PUSDAPLOPBPBDKEBUMEN |
Akibatnya banyak bangunan di tepi pantai yang mengalami kerusakan. Mulai dari kios pedagang di Pantai Suwuk hingga Pantai Setrojenar Bocor Buluspesantren. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen menyebutkan, hingga sore kemarin tercatat ada 281 warung yang mengalami kerusakan.
“Untuk warung yang rusak parah ada 51 bangunan, ru- sak sedang 15 dan rusak rin- gan 215 warung,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Drs Eko Widiyanto melalui Kabid Penanggulangan Bencana Drs Muhyidin yang didampingi Bako Humas Heri Purwoto, tadi malam.
Heri menuturkan, wilayah yang mengalami kerusakan terparah ada di Pantai Setrojenar Buluspesantren dan Pantai Suwuk Puring. Tercatat ada 20 warung yang rusak berat dan 130 rusak ringan di Pantai Bocor.
Sementara di Pantai Suwuk, 10 warung semi permanen milik warga rusak berat dan 74 rusak ringan. Terjangan ombak juga membuat 5 warung permanen milik Dinas Pariwisata di Suwuk rusak berat dan 85 rusak ringan.
Tak hanya itu, kekuatan gelombang membuat ban- gunan permanen seperti talud maupun paving blok di Pantai Suwuk jebol akibat diterjang ombak.
Sementara luncuran gelombang air laut ke darat yang mencapai lebih dari 20 meter dari bibir pantai membuat area parkir obyek wisata setempat tergenang air pasang.
Di Pantai Setrojenar, puluhan warung milik pedagang juga mengalami kerusakan, bahkan banyak yang ambruk dan hancur, terutama yang berada di dekat bibir pantai. Sebab selain diterjang gelombang, pasir laut yang terbawa ombak juga menerjang kios-kios tersebut.
“Untuk di Suwuk dan Pet- anahan, kerugian pedagang bisa diantisipasi karena barang dagangan dan barang berharga lainnya sudah lebih dulu diamankan pedagang setelah adanya peringatan gelombang tinggi,” beber Heri.
Selain merusak warung, terjangan gelombang juga meru- sak 20 kapal nelayan di Tegalretno Kecamatan Petanahan. Rinciannya, 8 kapal rusak be- rat dan 12 rusak ringan. Masih di Tegalretno, 19 tambak udang juga rusak parah, demikian pula satu warung miik warga. Di Ayamputih Buluspe- santren, sejumlah sawah juga dilaporkan rusak. Se- mentara di Lembupurwo Mirit, 10 warung warga hanyut terbawa ombak dan 30 jaring nelayan juga ikut tersapu gelombang.
Wilayah Kecamatan Ayah juga tak luput dari kerusakan akibat terjangan gelombang pasang. Sejumlah warung dilaporkan mengalami kerusakan. Mursimin, salah satu personel SAR Elang Perkasa Kebumen mengungkapkan, gelombang pasang mulai ter- jadi sejak Selasa (24/7) malam pukul 22.00 WIB denga ketinggian 4-6 meter.
Sedangkan pada Rabu pagi pukul 04.00 WIB hingga pukul 07.00 terpantau mengalami kenaikan, yakni setinggi 5-8 meter.
Kemarin, hantaman gelombang tinggi hampir merata di selatan Jawa. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saja, gelombang tinggi yang menghempas pantai merusak puluhan Gazebo, ru-mah makan, lapak, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan fasilitas-fasilitas di pantai wisata.
Kerusakan terjadi di 3 kabupaten, yakni di Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo. Di pesisir Jawa Barat, gelombang tinggi menghan- tam pantai dan merusak pu- luhan perahu nelayan di Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggu- langan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati saat beraktivitas di laut dan pantai ”Pantau ter- us update peringatan dini dari BMKG,” katanya.
Para nelayan juga diharap- kan untuk selalu memantau kondisi laut dan cuaca. Jika secara visual gelombang tinggi dan membahayakan, jangan memaksakan diri berlayar atau melaut. (tau/far/wan)