FOTO:TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES |
Sebuah truk hilang kendali. Akibatnya, enam orang tewas. Sementara tujuh lainnya harus mendapat perawatan akibat luka berat dan ringan. Dari nama korban tersebut, ada nama warga Kabupaten Kebumen yang menderita luka
Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan yang diduga akibat rem blong tersebut berawal saat truk tronton bernomor polisi R 1979 DB sarat muatan kacang kedelai, melaju dari arah selatan (Purwokerto) menuju utara (Tegal). Selepas melewati jalur Flyover Kretek, truk mulai berjalan oleng.
Selanjutnya sekitar 1,5 kilometer dari Flyover Kretek atau tepat di depan SMPN 01 Paguyangan, kernet truk melompat dari kabin bermaksud untuk mengganjal roda kendaraan besar tersebut. ”Kernet sudah turun, mengganjal roda tapi tidak mampu menghentikan laju truk. Truk pun terus berjalan ke arah utara,” ungkap Sopyan, 41, warga sekitar.
Kondisi jalan yang menurun dari selatan ke arah utara, membuat laju truk semakin tidak terkendali. Dengan begitu, saat memasuki wilayah Pagojengan, truk menabrak mobil pikap L 300 bernomor polisi R 1709 GH yang berjalan satu arah. Usai menabrak mobil pengangkut besi itu, truk kemudian menyasak lima pengendara sepeda motor.
Laju truk baru berhenti setelah menabrak dua rumah warga yang berada tepat dipinggir jalan raya, dengan kondisi terguling ke sisi kanan. Lima orang tewas di lokasi kejadian. Mereka merupakan pengendara maupun pembonceng sepeda motor. Antara lain, Bambang, 48, warga Jalan Besi, Karang Talun, Cilacap (sopir truk),; Falahudin, 30; Ika S., 25; (isteri Falahudin), warga Dukuh Glempang, RT 01 RW 02, Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan; Surono, 38, warga Desa Pruwatan, RT 05 RW 01, Kecamatan Bumiayu; Eti Kusmiyati, 29, warga Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen Banyumas.
”Kami sampai bingung mau menolong, karena banyaknya korban tewas maupun korban dalam kondisi luka. Hingga akhirnya petugas kepolisian datang ke lokasi kejadian,” kata Wawan, warga Pagojengan.
Kemudian korban tewas dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Bumiayu. Sementara korban luka dilarikan ke RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu. Korban luka yakni Faisal, 22, (kernet) warga Jeruklegi Cilacap; Nurhayati, 40, warga Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan; Malikha, 40, warga Dukuh Waru, Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan; Yuni Purwanto, 42, warga Dukuh Waru, Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan; Slamet Bagus S., 40, warga Sarwogadung, RT 08 RW 01, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen; Kholid khamami, 30, warga Tumiyang, Pekuncen, Banyumas; Fatan Mukaromi, 3 (anak Kholid) ; dan Agus Triono, 44, warga RT 04 RW 03, Desa Paguyangan, Kecamatan Paguyangan.
Namun, setelah mendapat penanganan medis akibat luka parah di bagian kaki dan dada, Agus Triono nyawanya tidak tertolong.
Evakuasi terhadap korban tewas di lokasi kejadian berjalan cukup dramatis. Sebab beberapa korban tertindih badan truk yang terguling. Sementara sopir truk yang turut menjadi korban tewas terhimpit oleh kabin kemudi yang ringsek menabrak rumah warga.
Nurhayati, 50, salah seorang penghuni rumah mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya akibat tertimpa puing bangunan yang roboh. Setelah sempat mendapat perawatan, dia akhirnya diperbolehkan pulang.
Namun, dirinya mengaku sangat kaget atas insiden yang nyaris merengut nyawanya tersebut.
”Saya baru saja masuk rumah dan duduk di ruang tamu, tiba-tiba suara seperti ledakan dan rumah bergetar. Bagian atap dan tembok ambruk. Saya berteriak setelah sadar bagian depan truk nempel di punggung,” ungkapnya.
Kasatlantas Polres Brebes AKP M. Rikha Zulkarnain membenarkan terjadinya insiden kecelakaan tersebut. Dia mengatakan, kecelakaan terjadi setelah truk dari arah selatan melaju tidak terkendali. ”Akibatnya truk menabrak secara berurutan, yakni mobil pikap dan sejumlah sepeda motor, sebelum akhirnya berhenti menabrak rumah warga,” terangnya.
Pihaknya fokus pada penanganan korban, baik yang luka maupun tewas. Selain itu mengevakuasi kendaraan truk dan kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan. ”Kita masih melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab utama terjadinya kecelakaan ini. Saat ini kita fokus pada korban dan mengamankan jalur lalu lintas,” imbuhnya.
Evakuasi bangkai truk berjalan cukup lama. Selain menggunakan satu unit kendaraan derek, petugas juga dibantu satu unit truk untuk mengeluarkan dari runtuhan rumah. Jalur Tegal-Purwokerto sempat mengalami kemacetan cukup panjang dari dua arah. Arus lalu lintas kembali berangsur normal, setelah bangkai truk disingkirkan dari lokasi kejadian. (pri/fat)