KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hari kedua aksi mogok Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT) di Kabupaten Kebumen dilaporkan telah banyak yang telah berangkat kerja. Hal ini sampaikan oleh Ketua Komisi A DPRD Kebumen, Supriyati, usai melaksanakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan di Kantor DPRD Kebumen, Jumat (4/5/2018).
Kepada awak media Supriyati menyampaikan berdasar pada laporan Kepala Dinas Pendidikan Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH menyatakan, di beberapa kecamatan telah banyak GTT/PTT yang telah masuk kerja. Bahkan dipastikan untuk Kecamatan Sruweng, Sempor Buayan 100 persen GTT/PTT telah berangkat. “Berdasarkan pantauan dari Dinas Pendidikan GTT/PTT dibeberapa kecamatan telah banyak yang berangkat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Hj Supriyati juga menyampaikan DPRD Kebumen kini tengah mencari solusi yang baik untuk mengatasi persoalan tersebut. Tidak menutup kemungkinan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan antara beberapa pihak terkait. “Persoalan ini hampir selalu terjadi setiap tahun. Untuk itu penting sekali dicari solusi yang tepat,” paparnya.
Adanya GTT/PTT yang telah mulai berangkat juga dibenarkan oleh salah satu Pengurus FK GTT/PTT Kebumen Musbikhin SPd. Kendati demikian jika ditimbang, masih banyak yang mogok dari pada yang berangkat. Prosentasenya berkisar 60 : 40 persen. “Masih banyak yang belum berangkat. Yang berangkat paling 40 persen,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan untuk Kecamatan Klirong, Karanggayam, Poncowarno dipastikan masih 100 persen ijin tidak masuk. Sedangkan untuk kecamatan lainnya masih 40 : 60 persen. Disampaikannya rencana mogok akan dilaksanakan hingga ada kejelasan SK bupati. “Ada indikasi intimindasi sehingga GTT/PTT takut dan kemudian berangkat.
Seharusnya Pemkab dalam hal ini, selaku orang tua mendoakan semoga tercapai tujuan pengakuan GTT/PTT. Saat ini kami ibarat seorang anak yang sedang mememinta sesaatu kepada orang tuanya,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan H Ahmad Ujang Sugiono SH menyampaikan saat ini yang lebih difokuskan bukan GTT/PTT tetapi pelaksanaan USBN SD/MI. “ Alhamdulillah untuk hari 1 dan ke 2 lancar, semoga hari ketiga juga lancar,” paparnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kebumen Tukijan SPd mengaku perihatin dengan kondisi saat ini. Pihaknya berharap persoalan tersebut dapat segera diselesaikan. Ini dapat dilaksanakan dengan duduk bersama dan membahas dengan kepala yang dingin. Sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat. “Jangan saling keras kepala lah. Semua persoalan tentunya dapat diselesaikan dengan musyawarah,” ungkapnya.
Tukijan mengaku telah melaksanakan pemantauan terhadap beberapa sekolah. Dari hasil pantauan yang dilaksanakan ditemukan beberapa sekolah yang sangat keteteran dengan tidak adanya GTT/PTT. Kendati semua dapat berjalan lancar, namun itu harus dilaksanakan dengan susah payah. “Saya melihat Kepala Sekolah, menyapu ruangan, membagi soal dan mengumpulkan soal dilaksanakan sendiri,” ucapnya. (mam)
Kepada awak media Supriyati menyampaikan berdasar pada laporan Kepala Dinas Pendidikan Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH menyatakan, di beberapa kecamatan telah banyak GTT/PTT yang telah masuk kerja. Bahkan dipastikan untuk Kecamatan Sruweng, Sempor Buayan 100 persen GTT/PTT telah berangkat. “Berdasarkan pantauan dari Dinas Pendidikan GTT/PTT dibeberapa kecamatan telah banyak yang berangkat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Hj Supriyati juga menyampaikan DPRD Kebumen kini tengah mencari solusi yang baik untuk mengatasi persoalan tersebut. Tidak menutup kemungkinan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan antara beberapa pihak terkait. “Persoalan ini hampir selalu terjadi setiap tahun. Untuk itu penting sekali dicari solusi yang tepat,” paparnya.
Adanya GTT/PTT yang telah mulai berangkat juga dibenarkan oleh salah satu Pengurus FK GTT/PTT Kebumen Musbikhin SPd. Kendati demikian jika ditimbang, masih banyak yang mogok dari pada yang berangkat. Prosentasenya berkisar 60 : 40 persen. “Masih banyak yang belum berangkat. Yang berangkat paling 40 persen,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan untuk Kecamatan Klirong, Karanggayam, Poncowarno dipastikan masih 100 persen ijin tidak masuk. Sedangkan untuk kecamatan lainnya masih 40 : 60 persen. Disampaikannya rencana mogok akan dilaksanakan hingga ada kejelasan SK bupati. “Ada indikasi intimindasi sehingga GTT/PTT takut dan kemudian berangkat.
Seharusnya Pemkab dalam hal ini, selaku orang tua mendoakan semoga tercapai tujuan pengakuan GTT/PTT. Saat ini kami ibarat seorang anak yang sedang mememinta sesaatu kepada orang tuanya,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan H Ahmad Ujang Sugiono SH menyampaikan saat ini yang lebih difokuskan bukan GTT/PTT tetapi pelaksanaan USBN SD/MI. “ Alhamdulillah untuk hari 1 dan ke 2 lancar, semoga hari ketiga juga lancar,” paparnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kebumen Tukijan SPd mengaku perihatin dengan kondisi saat ini. Pihaknya berharap persoalan tersebut dapat segera diselesaikan. Ini dapat dilaksanakan dengan duduk bersama dan membahas dengan kepala yang dingin. Sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat. “Jangan saling keras kepala lah. Semua persoalan tentunya dapat diselesaikan dengan musyawarah,” ungkapnya.
Tukijan mengaku telah melaksanakan pemantauan terhadap beberapa sekolah. Dari hasil pantauan yang dilaksanakan ditemukan beberapa sekolah yang sangat keteteran dengan tidak adanya GTT/PTT. Kendati semua dapat berjalan lancar, namun itu harus dilaksanakan dengan susah payah. “Saya melihat Kepala Sekolah, menyapu ruangan, membagi soal dan mengumpulkan soal dilaksanakan sendiri,” ucapnya. (mam)