JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik terjadi pada awal libur lebaran, yakni 9 Juni. Menyikapi hal tersebut, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengeluarkan surat pelarangan truk memasuki tol Jakarat-Cikampek dan Tol Jakarta-Merak.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 2 tahap yaitu 8-9 Juni dan 13 Juni. Oleh karenanya Dirjen Budi menghimbau untuk truk sumbu tiga untuk tidak melintasi tol Jakarta-Cikampek selama puncak arus mudik berlangsung. ”Kami menghimbau truk barang sumbu tiga untuk menghindari ruas tol Jakarta-Cikampek pada tanggal 8-10 Juni dan menggunakan jalur arteri,” kata Budi.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 34 Tahun 2018 tentang Pengaturan Lalu Lintas pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2018 yang mengatur pembatasan operasional untuk mobil barang. Dalam peraturan tersebut, pengaturan operasional ini akan berlaku pada 12 Juni pukul 00.00 WIB hingga 14 Juni pukul 24.00 WIB. Namun untuk menghindari kepadatan di dalam tol Jakarta - Cikampek,
Kementerian Perhubungan kemarin (5/6/2018) telah mengeluarkan surat nomor AJ.201/1/24 PHB 2018 yang intinya menghimbau agar angkutan barang tidak melalui Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jakarta-Merak. Walaupun tidak bisa melintasi dua tol tersebut, truk barang bisa melewati jalan arteri nasional.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau para pemudik agar pulang ke kampung halaman pada tanggal 10 dan 11 Juni. Hal itu untuk menghindari perkiraan puncak arus mudik yang jatuh pada tanggal 8-9 dan 12-13 Juni 2018. ”Arus balik puncaknya akan di tanggal 19 & 20 Juni bertepatan dengan akhir libur anak sekolah. Sebaiknya pulang pada tanggal 21-22 Juni 2018,” kata Menhub.
Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, juga dihimbau agar mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. ”Untuk pengendara motor saya sampaikan sebaiknya apabila lebih dari 60 km, saya sarankan tidak menggunakan motor,” kata mantan Direktur Angkasa Pura II itu.
Slogan mudik bareng guyub rukun yang didengungkan pemerintah juga didukung oleh TNI. Guna membantu pemerintah dan aparat kepolisian selama musim mudik dan arus balik, TNI menempatkan prajurit dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) mereka di sejumlah titik. Mulai bandara, pelabuhan, sampai terminal bus. ”TNI dibantu Polri dan instansi lainnya akan menjaga keselamatan dan keamanan bagi seluruh masyarakat,” ungkap Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kemarin.
Menurut pejabat yang akrab dipanggil Hadi itu, instansinya juga sudah menyiapkan dua unit KRI jenis LPD (Landing Platform Dock) berkapasitas angkut seribu penumpang. Alutsista tersebut juga bisa dipakai mengangkut 30 mobil dan 400 sepeda motor. Tidak hanya itu, TNI menyiapkan empat pesawat Hercules C-130 dengan kapasitas seratus sampai dengan 132 orang untuk masing-masing pesawat.
Hadi juga menyampaikan bahwa TNI sudah bersiap diri guna membantu urusan logistik maupun operasional selama mudik dan arus balik berlangsung. Bahkan, mereka sudah menyiapkan rencana kontijensi untuk mengantisipasi situasi atau kondisi kritis. Tidak kurang 26 pesawat TNI yang terdiri atas 14 pesawat Hercules C-130, lima pesawat Boeing-737, lima pesawat CN-295, serta dua CN-235. ”Hal ini disiapkan TNI untuk mengantisipasi bila terjadi bencana alam. Karena angkutan udara yang dapat mendukung dan mudah digerakan untuk mendukung logistik bahan makan dan lainya,” beber dia.
Bandara Ahmad Yani Semarang Pindah Terminal Mulai Hari ini
Kemarin PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang melakukan Operasi Boyong. Kegiatan tersebut untuk memindahkan peralatan operasional dari terminal eksisting menuju terminal baru. Operasi Boyong ini merupakan tahap akhir persiapan sebelum pengoperasian Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang akan dilaksanakan pada hari ini.
”Operasi Boyong ini dipastikan tidak akan mengganggu kegiatan operasional pada terminal lama karena fokus aktivitas pemindahan akan dilakukan pada malam hari menjelang operasional bandara tutup,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.. Selesainya Operasi Boyong ini menandakan kesiapan Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang untuk dioperasikan.
