IMAM/EKSPRES |
Pelatihan diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari rumah sakit di Kabupaten Kebumen, Magelang dan Wates. Kelas pelatihan dibagi menjadi dua dengan masing-masing 25 peserta. Kelas pertama bertempat di Ruang Auditorium sedangkan yang kedua di Ruang Fisioterapi, Jumat (11/5/2018).
Ketua Panitia Pelaksana Hj Nani Narimawati SSiT melalui Seksi Ilmiah Hari Cahyono SKep NS menyampaikan, kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi para bidan di bidang KKMN. Dulu Program KKMN disebut dengan Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetri Neonatal (PPGDON). “Meski saat ini angka kematian ibu dan bayi di Kebumen se Jawa Tengah tidak tergolong tinggi, namun hal itu perlu dipertahankan dan jangan sampai angkanya meningkat,” tuturnya.
Saat pelatihan lanjutnya, para peserta mendapatkan beberapa materi meliputu Tatalaksana Kewaspadaan Kedaruratan Maternal, Tatalaksana Kewaspadaan Kedaruratan Neonatal dan Pencegahan Infeksi dan Persiapan. Selain itu terdapat pula materi Persiapan Pelayanan Kedaruratan, Deteksi Dini Risiko Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dan Persiapan Persalinan dengan Buku KIA, Etik dan Aspek Legal Kebidanan, Kebijakan Program Kesehatan dan Sistwm Rujukan ini dan Bayi Baru Lahir. peserta juga diberi materi tentang Konselling Kegawatdaruratan Meternal dan Neonatal dan Bimbingan Praktik Tatalaksana Kegawatdaruratan Maternal.
“Peserta bukan hanya mengikui pelatihan secara teori saja, melainkan juga praktik langsung. Sehingga kompetensinya benar-benar meningkat,” katanya.
Plt Direktur RSDS Kebumen dr Iwan Danardono Sp Rad MMR menyampaikan pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan layanan Ponek. Ponek sendiri merupakan pelayanan obstetri neonatal esensial/emergensi komperhensif. Tujuan utamanya yakni menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melalui program rujukan berencana. “Di Kebumen hanya terdapat dua rumah sakit yang sudah bisa melayani Ponek yakni RSDS Kebumen dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong,” ucapnya. (mam)