Rudipamuji/banyumasekspres |
Pesawat tersebut jatuh saat melakukan manuver akrobatik, sehingga menyebabkan seorang pilot bernama Kolonel Penerbang MJ Hanafie meninggal dunia.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung Cilacap, Denny Ariyanto mengakui jika ada kecelakaan pesawat latih. "Iya, ada kecelakaan pesawat. Dia sedang terbang aerobatik, kemudian hilang kendali, dan menghantam ke hanggar," katanya.
Namun, dia enggan menjelaskan kronologis kejadian kecelakaan pesawat latih tersebut. Pihaknya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karena bukan domain-nya. "Sekarang sudah domain KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," tandasnya.
Pesawat tersebut merupakan pesawat aerobatik tipe decatlon. Dilaporkan pesawat latih itu mengalami kerusakan berat. Namun belum disampaikan secara detail kerusakan yang dialami pesawat itu. "Identifikasi pesawat, tipe decatlon. Dengan registrasi pesawat PK RTZ, tipe BL30," lanjutnya.
Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto belum bisa dimintai keterangan.
Pesawat latih yang dipiloti Kolonel Penerbang MJ Hanafie tersebut mengalami kecelakaan saat latihan aerobatik dalam rangka wisuda siswa Ganesha Flight Academy yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu (24/3) mendatang.
Pesawat PK-RTZ dengan pilot lepas landas dari Bandara Tunggul Wulung sekitar pukul 14.02 WIB, selanjutnya pada pukul 15.15 WIB melakukan aerobatik.
Karena terbang terlalu rendah, pesawat tersebut kehilangan daya angkat hingga akhirnya hilang kendali dan menabrak pesawat yang sedang parkir di apron dan hanggar milik Perkasa Flight School di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap.
Akibatnya 4 pesawat dan gedung Perkasa Flight School di Bandara Wulung rusak. Akibat kejadian tersebut, pilot Hanafie meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Cilacap dan penyebab terjadinya kecelakaan masih diselidiki oleh KNKT. (rep)