• Berita Terkini

    Senin, 14 Mei 2018

    Warga Klegenwonosari Tunggu Kepastian Pemakaman Dwi Cahyo Nugroho

    fotoahmadsaefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Warga Desa Klegenwonosari Kecamatan Klirong, masih menunggu kepastian pemakaman Dwi Cahyo Nugroho (23), terduga teroris warga setempat, yang tewas saat penyergapan Densus 88 di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

    Kepala Desa Klegenwonosari, Giyono, mengatakan secara prinsip, warga siap  manakala jenazah Dwi Cahyono Nugroho akan dimakamkan di desa tersebut. Adanya kesiapan ini setelah pihak desa menggelar rapat, Minggu (13/5). Saat itu warga mengaku tak akan menolak bila jenazah Dwi Cahyono Nugroho akan dimakamkan di desa tersebut

    Mengingat, Dwi Cahyono Nugroho merupakan warga  terdata sebagai warta RT 2 RW 4 Desa Klegenwonosari Kecamatan Klirong. Bahkan nama Dwi Cahyono Nugroho juga terdaftar pada Daftar Pemilih Pilgub Jateng 2018. Hal itu dilihat pada papan pengumuman daftar pemilih.


    Hanya memang, hingga kemarin, belum ada kepastian dimana jenasah Dwi Cahyo Nugroho  akan dimakamkan. "Sejak kecil Dwi tinggal bersama dengan neneknya yakni Salimah. SD hingga SMK sekolah di Kebumen setelah itu bekerja di Jakarta,” kata Ketua RT 2 RW 4 Desa Klegenwonosari Lasimin.

    Seperti diberitakan, Dwi Cahyo Nugroho, menjadi satu terduga teroris yang ditembak mati  Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dalam penyergapan di di Terminal Pasir Hayam Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu (13/5). Keempat pelaku tersebut menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernopol F 1614 UZ. Para pelaku telah diikuti pergerakannya oleh petugas sejak dari wilayah Sukabumi.

    Baca juga:
    (Baku Tembak, 4 Terduga Teroris Tewas di Cianjur)

    Mengetahui telah diikuti petugas, para pelaku mencoba melarikan diri tepatnya di perempatan Terminal Pasirhayam. Tak mau kehilangan buruannya, petugas pun langsung melakukan pengejaran. Namun saat diberhentikan oleh petugas keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa. Denses 88 Antiteror terpaksa menembak terduga teroris karena melakukan perlawanan.

    Keempat terduga teroris adalah BBN (21) asal Jakarta Pusat, DCN (23) asal Kebumen, AR (33) asal Pekalongan, dan S (28) asal Lampung Utara.

    Barang bukti yang diamankan berupa dua senjata api Revolver, delapan buah peluru, dan sejumlah identitas. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top