IMAM/EKSPRES |
Apa yang dilaksanakan oleh KPI semata-mata merupakan implementasi dari Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Adapun tujuan undang-undang tersebut yakni mewujudkan pemerintahan desa yang profesional, efisien dan efektif terbuka serta bertanggungjawab. Sedangkan pada sisi masyarakat undang-undang mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat guna mengembangkan potensi dan aset desa dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Hal ini ditegaskan oleh Field Project Officear KPI Kabupaten Kebumen Siti Darojah, disela-sela kegiatan pertunjukan seni drama kolosal. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Gedung Pusat kesehatan Desa (PKD) Desa Nampudadi Kecamatan Petanahan. Kegiatan tersebut dilaksanakan berkat kerja sama Konsorsium Pemberdayaan Kelompok Marjinal Desa (IRE) Yogyakarta, Lakspesdam PBNU, KPI, PSPK UGM, CCES dan Mitra Wacana, Sabtu (27/1/2018) malam.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Desa Nampudadi Samikin, Sekretaris Camat Petanahan Yonatan SH dan beberapa tokoh masyarakat lainnya. Meski sempat diguyur hujan lebat, namun masyarakat tetap antusias untuk mengadiri pertunjukan seni tersebut. Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan tari kuda lumping, pantomim, tari daerah, serta kentongan dari Group Ogawa yang berasal dari Desa Nampudadi.
Siti Darojah menyampaikan, untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan oleh Undang-undang Desa maka diperlukan prasyarat yakni hubungan yang dinamis antara masyarakat dan pemerintah desa. Untuk dapat mencapai hubungan tersebut masih terdapat tantangan yakni masih lemahnya kapasitas aktor yang ada di pemerintah desa maupun masyarakat itu sendiri. “Untuk itu kami mengembangkan inovasi dalam penganggaran desa partisipatif. Tujuan utamanya yakni mendorong tata kelola yang demokratis dan inovatif di 20 desa,” tuturnya.
Adanya program tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Nampudadi Samikin. Pihaknya menegaskan, akan selalu mendukung program-program tersebut. Sebab apa yang terbaik bagi masyarakat tentunya menjadi prioritas utama pemerintah desa. “Kami menyambut baik dan akan selalu mendukung program tersebut. Kami berharap ini bukan sekedar seremonial namun ada tindak lanjut dari semua program yang ada,” ucapnya. (mam)