
Dalam kesempatan itu, para siswa dan siswa terlihat sangat antusias melaksanakan manasik mengenakan kostum putih lengkap dengan atribut haji. Masing-masing regu didampingi oleh guru pembimbing. Melaksanakan ibadah haji menjadi Rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Umat Islam yang mampu menjalankannya.
Manasik haji yang dilaksanakan mirip dengan gambaran ibadah haji yang sesungguhnya. Para peserta manasik mempratekkan secara langsung tentang tata cara ibadah haji. Dalam manasik peserta juga melaksanakan gambaran kegiatan di wukuf di padang Arafah, melempar Jumroh dan Thawaf yakni mengelilingi Ka’bah. “Para siswa paham betul, dengan semua proses ibadah haji,” tutur Kepala MI Darussa'adah Ahmad zen Kholik SPdI di sela-sela kegiatan.
Dijelaskanya, agar lebih dapat memahami pelajaran, maka para siswa harus melaksanakan praktik. Pelajaran yang hanya berkutat pada teori semata bisa jadi sulit dipahami. Saat siswa mempelajari tentang sholat, maka sebaiknya juga dilaksanakan dengan praktik sholat. Bagitu juga saat siswa mempelajari tentang berwudhu. “Dengan adanya praktik maka siswa akan mempunyai gambaran yang jelas dengan apa yang dipelajarinya,” katanya, kemarin (19/12018).
Untuk itu, lanjut Ahmad zen Kholik, adanya manasik semata-mata dilaksanakan agar siswa mampu untuk memahami dengan baik, terkait tata cara ibadah haji. Manasik juga menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. “Ini sangat menyenangkan, terbukti para siswa sangat antusias mengikutinya,” jelasnya.
Menurut Ahmad zen Kholik dengan melaksanakan manasik haji, maka hal ini dapat meningkatkan rasa keinginan siswa untuk menunaikan ibadah haji. Jika sejak usia pendidikan dasar para siswa telah mempunyai cita-cita untuk dapat menunaikan ibadah haji maka bukan tidak mungkin hal itu dapat terwujud kelak jika mereka telah dewasa. “Pemahaman dan keinginan untuk dapat menunaikan ibadah haji menjadi bekal yang penting bagi para siswa semua,” ucapnya. (mam)