FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS |
Sonia tiba di gedung KPK pukul 13.20. Perempuan yang genap berusia 40 tahun pada Oktober tahun lalu itu terlihat anggun mengenakan setelan blazer modern kombinasi warna hitam dan putih. Rambut yang berwarna hitam merah melengkapi keanggunan dokter yang kerap mengisi program acara kecantikan dan kesehatan di televisi nasional itu.
Usai diperiksa, Sonia meladeni awak media yang menunggu di pelataran gedung KPK. Dengan gaya bicara yang imut, perempuan yang didampingi seorang pria berbadan tinggi besar itu menjawab satu persatu pertanyaan wartawan. ”Jadi saya kenal sama beliau (Rita Widyasari) itu sudah lama banget, antara 5 sampai 10 tahun yang lalu, saya juga sampai lupa,” tuturnya.
Yang menarik, Sonia beberapa kali menggoda wartawan dengan jawaban “manja” ala sosialita. Misal, saat ditanya soal apakah Rita Widyasari pernah melakukan perawatan kecantikan di klinik miliknya. ”Pernah nggak ya?,” jawab Sonia lantas tersenyum. ”Kasih tahu nggak ya,” ucap dia ketika ditanya berapa biaya perawatan kecantikan di kliniknya.
Untuk diketahui, KPK melakukan penelusuran harta Rita yang diduga hasil korupsi. Nah, infromasi yang dikumpulkan penyidik lembaga superbodi itu, Rita kerap “menghamburkan” uang untuk membeli aksesoris perempuan-seperti tas merek terkenal- hingga melakukan perawatan kecantikan. Gaya hidup (life style) itu ditengarai menghabiskan duit ratusan juta sampai miliaran rupiah.
Sonia pun mengakui pernah bertemu Rita dalam sebuah acara para sosialita. Pertemuan itu diikuti sosialita-sosialita lain. Setelah itu, Sonia mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan Rita. ”Saya berkenalan sama dia (Rita) itu cuma sebagai teman sosialita. Dan cuma sekali itu saja, habis itu saya nggak pernah ketemu dia lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, pemeriksaan Sonia kemarin merupakan penjadwalan ulang. Sebelumnya, Sonia dijadwalkan pada Selasa (23/1) lalu. Namun, dia tidak hadir. Priharsa mengatakan, pemeriksaan itu terkait dengan dugaan pencucian uang yang dilakukan Rita selama menjabat sebagai bupati dua periode.
”Ada kebutuhan penyidikan untuk klarifikasi terkait dengan penggunaan kekayaan tersangka RIW (Rita Widyasari) untuk perawatan kecantikan,” kata Priharsa. Total TPPU yang diduga dilakukan Rita bersama orang dekatnya, Khairudin sejauh ini sebesar Rp 436 miliar. Jumlah itu masih bisa bertambah seiring dengan penyidikan TPPU yang bergulir saat ini.
Sebelumnya, Rita angkat bicara soal dugaan pencucian uang yang membelitnya. Dia menyebut uang senilai Rp 436 miliar yang diduga hasil korupsi itu merupakan asetnya sendiri. Selama menjabat sebagai bupati, Rita mengaku memiliki aset bernilai ratusan miliar. Itu berasal dari bisnis pertambangan yang digelutinya selama ini, salah satunya tambang batu bara.
Rita pun mengakui bahwa dirinya memang kerap belanja aksesori khas sosialita. Diantaranya 40 tas branded yang kini disita KPK. Mulai merek Hermes, Gucci serta D&G. Yang menarik, tas bernilai ratusan juta itu diklaim tidak semua asli oleh Rita. Ada beberapa yang KW alias barang palsu. ”Namanya juga cewek,” ujarnya saat ditanya soal tas itu sambil tertawa.
Selain tas, hasil suap dan gratifikasi yang diduga telah dibelanjakan atau disamarkan menggunakan nama orang lain diantaranya berupa mobil, tanah, uang tunai dan bangunan. Beberapa aset Rita sudah disita KPK. Seperti, mobil Toyota Vellfire, Ford Everest, dan Land Cruiser. Selain itu, ada pula 2 apartemen di Balikpapan. (tyo)