KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas menjadi salah satu korban yang gugur dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob. Kerabatnya menyebut, Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas baru setahun menjadi anggota Polri dan ditempatkan di Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Wahyu Catur, masuk sebagai anggota polri kalau tidak salah pada tahun 2017. Selesai pendidikan pada tahun 2018, dia mendapatkan penugasan di Mabes Polri sebagai anggota Densus) 88," kata Paman Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, Iswandi (40), ditemui di rumah duka, RT 2 RW 2 Desa Kamulyan Kecamatan Kuwarasan, Rabu malam tadi (9/5/2018).
Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Pujiono- Surayi, warga Desa Kamulyan Kecamatan Kuwarasan.
Di mata keluarganya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang sangat baik.
"Dia baik, taat beribadah dan bakti pada orang tua dan baik pada keluarganya," imbuh Iswandi.
Mereka sangat kehilangan dan terpukul dengan musibah tersebut. Terkait musibah itu, keluarga berharap pelaku diproses hukum sebagaimana mestinya. "Negara kita kan negara hukum. Ya ngikutin hukum saja," ujar Iswandi.
Keluarga sendiri sampai saat ini masih menunggu jenazah Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas sampai di rumah duka. Informasi yang diterima keluarga, jenasah tengah dalam perjalanan. Iswandi memperkirakan jenasah akan tiba di rumah duka, Kamis dini hari nanti sekitar pukul 01.00 WIB. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat Kamis pagi (10/5/2018) pukul 09.00 WIB.
Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas , menjadi salah satu korban dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang mengakibatkan lima polisi gugur. Kelima jenazah polisi, termasuk satu napi terorisme.
Adapun korban masing-masing, Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas . (*/cah)
"Wahyu Catur, masuk sebagai anggota polri kalau tidak salah pada tahun 2017. Selesai pendidikan pada tahun 2018, dia mendapatkan penugasan di Mabes Polri sebagai anggota Densus) 88," kata Paman Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, Iswandi (40), ditemui di rumah duka, RT 2 RW 2 Desa Kamulyan Kecamatan Kuwarasan, Rabu malam tadi (9/5/2018).
Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Pujiono- Surayi, warga Desa Kamulyan Kecamatan Kuwarasan.
Di mata keluarganya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang sangat baik.
"Dia baik, taat beribadah dan bakti pada orang tua dan baik pada keluarganya," imbuh Iswandi.
Mereka sangat kehilangan dan terpukul dengan musibah tersebut. Terkait musibah itu, keluarga berharap pelaku diproses hukum sebagaimana mestinya. "Negara kita kan negara hukum. Ya ngikutin hukum saja," ujar Iswandi.
Keluarga sendiri sampai saat ini masih menunggu jenazah Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas sampai di rumah duka. Informasi yang diterima keluarga, jenasah tengah dalam perjalanan. Iswandi memperkirakan jenasah akan tiba di rumah duka, Kamis dini hari nanti sekitar pukul 01.00 WIB. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat Kamis pagi (10/5/2018) pukul 09.00 WIB.
Briptu Anumerta Wahyu Catur Pamungkas , menjadi salah satu korban dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang mengakibatkan lima polisi gugur. Kelima jenazah polisi, termasuk satu napi terorisme.
Adapun korban masing-masing, Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Brigadir Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas . (*/cah)