Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad |
Yang benar, menurut dia, Bupati Mohammad Yahya Fuad baru mengungkapkan keinginannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bupati.
"Perlu saya luruskan, belum mengundurkan diri. Baru rasan-rasan ingin mundur," tegas Mahmud Fauzi saat mendampingi Wakil Bupati, Yazid Mahfudz keterangan kepada sejumlah wartawan di Rumah Dinas Wakil Bupati Kebumen, Rabu (24/1/2018) siang.
Dari Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah mengetahui soal rencana pengunduran diri Bupati Kebumen Yahya Fuad. Bahkan Ganjar mengaku ditelepon langsung oleh Yahya Fuad yang mengajukan pengunduran diri.
"Sudah telepon saya, dia mau mengundurkan diri," kata Ganjar Pranowo, Rabu (24/1).
Ganjar menyebut, permintaan pengunduran diri telah disampaikan secara lisan pada Senin (22/1/2018) kemarin. Pada Minggu (21/1/2018), Ganjar mengaku telah mendapati informasi soal penetapan tersangka bupati Kebumen.
Pihak Pemprov Jateng pun berniat menyiapkan pelaksana tugas untuk menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Kebumen. "Kalau sudah mau mundur, kami siapkan penggantinya. Wakilnya nanti naik, tapi plt dulu," tambahnya.
Terpisah, Pengasuh PP Al Hasani Fachrudin Achmad Nawawi atauu yang akrab disapa Gus Fachru turut prihatin pasca ditetapkannya bupati Kebumen sebagai tersangka oleh KPK. "Kami berharap semoga bupati diberi kekuatan, kesabaran dan ketabahan, serta mampu melewati ujian tersebut," kata dia kepada Ekspres, siang kemarin.
Disisi Gus Fachru juga memohon agar masyarakat dapat untuk bisa berfikir jernih dan menahan diri untuk tidak memperkeruh situasi. KPK menetapkan tersangka tidak serta merta tanpa alat bukti yang kuat. “Sikap gentle bupati yang akan mundur paska penetapan tersangka harus kita apresiasi dan kita hormati agar konsen/fokus dalam mengahadapi masalah. Juga sebagai bukti tanggungjawab moral bupati kepada masyarakat termasuk kepada pimpinan OPD,” katanya.
Dalam kesempatan kali ini Gus Fachru juga menghimbau kepada semua pihak agar jangan memancing di air keruh dan mencari muka dengan memberi masukan yang tidak tepat kepada bupati (Muqtadol hal).
Pihaknya mengajak kepada seluruh elemen untuk bersama-sama mengikuti proses hukum dan proses politik dengan elegan. Semua pihak yang tidak mengetahui duduk permasalahannya secara pasti lebih baik mengikuti proses yang sedang berjalan, jangan berusaha membangun opini publik untuk kepentingan-kepentingan yang mengarah pada perpecahan dalam masyarakat. “Saya menegerai ada kelompok-kelompok yang ingin beramai dalam situasi dan kondisi saat sekarang,” ucapnya. (ori/mam)