 |
| IMAM/EKSPRES |
Dari pantauan Ekspres di Simpang Lima Kebulusan Pejagoan dan Jalur Lingkar Selatan intensitas kendaraan sangat tinggi. Bahkan jalur utama Kebumen mulai dari Simpang Lima hingga Gombong dipadati kendaraan mobil. Sesekali terlihat antrean mengular di jalur Sruweng-Karanganyar.
Salah satu petugas polisi yang tengah berjaga Iptu Suwarto menyampaikan, kondisi lalu lintas padat merayap. Tidak terjadi kemacetan dalam waktu lama, namun kendaraan harus berjalan pelan. Berbeda dengan arus mudik yang lebih dipadati oleh mobil penumpang, data sementara arus balik justru lebih didominasi oleh sepeda motor. “Padat merayap tidak, jadi macetnya tidak lama, kendaraan terus bergerak meski pelan-pelan,” tuturnya.
Untuk mengurai kemacetan dan penumpukan penumpang, polisi telah menempatkan banyak rambu-rambu jalan seperti tolo-tolo, traffic cone dan pembatas jalan lainnya.
Selain itu juga dibuat rekayasa lalu lintas. Untuk di Simpang Lima Kebulusan, kendaraan dari Arah Barat tidak boleh langsung menuju jalur tenggara, melainkan harus lurus kearah kota.
Kendaraan boleh menuju jalur selatan melewati pertigaan warung kopi, yakni sebelum perlintasan rel kereta api. Untuk kendaraan dari Arah Tenggara menuju arah Banyumas, juga tidak menggunakan jalur biasanya, yakni dialihkan melalui Jalur Adimulyo dengan tembusan Jalan Guyangan. “Namun jika sedang di pintu maka untuk mencegah kemacetan arus dari Barat langsung di arahkan ke Tenggara,” jelasnya.
KBO Sat Lantas Polres Kebumen Iptu Tejo Suwono menyampaikan selama tiga hari pemantauan tepatnya mulai Minggu (20/6) hingga Selasa (19/6) pukul 12.00 WIB, terdapat 86.327 unit kendaraan yang melintas. Jumlah tersebut terdiri dari Mobil Penumpang 38.719 unit. Mobil Barang 542 unit. Bus 1.158 unit dan Sepeda Motor 45.908 unit. “Dilihat dari data maka arus balik didominasi oleh sepeda motor. Puncak arus balik bisa jadi saat ini atau hari besok (Rabu_20/6). (mam)
