fotoahmadsaefurrohman/ekspres |
Kepala Desa Klegenwonosari, Giyono, mengatakan secara prinsip, warga siap manakala jenazah Dwi Cahyono Nugroho akan dimakamkan di desa tersebut. Adanya kesiapan ini setelah pihak desa menggelar rapat, Minggu (13/5). Saat itu warga mengaku tak akan menolak bila jenazah Dwi Cahyono Nugroho akan dimakamkan di desa tersebut
Mengingat, Dwi Cahyono Nugroho merupakan warga terdata sebagai warta RT 2 RW 4 Desa Klegenwonosari Kecamatan Klirong. Bahkan nama Dwi Cahyono Nugroho juga terdaftar pada Daftar Pemilih Pilgub Jateng 2018. Hal itu dilihat pada papan pengumuman daftar pemilih.
Hanya memang, hingga kemarin, belum ada kepastian dimana jenasah Dwi Cahyo Nugroho akan dimakamkan. "Sejak kecil Dwi tinggal bersama dengan neneknya yakni Salimah. SD hingga SMK sekolah di Kebumen setelah itu bekerja di Jakarta,” kata Ketua RT 2 RW 4 Desa Klegenwonosari Lasimin.
Seperti diberitakan, Dwi Cahyo Nugroho, menjadi satu terduga teroris yang ditembak mati Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dalam penyergapan di di Terminal Pasir Hayam Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu (13/5). Keempat pelaku tersebut menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernopol F 1614 UZ. Para pelaku telah diikuti pergerakannya oleh petugas sejak dari wilayah Sukabumi.
Baca juga:
(Baku Tembak, 4 Terduga Teroris Tewas di Cianjur)
Mengetahui telah diikuti petugas, para pelaku mencoba melarikan diri tepatnya di perempatan Terminal Pasirhayam. Tak mau kehilangan buruannya, petugas pun langsung melakukan pengejaran. Namun saat diberhentikan oleh petugas keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa. Denses 88 Antiteror terpaksa menembak terduga teroris karena melakukan perlawanan.
Keempat terduga teroris adalah BBN (21) asal Jakarta Pusat, DCN (23) asal Kebumen, AR (33) asal Pekalongan, dan S (28) asal Lampung Utara.
Barang bukti yang diamankan berupa dua senjata api Revolver, delapan buah peluru, dan sejumlah identitas. (cah)