Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham menyampaikan persiapan penyaluran PKH untuk sepuluh juta keluarga itu. Dia mengatakan masalah klasik yang dihadapi penyaluran bantuan pemerintah selama ini adalah sangat teknis. ’’Ada yang (bantuan, red) tidak sampai. Ada yang sampainya tidak sesuai yang dijanjikan,’’ katanya usai peluncuran call center PKH di komplek Kemensos kemarin (19/1/2018). Call center itu bisa diakses masyarakat melalui nomor 1500299.
Dia menjelaskan masalah kualitas juga sering menjadi laporan. Misalnya kualitas beras dan bantuan lainnya. Untuk itu dia berharap layanan pusat pengaduan PKH bisa mendekatkan penerima bantuan PKH dengan pemerintah. Dia berharap masyarakat yang mendapati persoalan terkait penyaluran PKH segera melapork ke call center untuk segera dicarikan solusinya. Laporan itu bisa berupaya jumlah bantuan yang diterima tidak sesuai maupun penyalurannya tidak tepat waktu.
Politisi Golkar itu mengatakan secara teknis masalah penyaluran PKH bisa dihadapi. Kemudian secara folosofis dia mengatakan pemerintah ingin mengubah perilaku beriokrasi. ’’Yaitu seakan-akan pejabat itu mau dilayani. Tidak. Pemerintah harus melayani,’’ tuturnya. Idrus mengatakan masyarakat pemegang kartu PKH untuk menyampaikan keluhan. ’’Ada protes sampaikan di sini (call center) semua,’’ tuturnya.
Dalam peluncuran call center Khofifah Indar Parawansa juga turut hadir. Dia mengatakan pada tahun sebelumnya ada penerima PKH yang rasan-rasan, ada yang terima dan ada yang belum. Namun tahun ini dia optimis PKS siap cair per 1 Februari. ’’Siap cair untuk 10 juta keluarga penerima manfaat,’’ katanya. Khofifah menuturkan ada empat juta keluarga penerima manfaat PKH yang baru.
Perempuan yang mundur sebagai Mensos karena bertarung di Pilgub Jatim itu menjelaskan kartu PKH saat ini sudah sampai ke pemegang dan telah diaktivasi. Artinya kartu itu sudah siap diisi uang dan digunakan di e-warong. Besaran uang PKH yang diterima adalah RP 1,8 juta/tahun/keluarga. (wan)
