SEMARANG – Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Sudirman Said-Ida Fauziah berencana melanjutkan program pengentasan kemiskinan yang selama lima tahun ini terus digenjot Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Ketua Tim Pemenangan Merah Putih, Ali Khamdi menjelaskan, kemiskinan menjadi perkara yang menjadi prioritas Sudirman Said. Dengan niatan tersebut, dipilihkan tagline “Mbangun Jateng, Mukti Bareng” untuk pasangan Sudirman-Ida. Artinya, membangun Jateng, bahagia bareng.
"Mukti Bareng merupakan wujud Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia di Jawa Tengah yang memang semestinya dirasakan seluruh warga, bukan sebagian kecil warga," jelasnya, Kamis (18/1/2018).
Mukti, dalam bahasa Jawa merupakan capaian kebahagiaan tertinggi. Bukan sekadar karena tercukupinya kebutuhan material, namun juga kebutuhan immaterial. Hal tersebut menjadi penting karena jika melihat kondisi Jateng saat ini angka kemiskinan dan ketimpangan sosial masing sangat tinggi.
"Data terbaru Jateng ini ada 4,20 juta orang miskin atau sekitar 12,23 persen, sedangkan angka gini rasio pada angka 0,365. Padahal semua syarat untuk mencapai kesejahteraan warga semua ada di Jawa Tengah, secara geografis maupun SDM," bebernya
Karena itu, Sudirman-Ida berencana memberikan perhatian serius terhadap masalah kemiskinan di Jateng. "Ada banyak problem-problem dasar warga Jateng yang masih belum selesai, mulai dari kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja. Ketimpangan antar daerah juga harus terus dikurangi," tuturnya.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Idonesia juga merupakan tujuan bernegara kita yang termaktub di Pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia. "Itu merupakan amanah bagi pemimpin pemerintahan, karena ini konteksnya di Jateng, maka keadilan sosial bagi warga Jateng,” tandasnya. (amh/zal)
Ketua Tim Pemenangan Merah Putih, Ali Khamdi menjelaskan, kemiskinan menjadi perkara yang menjadi prioritas Sudirman Said. Dengan niatan tersebut, dipilihkan tagline “Mbangun Jateng, Mukti Bareng” untuk pasangan Sudirman-Ida. Artinya, membangun Jateng, bahagia bareng.
"Mukti Bareng merupakan wujud Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia di Jawa Tengah yang memang semestinya dirasakan seluruh warga, bukan sebagian kecil warga," jelasnya, Kamis (18/1/2018).
Mukti, dalam bahasa Jawa merupakan capaian kebahagiaan tertinggi. Bukan sekadar karena tercukupinya kebutuhan material, namun juga kebutuhan immaterial. Hal tersebut menjadi penting karena jika melihat kondisi Jateng saat ini angka kemiskinan dan ketimpangan sosial masing sangat tinggi.
"Data terbaru Jateng ini ada 4,20 juta orang miskin atau sekitar 12,23 persen, sedangkan angka gini rasio pada angka 0,365. Padahal semua syarat untuk mencapai kesejahteraan warga semua ada di Jawa Tengah, secara geografis maupun SDM," bebernya
Karena itu, Sudirman-Ida berencana memberikan perhatian serius terhadap masalah kemiskinan di Jateng. "Ada banyak problem-problem dasar warga Jateng yang masih belum selesai, mulai dari kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja. Ketimpangan antar daerah juga harus terus dikurangi," tuturnya.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Idonesia juga merupakan tujuan bernegara kita yang termaktub di Pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia. "Itu merupakan amanah bagi pemimpin pemerintahan, karena ini konteksnya di Jateng, maka keadilan sosial bagi warga Jateng,” tandasnya. (amh/zal)