JAKARTA – Gunung Merapi kemarin (11/5/2018) kembali mengejutkan warga dengan letusannya yang terjadi pada pukul 07.40. Letusan dengan tipe freatik tersebu mengeluarkan kolom erupsi setinggi 5500 meter dari atas puncak gunung. 166 pendaki yang berada di puncak gunung pun berhasil dievakuasi. Akibat dari letusan tersebut, Bandara Adi Sucipto Jogjakarta sempat ditutup dua kali.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani ketika dihubungi Jawa Pos kemarin mengatakan jika sempat terdeteksi kegempaan selama lima menit di puncak gunung. Sekitar pukul 06.00 pun suhu kawah meningkat. ”Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan. Sebelum erupsi freatik ini terjadi, jaringan seismik Gunung Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan,” tuturnya.
Dari letusan tersebut abu vulkanik, pasir, dan material piroklatik terlontar.
Pasca erupsi, Kasbani menjelaskan jika tidak terekam kembali kegempaan di puncak gunung. Selanjutnya suhu di kawah pun turun. Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.
Erupsi Gunung Merapi tersebut sempat membuat warga panik. Salah satunya adalah Arnindhita Lei. Perempuan yang tinggal di Kecamatan Pakem, Sleman, tersebut mengatakan jika letusan memang tidak separah erupsi 2010. ”Sempat hujan abu. Tapi nggak tebal,” ujarnya.
Ketua Difabel Tanggap Bencana (Difagana) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) Elynovita mengatakan jika warga sempat diungsikan. Salah satu posko pengungsian adalah Perkemahan Wonogondang dan Senolewah yang berada di Pakem. Posko lainnya adalah di Lapangan Tritis Turgo. ”Pukul 10.00 warga sudah kembali ke rumah masing-masing,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Mita itu juga menjelaskan jika Dinas Pariwisata Sleman dan pengurus pariwisata di daerah Merapi telah melakukan pertemuan. Hasilnya, kawasan wisata Kaliurang tidak ditutup. Namun kawasan Taman Nasional Gunung Merapi tidak diperbolehkan ada aktivitas. ”Bus tidak boleh masuk kawasan wisata, jeep lava tour juga dihentikan untuk hari ini,” ujarnya.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,mengatakan jika masyarakat harus tetap tenang. Para pendaki Gunung Merapi dihimbau mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah. ”166 orang pendaki sudah dievakuasi dan selamat. Ada beberapa yang pingsan,” ujarnya.
Menurut Sutopo BPBD telah mendistribusikan masker. ”Dilaporkan hujan abu vulkanik terjafi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edy Susanto menjelaskan jika BPBD Kabupaten Magelang juga memantau langsung. ”BPBD Kabupaten Magelang Melakukan pemantuan dan koordinasi dengan Pos Pendakian Selo untuk memantau perkembangan kondisi Pendaki Merapi yang melalui jalur Selo,” tuturnya.
Di sisi transportasi udara, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menginstruksikan para stakeholder penerbangan di Jogyakarta dan daerah lain yang terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan. Bandara yang terdampak sebaran debu vulkanik tersebut adalah Bandara Adi Sutjipto Jogyakarta. Sementara bandara yang dalam pantauan adalah Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
Kemarin sistem buka tutup Bandara Adi Sutjipto dilakukan. Bandara tersebut sempat ditutup sementara pada 10.42 WIB sampai dengan pukul 11.10 WIB dan diperpanjang hingga 11.40 WIB. Selanjutnya Bandara Adi Sucipto ditutup kembali sampai 14.17 WIB. ”Buka-tutup bandara pasti akan menimbulkan delay penerbangan, baik di Bandara Adi Sutjipto maupun bandara lain yang terhubung penerbangannya ke Jogja,” kata Agus.
Salah satu penerbangan yang terdampak adalah Garuda Indonesia. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono menuturkan terkait penutupan Bandara Adisutjipto, maka sejumlah penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Yogyakarta hingga sore hari dibatalkan. ”Sejalan dengan perpanjangan notam penutupan Bandara Adisutjipto Jogyakarta tersebut, Garuda Indonesia sudah membatalkan sebanyak 14 penerbangan dari dan ke Jogjakarta,” katanya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan sebanyak 109 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia Kemensos di DIY dan Kabupaten Sleman dikerahkan terkait erupsi gunung Merapi kemarin. Mereka diantaranya membagikan masker dan membantu warga yang terdampak erupsi.
’’Sesaat setelah kejadian, yakni pukul 08.05 personel Tagana Sleman dan DIY turun ke lapangan menenangkan warga,’’ jelasnya. Selain itu personel Tagana juga mulai membagikan masker.
Keberadaan masker itu penting karena sempat terjadi hujan abu. Para personel Tagana juga mengarahkan penduduk terdampak menuju ke titik aman.
