Agus/wonosoboekspres |
Suminto tewas saat menebang pohon kalbi di ladangnya. Kematiannya bukan karena kejatuhan pohon, namun diduga karena serangan jantung.
Kejadian nahas itu berawal saat korban meminta bantuan tiga orang tetangganya untuk membantu menebang pohon kalbi diladang miliknya. Saat itu korban bertugas untuk menarik kayu dengan tali. Ketika kayu telah ditebang dan hendak roboh semua orang berlarian menjauh namun pada waktu itu korban terpeleset jatuh. Beruntung saat itu korban tidak tertimpa pohon.
Mengetahui hal tersebut para tetangganya langsung bergegas menolong korban yang pada waktu itu masih dalam keadaan sadar. Korban masih bisa berkata “Nyong ora papa”. Namun karena korban masih tampak pucat pasi, tetangganya berinisiatif membawanya ke RSUD Wonosobo.
Akan tetapi setelah sampai di UGD, RSUD Wonosobo, Korban dinyatakan oleh dokter telah meninggal dunia. Dokter juga tidak menemukan adanya luka berarti maupun tanda penganiayaan pada tubuh korban. Hingga akhirnya setelah melakukan pemeriksaan lanjutan, dokter menduga kematian korban disebabkan oleh serangan jantung.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh pihak Polsek Mojotengah. Melalui Kanit Reskrim Bripka Anang Giyan, petugas dari Polsek Mojotengah telah melakukan pemeriksaan TKP dan saksi-saksi.
“Setelah nyaris tertimpa pohn, korban terlihat dalam keadaan panik dan shock. Dokter dari RSUD Wonosobo juga menyatakan hal yang sama, jika kematian korban murni disebabkan karena serangan jantung,” katanya.
Jenazah korban akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Guna mencegah hal serupa terulang kembali, Kanit Reskrim Polsek Mojotengah berharap agar warga lebih hati-hati dalam melaksanakan aktivitas kerja.
“Kejadian kecelakaan kerja seperti ini bisa saja terulang lagi jika warga kurang hati-hati dalam melakukan aktivitas. Kerja keras boleh saja, namun keselamatan kerja adalah yang utama,” pungkasnya. (gus)