SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat beberapa tahun belakangan, tren penggunaan moda angkutan udara terus meningkat. Peningkatan diperkirakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta bertambahnya berbagai rute dari sejumlah maskapai penerbangan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Margo Yuwono mengatakan, grafik statistik penumpang angkutan udara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Baik penerbangan domestik maupun internasional.
Pada November 2016, keberangkatan penumpang melalui bandara di Jawa Tengah tercatat sebanyak 264.752. Jumlah keberangakan tersebut meningkat menjadi 307.123 penumpang pada periode yang sama di tahun 2017. Begitu juga dengan penerbangan internasional, pada November tahun 2016 terdapat 6.460 keberangkatan melalui bandar udara di Jawa Tengah. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat hingga 12.489 pada periode yang sama di tahun berikutnya.
“Tren peningkatan juga terjadi pada bulan-bulan sebelumnya di dua tahun terakhir. Peningkatan tajam terjadi di bulan Juli bertepatan dengan arus mudik dan arus balik, serta mendekati akhir tahun terkait dengan libur panjang Natal dan tahun baru,” ujarnya.
Peningkatan tersebut, lanjutnya, diperkirakan sebagai akibat dari pergeseran penggunaan moda angkutan penumpang. Para penumpang yang sebelumnya menggunakan angkutan laut mulai bergeser ke angkutan udara. Hal tersebut juga seiring dengan kebutuhan mobilitas yang tinggi dari masyarakat saat ini.
“Sejumlah maskapai sudah mulai membuka cukup banyak rute baik penerbangan langsung maupun tidak langsung ke beberapa daerah yang sebelumnya tidak dibuka rute tersebut. Sedangkan untuk rute yang sudah ada, beberapa juga ditambah frekuensinya,” ujarnya.
Peningkatan keberangkatan dengan menggunakan moda angkutan udara menurutnya juga menjadi salah satu indikasi adanya pertumbuhan ekonomi. “Semakin mobilitas tinggi juga menjadi salah satu dampak dari pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. (dna/ric)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Margo Yuwono mengatakan, grafik statistik penumpang angkutan udara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Baik penerbangan domestik maupun internasional.
Pada November 2016, keberangkatan penumpang melalui bandara di Jawa Tengah tercatat sebanyak 264.752. Jumlah keberangakan tersebut meningkat menjadi 307.123 penumpang pada periode yang sama di tahun 2017. Begitu juga dengan penerbangan internasional, pada November tahun 2016 terdapat 6.460 keberangkatan melalui bandar udara di Jawa Tengah. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat hingga 12.489 pada periode yang sama di tahun berikutnya.
“Tren peningkatan juga terjadi pada bulan-bulan sebelumnya di dua tahun terakhir. Peningkatan tajam terjadi di bulan Juli bertepatan dengan arus mudik dan arus balik, serta mendekati akhir tahun terkait dengan libur panjang Natal dan tahun baru,” ujarnya.
Peningkatan tersebut, lanjutnya, diperkirakan sebagai akibat dari pergeseran penggunaan moda angkutan penumpang. Para penumpang yang sebelumnya menggunakan angkutan laut mulai bergeser ke angkutan udara. Hal tersebut juga seiring dengan kebutuhan mobilitas yang tinggi dari masyarakat saat ini.
“Sejumlah maskapai sudah mulai membuka cukup banyak rute baik penerbangan langsung maupun tidak langsung ke beberapa daerah yang sebelumnya tidak dibuka rute tersebut. Sedangkan untuk rute yang sudah ada, beberapa juga ditambah frekuensinya,” ujarnya.
Peningkatan keberangkatan dengan menggunakan moda angkutan udara menurutnya juga menjadi salah satu indikasi adanya pertumbuhan ekonomi. “Semakin mobilitas tinggi juga menjadi salah satu dampak dari pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. (dna/ric)