BANJARNEGARA - Penasaran ingin merasakan langsung pengalaman menjadi petani, turis asal Belanda datang ke Desa Pagak Kecamatan Purwarja Klampok. Turis asal negeri Kincir Angin bernama Mr Daniel Van Wijk tersebut mencoba membajak sawah dengan traktor tangan dan mengusir burung dengan jeblugan, Jumat (12/1/2018).
Turis berusia 35 tahun itu mengaku penasaran dengan cara pengolahan sawah di Indonesia. Bersama dua rekan lainya asal Indonesia Mr Daniel memgaku senang bisa berinteraksi langsung dengan petani di sawah dan bisa menjalankan traktor tangan. Baginya menjalankan traktor tangan merupakan pengalaman pertamanya.
Turis berusia 35 tahun itu mengaku penasaran dengan cara pengolahan sawah di Indonesia. Bersama dua rekan lainya asal Indonesia Mr Daniel memgaku senang bisa berinteraksi langsung dengan petani di sawah dan bisa menjalankan traktor tangan. Baginya menjalankan traktor tangan merupakan pengalaman pertamanya.
"Saya senang berada di Indoneisia dengan persawahannya yang luas. Saya juga merasa senang bisa mencoba memegang dan meledakan jeblugan. Sesuatu yang dilarang di Belanda. Di sini orang nya kreatif-kreatif," kata dia dalam Bahasa Inggris.
Lahan persawahan di Pagak memang mulai menguning. Sehingga petani membuat jeblugan untuk mengusir burung pipit yang memakan padi yang mulai menguning.
"Saya kagum dengan orang Indonesia yangbuletm. Karena ternyata begitu berat menjadi petani. Mulai dari mengolah lahan sampai panen," paparnya.
Pengelola Desa Wisata Pagak Pradikta Dimas mengatakan Desa Wisata Pagak masih dalam tahap pengembangan. Meskipun demikian, sudah mampu mendatangkan wisatawan mancanegara.
Dimas menjelaskan jeblugan merupakan cara petani untuk mengusir burung yang menjadi hama tanaman padi. Jeblugan terbuat dari pipa paralon yang disetting kemudian diisi spiritus dan dinyalakan dengan percikan korek elektrik. Ketika dinyalakan menciptakan bunyi ledakan yang cukup keras.
Kepala Desa Pagak sudarwo mengatakn dengan adanya kedatangan wisatawan mancanegara ini membuat warganya semakin semangat. "Warga kami semakin paham dengan adanya dampak dampak positif dari desa wisata," ujarnya.(drn)
Lahan persawahan di Pagak memang mulai menguning. Sehingga petani membuat jeblugan untuk mengusir burung pipit yang memakan padi yang mulai menguning.
"Saya kagum dengan orang Indonesia yangbuletm. Karena ternyata begitu berat menjadi petani. Mulai dari mengolah lahan sampai panen," paparnya.
Pengelola Desa Wisata Pagak Pradikta Dimas mengatakan Desa Wisata Pagak masih dalam tahap pengembangan. Meskipun demikian, sudah mampu mendatangkan wisatawan mancanegara.
Dimas menjelaskan jeblugan merupakan cara petani untuk mengusir burung yang menjadi hama tanaman padi. Jeblugan terbuat dari pipa paralon yang disetting kemudian diisi spiritus dan dinyalakan dengan percikan korek elektrik. Ketika dinyalakan menciptakan bunyi ledakan yang cukup keras.
Kepala Desa Pagak sudarwo mengatakn dengan adanya kedatangan wisatawan mancanegara ini membuat warganya semakin semangat. "Warga kami semakin paham dengan adanya dampak dampak positif dari desa wisata," ujarnya.(drn)
Berita Terbaru :
- Hutan Kota, Lokasi yang Digadang Jadi Paru-paru Kota Kebumen
- Polres Kebumen Gelar Panen Raya Jagung di Mirit
- Wabup Zaeni Miftah Jadi Guru Dadakan di SMA Negeri 1 Pejagoan
- Cegah Stunting, Pemkab Kebumen Kampanyekan Gemar Makan Ikan
- Kepengurusan BPC HIPMI Kebumen Periode 2025-2028 Dilantik
- Kantor hingga Pasar di Kebumen Diinstruksikan Putar Lagu Indonesia Raya
- Utusan Presiden Zita Anjani Kunjungi Sagara Kebumen