Sebelumnya, pada Minggu lalu (3/6), telah dilakukan simulasi total pengoperasian Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Simulasi ini melibatkan 100 karyawan yang berperan sebagai penumpang. Selain itu, beberapa karyawan lain berperan sebagai petugas parkir, petugas aviation security, petugas customer service, petugas groundhandling, dan instansi terkait seperti bea cukai dan imigrasi. Simulasi dimulai dari kedatangan penumpang, penggunaan troli, check in, screening, dan lainnya. ”Semoga ikon baru kebanggaan masyarakat Semarang dan Jawa Tengah ini dapat segera dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Faik Fahmi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan jika hari ini merupakan peresmian terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang. ”Tanggal 7 kami undang Bapak Jokowi untuk meresmikan tower dan memulai operasi,” ungkapnya. Budi mengatakan jika belum semua sarana selesai. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah. ”Kami ingin masyarakat Jawa Tengah bisa menikmati saat mudik lebaran,” imbuhnya. (syn/lyn)
Direktur Jenderal Perhubungan Darat memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 2 tahap yaitu 8-9 Juni dan 13 Juni. Oleh karenanya Dirjen Budi menghimbau untuk truk sumbu tiga untuk tidak melintasi tol Jakarta-Cikampek selama puncak arus mudik berlangsung. ”Kami menghimbau truk barang sumbu tiga untuk menghindari ruas tol Jakarta-Cikampek pada tanggal 8-10 Juni dan menggunakan jalur arteri,” kata Budi.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 34 Tahun 2018 tentang Pengaturan Lalu Lintas pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2018 yang mengatur pembatasan operasional untuk mobil barang. Dalam peraturan tersebut, pengaturan operasional ini akan berlaku pada 12 Juni pukul 00.00 WIB hingga 14 Juni pukul 24.00 WIB. Namun untuk menghindari kepadatan di dalam tol Jakarta - Cikampek,
Kementerian Perhubungan kemarin (5/6/2018) telah mengeluarkan surat nomor AJ.201/1/24 PHB 2018 yang intinya menghimbau agar angkutan barang tidak melalui Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jakarta-Merak. Walaupun tidak bisa melintasi dua tol tersebut, truk barang bisa melewati jalan arteri nasional.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau para pemudik agar pulang ke kampung halaman pada tanggal 10 dan 11 Juni. Hal itu untuk menghindari perkiraan puncak arus mudik yang jatuh pada tanggal 8-9 dan 12-13 Juni 2018. ”Arus balik puncaknya akan di tanggal 19 & 20 Juni bertepatan dengan akhir libur anak sekolah. Sebaiknya pulang pada tanggal 21-22 Juni 2018,” kata Menhub.
Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, juga dihimbau agar mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. ”Untuk pengendara motor saya sampaikan sebaiknya apabila lebih dari 60 km, saya sarankan tidak menggunakan motor,” kata mantan Direktur Angkasa Pura II itu.
Slogan mudik bareng guyub rukun yang didengungkan pemerintah juga didukung oleh TNI. Guna membantu pemerintah dan aparat kepolisian selama musim mudik dan arus balik, TNI menempatkan prajurit dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) mereka di sejumlah titik. Mulai bandara, pelabuhan, sampai terminal bus. ”TNI dibantu Polri dan instansi lainnya akan menjaga keselamatan dan keamanan bagi seluruh masyarakat,” ungkap Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kemarin.
Menurut pejabat yang akrab dipanggil Hadi itu, instansinya juga sudah menyiapkan dua unit KRI jenis LPD (Landing Platform Dock) berkapasitas angkut seribu penumpang. Alutsista tersebut juga bisa dipakai mengangkut 30 mobil dan 400 sepeda motor. Tidak hanya itu, TNI menyiapkan empat pesawat Hercules C-130 dengan kapasitas seratus sampai dengan 132 orang untuk masing-masing pesawat.
Hadi juga menyampaikan bahwa TNI sudah bersiap diri guna membantu urusan logistik maupun operasional selama mudik dan arus balik berlangsung. Bahkan, mereka sudah menyiapkan rencana kontijensi untuk mengantisipasi situasi atau kondisi kritis. Tidak kurang 26 pesawat TNI yang terdiri atas 14 pesawat Hercules C-130, lima pesawat Boeing-737, lima pesawat CN-295, serta dua CN-235. ”Hal ini disiapkan TNI untuk mengantisipasi bila terjadi bencana alam. Karena angkutan udara yang dapat mendukung dan mudah digerakan untuk mendukung logistik bahan makan dan lainya,” beber dia.
Bandara Ahmad Yani Semarang Pindah Terminal Mulai Hari ini
Kemarin PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang melakukan Operasi Boyong. Kegiatan tersebut untuk memindahkan peralatan operasional dari terminal eksisting menuju terminal baru. Operasi Boyong ini merupakan tahap akhir persiapan sebelum pengoperasian Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang akan dilaksanakan pada hari ini.
”Operasi Boyong ini dipastikan tidak akan mengganggu kegiatan operasional pada terminal lama karena fokus aktivitas pemindahan akan dilakukan pada malam hari menjelang operasional bandara tutup,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.. Selesainya Operasi Boyong ini menandakan kesiapan Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang untuk dioperasikan.
Sebelumnya, pada Minggu lalu (3/6), telah dilakukan simulasi total pengoperasian Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Simulasi ini melibatkan 100 karyawan yang berperan sebagai penumpang. Selain itu, beberapa karyawan lain berperan sebagai petugas parkir, petugas aviation security, petugas customer service, petugas groundhandling, dan instansi terkait seperti bea cukai dan imigrasi. Simulasi dimulai dari kedatangan penumpang, penggunaan troli, check in, screening, dan lainnya. ”Semoga ikon baru kebanggaan masyarakat Semarang dan Jawa Tengah ini dapat segera dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Faik Fahmi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan jika hari ini merupakan peresmian terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang. ”Tanggal 7 kami undang Bapak Jokowi untuk meresmikan tower dan memulai operasi,” ungkapnya. Budi mengatakan jika belum semua sarana selesai. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah. ”Kami ingin masyarakat Jawa Tengah bisa menikmati saat mudik lebaran,” imbuhnya. (syn/lyn)