KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Polres Kebumen masih menyelidiki insiden kecelakaan yang terjadi pada event pacuan kuda di Kecamatan Ambal sehingga mengakibatkan satu penonton dilarikan ke rumah sakit kemarin (21/6/2018).
“Masih kita selidiki, nanti kita lihat hasilnya seperti apa,” kata Kasatreskrim Polres Kebumen AKP Aji Darmawan, tadi malam.
Sejauh ini, katanya, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui persis kejadian tersebut.
Seperti diberitakan, Sumarti (52), warga Desa Menganti Kecamatan Sruweng harus dilarikan ke rumah sakit lantaran tertabrak rombongan kuda pacu yang sedang bertanding di arena pacuan kuda Desa Ambalresmi Kecamatan Ambal.
Terpisah, sejumlah pihak mengaku menyayangkan insiden yang dialami Sumarti. Dakir (45), salah satu penonton menyayangkan kurangnya pengawasan dari pihak pan- itia.
Ini terlihat dari banyaknya penonton yang bebas masuk ke dalam lintasan. “Itu penonton bebas seka- li masuk lintasan, bahkan sambil ngrekam pake hape. Ini kan berbahaya sekali. "Panitianya pada kemana,” sindirnya.
Menurut dia, even sekelas nasional itu harusnya pen- gamanannya lebih ketat. Panitia, kata dia, seharusnya tak hanya sekedar memasang pagar pembatas yang bisa dengan mudahnya diterobos penonton.
“Kedepan harus ada sistem pengamanan yang lebih baik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ucap dia.
Ketua Panitia Pacuan kuda, Bambang Paryono, telah berjanji pihaknya tidak akan lepas tangan atas kejadian ini. Bambang mengaku cukup menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, ini adalah musibah.
Dia berharap, pengunjung mematuhi larangan dan himbauan agar tidak memasuki lintasan saat lomba berlangsung. "Kami menghimbau, agar pengunjung tidak mematuhi himbauan panitia agar kejadian ini tidak berulang," ujarnya..
Kecelakaan di arena balap kuda Ambal bukan kali pertama terjadi. Pada lebaran 2016, tiga penonton mengalami luka akibat kuda pacu yang tengah berlomba tiba- tiba keluar lintasan dan menerjang para penonton.
Insiden itu juga terjadi pada hari terakhir pacuan kuda tepatnya pada 12 Juli 2016. Ketiga orang penonton malang itu masing-masing Marsinah (50) warga Desa Ka- ranggede Kecamatan Mirit yang mengalami bahu kanan patah dan harus dirujuk ke RSUD Kebumen.
Berikutnya, Musaromah (47) warga Desa Selotumpeng Kecamatan Mirit mengalami sakit pada ulu hati dan terakhir Nizar Septi Margana (13) warga Desa Sidoluhur Kecamatan Ambal.
Ketiganya mengalami luka akibat diterjang bahkan terinjak kuda pacu yang mendadak liar setelah keluar dari garis start. Setelah menjalani perawatan di rumah, ketiga korban akhirnya dibolehkan pulang. Pacuan kuda di Kecamatan Ambal merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Pordasi Kebumen dan warga Kecamatan Ambal s bagai tradisi setiap musim lebaran. Untuk tahun ini, digelar dari 18 Juni -21 Juni 2018. (cah/mam)
“Masih kita selidiki, nanti kita lihat hasilnya seperti apa,” kata Kasatreskrim Polres Kebumen AKP Aji Darmawan, tadi malam.
Sejauh ini, katanya, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui persis kejadian tersebut.
Seperti diberitakan, Sumarti (52), warga Desa Menganti Kecamatan Sruweng harus dilarikan ke rumah sakit lantaran tertabrak rombongan kuda pacu yang sedang bertanding di arena pacuan kuda Desa Ambalresmi Kecamatan Ambal.
Terpisah, sejumlah pihak mengaku menyayangkan insiden yang dialami Sumarti. Dakir (45), salah satu penonton menyayangkan kurangnya pengawasan dari pihak pan- itia.
Ini terlihat dari banyaknya penonton yang bebas masuk ke dalam lintasan. “Itu penonton bebas seka- li masuk lintasan, bahkan sambil ngrekam pake hape. Ini kan berbahaya sekali. "Panitianya pada kemana,” sindirnya.
Menurut dia, even sekelas nasional itu harusnya pen- gamanannya lebih ketat. Panitia, kata dia, seharusnya tak hanya sekedar memasang pagar pembatas yang bisa dengan mudahnya diterobos penonton.
“Kedepan harus ada sistem pengamanan yang lebih baik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ucap dia.
Ketua Panitia Pacuan kuda, Bambang Paryono, telah berjanji pihaknya tidak akan lepas tangan atas kejadian ini. Bambang mengaku cukup menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, ini adalah musibah.
Dia berharap, pengunjung mematuhi larangan dan himbauan agar tidak memasuki lintasan saat lomba berlangsung. "Kami menghimbau, agar pengunjung tidak mematuhi himbauan panitia agar kejadian ini tidak berulang," ujarnya..
Kecelakaan di arena balap kuda Ambal bukan kali pertama terjadi. Pada lebaran 2016, tiga penonton mengalami luka akibat kuda pacu yang tengah berlomba tiba- tiba keluar lintasan dan menerjang para penonton.
Insiden itu juga terjadi pada hari terakhir pacuan kuda tepatnya pada 12 Juli 2016. Ketiga orang penonton malang itu masing-masing Marsinah (50) warga Desa Ka- ranggede Kecamatan Mirit yang mengalami bahu kanan patah dan harus dirujuk ke RSUD Kebumen.
Berikutnya, Musaromah (47) warga Desa Selotumpeng Kecamatan Mirit mengalami sakit pada ulu hati dan terakhir Nizar Septi Margana (13) warga Desa Sidoluhur Kecamatan Ambal.
Ketiganya mengalami luka akibat diterjang bahkan terinjak kuda pacu yang mendadak liar setelah keluar dari garis start. Setelah menjalani perawatan di rumah, ketiga korban akhirnya dibolehkan pulang. Pacuan kuda di Kecamatan Ambal merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Pordasi Kebumen dan warga Kecamatan Ambal s bagai tradisi setiap musim lebaran. Untuk tahun ini, digelar dari 18 Juni -21 Juni 2018. (cah/mam)