sudarno ahmad/ekspres |
Hal itu dikatakan Penjabat Sekda Mahmud Fauzi, saat mengukuhkan Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Forum Relawan masa bakti 2018-2021 di halaman kantor BPBD Kebumen, Jumat (11/5/2018) pagi.
"Forum ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar memiliki kultur siaga bencana. Serta memiliki komitmen kuat terstruktur, sehingga respon tentang bencana tidak sebatas bersifat emergency, namun dalam wujud yang lebih riil. Sehingga menjadi masyarakat yang tangguh bencana. Termasuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keseimbangan alam. Untuk mencegah terjadinya bencana," kata Mahmud Fauzi.
Menurutnya, bencana harus ditanggulangi, mitigasi dan diminimalkan baik kejadian maupun resikonya. Karena disamping menimbulkan banyak dampak negatif, bencana dapat menjadi penyebab kemiskinan. Serta berdampak pada kemunduran pembangunan.
"Disinilah Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Forum Relawan ditunggu perannya. Baik pra bencana, pada saat terjadinya bencana, maupun pasca terjadinya bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Eko Widianto, menjelaskan pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Forum Relawan Kebumen merupakan impelmentasi amanah dari Perda nomor 4 tahun 2016 tentang penanggulangan bencana di Kabupaten Kebumen.
"Di setiap kepengurusan, kata Eko, berasal dari berbagai unsur. Seperti unsur pemerintah atau OPD, unsur tokoh masyarakat hingga unsur organisasi," terang Eko Widianto.
Di Kebumen sendiri, saat ini tercatat ada 24 organisasi kebencanaan yang telah tergabung dalam forum relawan tersebut. Dengan adanya kedua forum tersebut, diharapkan target di tahun 2019 yakni indeks resiko bencana turun hingga 30 persen. Selain itu tidak lagi adanya korban jiwa saat terjadi bencana. "Upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Kebumen dalam hal pengurangan resiko bencana dengan menggelar pembinaan bagi para relawan," imbuhnya.(ori)