 |
| Foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres |
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto mengatakan, pada awal bulan April lalu, warga di Desa Muntung Kecamatan Candiroto menemukan patung Ganesha. Kemudian atas temuan ini warga melaporkan ke Dinas.
“Kami sudah mendapatkan laporan adanya temuan patung Ganesha itu,” terangnya kemarin.
Namun lanjutnya, saat petugas dari Disbudpar mendatangi lokasi temuan itu, patung tersebut sudah tidak ada lagi di tempat semula.
“Kami sangat menyayangkan hilangnya benda purbakala berupa patung ganesha yang ditemukan warga di area makam Desa Muntung, Candiroto, Kabupaten Temanggung. Saat itu,”terangnya.
Patung ganesha yang diduga peninggalan zaman Mataram Kuno tersebut ditemukan warga secara tidak sengaja beberapa waktu lalu saat akan memindahkan makam.
Awalnya, benda purbakala itu diperkirakan dicuri oleh orang yang memang ahli membawa benda-benda seperti ini menggunakan alat khusus.
Secara geografis letak penemuan benda berada di sebuah makam di area perbukitan, sehingga sangat berat untuk menurunkan patung hingga jalan raya dengan jarak ratusan meter melalui jalan setapak.
Namun lanjutnya, setelah beberapa pekan dinyatakan hilang benda purbakala tersebut kembali ditemukan oleh warga setempat. Lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi ditemukannya benda tersebut.
“Alhamdulilah sudah ditemukan kembali, kondisinya juga masih utuh seperti saat ditemukan beberapa pekan lalu,” terangnya.
Staf Teknis Seksi Sejarah Purbakala, Disparbud Temanggung, Waluyo menambahkan, pantung ganesha yang ditemukan oleh warga muntung tersebut bentuknya tidak seperti patung ganesha pada umumnya.
Menurutnya, patung ganesha yang ditemukan oleh warga Muntung Camdiroto ini tidak memakai mahkota, padahal biasanya patung ganesha rata-rata mengunakan mahkota.
Oleh karena itu lanjutnya, saat ini patung tersebut dibawa dan diamankan oleh petugas Ballar, patung Ganesha ini juga akan diteliti oleh petugas Ballar karena benetknya yang berbeda dengan patung Ganesha pada umumnya.
“Masih dalam penelitian, disana juga lebih aman, sebab untuk sementara ini Temanggung belum mempunyai tempat khusus untuk menyimpan barang-barang temuan seperti itu. Nantinya jika Temanggung sudah memiliki tempat khusus, barang itu bisa diambil kembali,” katanya.(Set)
