KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kabar gembira bagi orangtua yang menyekolahkan anaknya di SMA atau SMK Negeri di Kebumen. Pasalnya, mulai tahun ini Biaya Operasional (BOP) atau dulu dikenal SPP turun hingga 50 persen.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kebumen, Rachmat Priyono, mengatakan penurunan itu terkait dengan adanya anggaran dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk SMA dan SMK negeri. Hal ini bagian dari upaya pemprov untuk bisa merealisasikan program sekolah murah.
"Masing-masing siswa menerima BOP sebesar Rp 765 ribu per siswa per tahun. Adanya bantuan ini yang akhirnya menurunkan sampai 50 persen," kata pria yang juga Kepala SMA Negeri 1 Kebumen, didampingi didampingi Waka Humas Slamet Pramono, Selasa (20/3/2018).
Rachmat Priyono, mengatakan penurunan BOP tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemrov Jateng untuk meningkat mutu pendidikan dengan murah. Sehingga beban masyarakat berkurang.
Adanya BOP, diharapkan mengakhiri sekolah yang menjadi lumbung kritik, utamanya terkait masalah SPP. Dana BOP diketahui berasal dari suntikan dana pendidikan yang digelontorkan Gubernur nonaktif Ganjar Pranowo pada Januari lalu sebesar Rp 792 miliar untuk seluruh Jawa Tengah.
Selain itu, mulai tahun ini Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) SMA dan SMK negeri juga mendapat honor dari Pemprov Jateng. Besarannya sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) ditambah 10 persen dari UMK. Sehingga GTT SMA di Kebumen tahun menerima honor sebesar Rp 1.560.000 ditambah 10 persen.
Namun, tidak semua GTT dapat menerima honor tersebut. Adapun syaratnya minimal mengajar 24 jam dalam setiap minggunga. "Kemudian, ilmunya linear dan pengangkatannya sebagai GTT per Juli 2016. Artinya pengangkatan setelah Juli 2016 tidak memenuhi syarat," terangnya.
Sedangkan untuk PTT, menerima honor sebesar UMK ditambah 2,5 persen bagi yang berijazah SMA. Kemudian dapat tambahan 5 persen bagi PTT lulusan D3 dan 7,5 persen bagi lulusan S1 dan S2. "Syaratnya juga sama pengangkatannya per Juli 2016," imbuhnya.(ori)
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kebumen, Rachmat Priyono, mengatakan penurunan itu terkait dengan adanya anggaran dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk SMA dan SMK negeri. Hal ini bagian dari upaya pemprov untuk bisa merealisasikan program sekolah murah.
"Masing-masing siswa menerima BOP sebesar Rp 765 ribu per siswa per tahun. Adanya bantuan ini yang akhirnya menurunkan sampai 50 persen," kata pria yang juga Kepala SMA Negeri 1 Kebumen, didampingi didampingi Waka Humas Slamet Pramono, Selasa (20/3/2018).
Rachmat Priyono, mengatakan penurunan BOP tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemrov Jateng untuk meningkat mutu pendidikan dengan murah. Sehingga beban masyarakat berkurang.
Adanya BOP, diharapkan mengakhiri sekolah yang menjadi lumbung kritik, utamanya terkait masalah SPP. Dana BOP diketahui berasal dari suntikan dana pendidikan yang digelontorkan Gubernur nonaktif Ganjar Pranowo pada Januari lalu sebesar Rp 792 miliar untuk seluruh Jawa Tengah.
Selain itu, mulai tahun ini Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) SMA dan SMK negeri juga mendapat honor dari Pemprov Jateng. Besarannya sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) ditambah 10 persen dari UMK. Sehingga GTT SMA di Kebumen tahun menerima honor sebesar Rp 1.560.000 ditambah 10 persen.
Namun, tidak semua GTT dapat menerima honor tersebut. Adapun syaratnya minimal mengajar 24 jam dalam setiap minggunga. "Kemudian, ilmunya linear dan pengangkatannya sebagai GTT per Juli 2016. Artinya pengangkatan setelah Juli 2016 tidak memenuhi syarat," terangnya.
Sedangkan untuk PTT, menerima honor sebesar UMK ditambah 2,5 persen bagi yang berijazah SMA. Kemudian dapat tambahan 5 persen bagi PTT lulusan D3 dan 7,5 persen bagi lulusan S1 dan S2. "Syaratnya juga sama pengangkatannya per Juli 2016," imbuhnya.(ori)