Kepala Dinas Pariwisata Aris Riyanta mengatakan, masyarakat pengelola wisata dan para wisatawan aga mematuhi rambu-rambu yang telah dikeluarkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Jangan sampai, rambu-rambu yang telah ditetapkan dilanggar, sehingga menimbulkan korban, yang nantinya akan merugikan bagi masyarakat pariwisata yang ada di DIJ.
”Tidak harus memaksakan bila ingin menikmati Gunung Merapi. Disana memang ada lava tour, kalau tidak nyaman yang tidak usah dipaksakan,” kata Aris kemarin (22/5).
Aris sendiri berharap letusan freatik yang terjadi tidak meluas sehingga berdampak pada penutupan lokasi wisata. Yang terpenting menurutnya, dimasa status Merapi sekarang ini masyarakat untuk tidak panik dan tetap mengikuti anjuran dari pemerintah.
Melihat kondisi Gunung Merapi saat ini, masyarakat untuk sementara bisa menikmati wisata-wisata lain yang ada di DIJ. Untuk wisata ketinggian, bisa menikmatinya di Bukit Menoreh, Kulonprogo maupun Bukit Becici yang ada di Imogiri, Bantul. ”Di Menoreh kita bisa melihat Borobudur dari ketinggian,” katanya.
Bila status waspada ini masa berlakunya panjang, Dispar pun telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menarik minat wisatawan ke tempat yang relatif aman. Caranya dengan menggelar event yang disebar di sejumlah obyek wisata. Apalagi, menurutnya selama ini Dispar, kerap kali menggelar berbagai event dengan komunitas dan para pelaku wisata.
”Harapannya kondisi semacam ini tidak meluas sehingga tempat wisata yang lain bisa menjadi bagian alternatif,” tandasnya. (bhn)
