 |
| sudarno ahmad/ekspres |
Sejak libur Lebaran kemarin, kendaraan roda empat sudah bisa naik ke atas bukit. "Jalannya sudah kita cor. Jadi sudah bisa dilewati mobil dari Lebaran kemarin," kata Kepala Desa Karangbolong, Sobirin, Jumat (29/6/2018).
Meski sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, Sobirin mengimbau wisatawan yang tidak terbiasa melalui jalur ekstrim agar tidak memaksakan diri. Pengunjung masih bisa memanfaatkan jasa ojek yang setiap saat mangkal di sekitar Pasar Karangbolong. "Demi keselamatan lebih baik para wisatawan naik ojek saja," ujarnya.
Pihaknya berharap dengan fasilitas baru itu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bukit Hud. Sehingga kesejahteraan masyarakat sekitar juga bertambah.
Bukit Hud Karangbolong menyajikan landview yang unik nan spektakuler. Obyek wisata ini menjadi satu di antara sedikit objek wisata yang menggabungkan dua view yang kontras. Alam perbukitan yang berlomba menyentuh awan berpadu dengan luasnya samudera.
Dari bukit ini, wisatawan dapat melihat luasnya Samudera Hindia tanpa penghalang. Angin yang bertiup dari tengah samudera menyegarkan tubuh. Apalagi, jika dinikmati dengan kelapa muda sembari menikmati birunya laut dan ombak-ombak yang bekejaran.
Tak aneh jika belakangan Bukit Hud menjadi destinasi yang ramai didatangi pelancongi. Musababnya, bukit ini menjanjikan kisah romantis sekaligus menguji adrenalin lewat salah satu spot untuk berfoto ria.
Spot ini menjanjikan latar swafoto spektakuler. Saking spektakulernya, beberapa pasangan memilih untuk tak berdiri lantaran deru angin di ketinggian menciutkan nyali.
Pelancong ditantang berswafoto di ketinggian gardu pandang berbentuk kupu-kupu di tebing karang Bukit Hud yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Popularitas Bukit Hud terangkat dengan maraknya foto-foto nan romantis yang diunggah warganet di dunia maya. Tentu, oleh sepasang kekasih yang telah menguji ketinggian Bukit Hud.(ori)