Tim Tagana juga sempat membantu evakuasi peralatan siswa SMP Piyungan dan SMP Ates yang melaukan kemah di Wonogondang, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Kemensos mencatat sejumlah titik aman kumpul masyarakat (rapid assesment). Seperti di Lapangan Tritis ada 212 jiwa, Balai Desa Umbulharjo ada 503 jiwa, dan di Balah Desa Purwobinangun ada 124 jiwa. (lyn/wan)
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani ketika dihubungi Jawa Pos kemarin mengatakan jika sempat terdeteksi kegempaan selama lima menit di puncak gunung. Sekitar pukul 06.00 pun suhu kawah meningkat. ”Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan. Sebelum erupsi freatik ini terjadi, jaringan seismik Gunung Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan,” tuturnya.
Dari letusan tersebut abu vulkanik, pasir, dan material piroklatik terlontar.
Pasca erupsi, Kasbani menjelaskan jika tidak terekam kembali kegempaan di puncak gunung. Selanjutnya suhu di kawah pun turun. Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.
Erupsi Gunung Merapi tersebut sempat membuat warga panik. Salah satunya adalah Arnindhita Lei. Perempuan yang tinggal di Kecamatan Pakem, Sleman, tersebut mengatakan jika letusan memang tidak separah erupsi 2010. ”Sempat hujan abu. Tapi nggak tebal,” ujarnya.
Ketua Difabel Tanggap Bencana (Difagana) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) Elynovita mengatakan jika warga sempat diungsikan. Salah satu posko pengungsian adalah Perkemahan Wonogondang dan Senolewah yang berada di Pakem. Posko lainnya adalah di Lapangan Tritis Turgo. ”Pukul 10.00 warga sudah kembali ke rumah masing-masing,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Mita itu juga menjelaskan jika Dinas Pariwisata Sleman dan pengurus pariwisata di daerah Merapi telah melakukan pertemuan. Hasilnya, kawasan wisata Kaliurang tidak ditutup. Namun kawasan Taman Nasional Gunung Merapi tidak diperbolehkan ada aktivitas. ”Bus tidak boleh masuk kawasan wisata, jeep lava tour juga dihentikan untuk hari ini,” ujarnya.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,mengatakan jika masyarakat harus tetap tenang. Para pendaki Gunung Merapi dihimbau mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah. ”166 orang pendaki sudah dievakuasi dan selamat. Ada beberapa yang pingsan,” ujarnya.
Menurut Sutopo BPBD telah mendistribusikan masker. ”Dilaporkan hujan abu vulkanik terjafi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edy Susanto menjelaskan jika BPBD Kabupaten Magelang juga memantau langsung. ”BPBD Kabupaten Magelang Melakukan pemantuan dan koordinasi dengan Pos Pendakian Selo untuk memantau perkembangan kondisi Pendaki Merapi yang melalui jalur Selo,” tuturnya.
Di sisi transportasi udara, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menginstruksikan para stakeholder penerbangan di Jogyakarta dan daerah lain yang terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan. Bandara yang terdampak sebaran debu vulkanik tersebut adalah Bandara Adi Sutjipto Jogyakarta. Sementara bandara yang dalam pantauan adalah Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
Kemarin sistem buka tutup Bandara Adi Sutjipto dilakukan. Bandara tersebut sempat ditutup sementara pada 10.42 WIB sampai dengan pukul 11.10 WIB dan diperpanjang hingga 11.40 WIB. Selanjutnya Bandara Adi Sucipto ditutup kembali sampai 14.17 WIB. ”Buka-tutup bandara pasti akan menimbulkan delay penerbangan, baik di Bandara Adi Sutjipto maupun bandara lain yang terhubung penerbangannya ke Jogja,” kata Agus.
Salah satu penerbangan yang terdampak adalah Garuda Indonesia. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono menuturkan terkait penutupan Bandara Adisutjipto, maka sejumlah penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Yogyakarta hingga sore hari dibatalkan. ”Sejalan dengan perpanjangan notam penutupan Bandara Adisutjipto Jogyakarta tersebut, Garuda Indonesia sudah membatalkan sebanyak 14 penerbangan dari dan ke Jogjakarta,” katanya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan sebanyak 109 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia Kemensos di DIY dan Kabupaten Sleman dikerahkan terkait erupsi gunung Merapi kemarin. Mereka diantaranya membagikan masker dan membantu warga yang terdampak erupsi.
’’Sesaat setelah kejadian, yakni pukul 08.05 personel Tagana Sleman dan DIY turun ke lapangan menenangkan warga,’’ jelasnya. Selain itu personel Tagana juga mulai membagikan masker.
Keberadaan masker itu penting karena sempat terjadi hujan abu. Para personel Tagana juga mengarahkan penduduk terdampak menuju ke titik aman.
Tim Tagana juga sempat membantu evakuasi peralatan siswa SMP Piyungan dan SMP Ates yang melaukan kemah di Wonogondang, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Kemensos mencatat sejumlah titik aman kumpul masyarakat (rapid assesment). Seperti di Lapangan Tritis ada 212 jiwa, Balai Desa Umbulharjo ada 503 jiwa, dan di Balah Desa Purwobinangun ada 124 jiwa. (lyn/wan)