BOYOLALI – Komplotan bandit yang selama ini sering beraksi di wilayah Boyolali dengan menyaru jadi petugas PLN berhasil dilumpuhkan kemarin. Empat pelaku terpaksa ditembak karena melawan saat akan digulung, sementara satu pelaku ditangkap tanpa luka apapun.
Aksi terakhir komplotan ini sebelum digulung polisi terjadi di rumah Monika Ikawati, 74, warga di Jalan Merbabu Nomor 9, Boyolali Kota, Sabtu lalu (3/3/2018). Mereka berhasil menggasak sejumlah perhiasan dan uang senilai Rp 18,4 juta. Tidak butuh waktu lama, jajaran Polres Boyolali berhasil menangkap mereka di sejumlah lokasi.
Lokasi lain yang pernah dijarah Toko Jamu Akar Sari di Jalan Pandanaran, Banaran, Boyolali Kota. Namun, karena pemilik tidak berada di rumah, polisi belum bisa menghitung kerugian yang dialami pemilik toko.
“Dua orang kami tangkap di Wonogiri, tiga lainnya di Parangtritis, Bantul,” beber Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi di Mapolres Boyolali, kemarin siang (7/3/2018).
Aksi terakhir komplotan ini sebelum digulung polisi terjadi di rumah Monika Ikawati, 74, warga di Jalan Merbabu Nomor 9, Boyolali Kota, Sabtu lalu (3/3/2018). Mereka berhasil menggasak sejumlah perhiasan dan uang senilai Rp 18,4 juta. Tidak butuh waktu lama, jajaran Polres Boyolali berhasil menangkap mereka di sejumlah lokasi.
Lokasi lain yang pernah dijarah Toko Jamu Akar Sari di Jalan Pandanaran, Banaran, Boyolali Kota. Namun, karena pemilik tidak berada di rumah, polisi belum bisa menghitung kerugian yang dialami pemilik toko.
“Dua orang kami tangkap di Wonogiri, tiga lainnya di Parangtritis, Bantul,” beber Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi di Mapolres Boyolali, kemarin siang (7/3/2018).
Lima pelaku berasal dari lintas provinsi itu adalah Satrawi, 41, warga Perak Utara, Pabean Cantian, Surabaya; Salinilman alias Hilman, 35, warga Tandes, Benowo, Surabaya, dan Indra Yana, 44, warga Pamekaran, Soreang, Kabupaten Bandung. Kemudian Febri Putra, 38, warga Mulyorejo, Kenjeran, Surabaya, dan Sidiq Priambodo, 33, warga Ngerjopuro, Desa/Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.
Aries menjelaskan, kasus ini berhasil diungkap setelah polisi membuka rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Rekaman itu menjadi titik awal membuka kasus kejahatan dengan modus menyaru sebagai petugas PLN tersebut.
“Dari rekaman CCTV itu, anggota kami menganalisa hingga akhirnya berhasil mendeteksi keberadaan pelaku dan menangkapnya hari ini (kemarin),” kata Aries.
Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Willy Budianto menambahkan, empat dari lima pelaku terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melawan ketika akan ditangkap. Yakni, Satrawi, Hilman, Indra Yana, dan Febri Putra. Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya sejumlah perhiasan dan uang tunai milik korban, dua sepeda motor, baju dan ID card PLN palsu dan alat ukur untuk melancarkan aksi.
“ Baju dan ID card PLN hanya satu. Sebab, saat beraksi yang memakai baju PLN hanya seorang saja. Sedangkan pelaku lain menyebar di sekitar lokasi,” terang Willy.
Manager PLN Kantor Cabang Boyolali Deni Muhammad Abra mengaku kasus penipuan yang melibatkan salah satu perusahaan milik negara ini baru kali pertama terjadi. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar tidak mudah percaya begitu saja dengan orang yang mengaku sebagai petugas PLN.
“ Tanyakan surat tugas kepada petugas itu jika akan mengecek jaringan listrik di rumah. Karena petugas selalu dibekali surat tugas,” kata Deni.
Deni juga menegaskan bahwa yang menjadi ranah PLN hanya sampai ke meteran saja. Sedangkan untuk pengecekan saluran jaringan listrik di dalam rumah pelanggan sudah di luar kewenangan PLN.
“ Instalansi jaringan listrik di dalam rumah kewenangan pelanggan. Kami hanya sampai di KWH meter saja. Pelanggan saya minta lebih hati-hati,” tegasnya. (wid/bun)
Aries menjelaskan, kasus ini berhasil diungkap setelah polisi membuka rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Rekaman itu menjadi titik awal membuka kasus kejahatan dengan modus menyaru sebagai petugas PLN tersebut.
“Dari rekaman CCTV itu, anggota kami menganalisa hingga akhirnya berhasil mendeteksi keberadaan pelaku dan menangkapnya hari ini (kemarin),” kata Aries.
Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Willy Budianto menambahkan, empat dari lima pelaku terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melawan ketika akan ditangkap. Yakni, Satrawi, Hilman, Indra Yana, dan Febri Putra. Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya sejumlah perhiasan dan uang tunai milik korban, dua sepeda motor, baju dan ID card PLN palsu dan alat ukur untuk melancarkan aksi.
“ Baju dan ID card PLN hanya satu. Sebab, saat beraksi yang memakai baju PLN hanya seorang saja. Sedangkan pelaku lain menyebar di sekitar lokasi,” terang Willy.
Manager PLN Kantor Cabang Boyolali Deni Muhammad Abra mengaku kasus penipuan yang melibatkan salah satu perusahaan milik negara ini baru kali pertama terjadi. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar tidak mudah percaya begitu saja dengan orang yang mengaku sebagai petugas PLN.
“ Tanyakan surat tugas kepada petugas itu jika akan mengecek jaringan listrik di rumah. Karena petugas selalu dibekali surat tugas,” kata Deni.
Deni juga menegaskan bahwa yang menjadi ranah PLN hanya sampai ke meteran saja. Sedangkan untuk pengecekan saluran jaringan listrik di dalam rumah pelanggan sudah di luar kewenangan PLN.
“ Instalansi jaringan listrik di dalam rumah kewenangan pelanggan. Kami hanya sampai di KWH meter saja. Pelanggan saya minta lebih hati-hati,” tegasnya. (wid/bun)
Berita Terbaru :
- Partisipasi Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan Pembangunan Desa
- Sumanto: Anak Muda jadi Kunci Pelestarian Budaya Tradisional
- 1500 Petani Tembakau di Kebumen Dapat Jaminan BP Jamsostek
- Antisipasi Bonus Demografi, Sumanto Minta Penurunan Stunting jadi Prioritas
- Ketua DPRD Jateng Minta Perbankan Salurkan KUR Bunga Rendah ke UMKM
- Pemkab Kebumen Bangun 14 Pustu dengan Total Anggaran Rp10,4 Miliar
- Job Fair Kebumen 2025, Siapkan 8000 Lowongan Pekerjaan