istimewa |
Bentuk dukungan itu mereka wujudkan dengan mengibarkan bendera Komisi Pemilihan Umum (KPU) di puncak Gunung Slamet. Selain itu, mereka juga menyertakan tulisan "Sukseskan Pilgub dan Pilpres 2019". Tentu ini menjadi aksi simpatik dan patut diapresiasi.
Inisiator ajakan sukseskan Pemilu dari puncak gunung, Mugiono (25), mengatakan ide berawal terinspirasi oleh sahabat karibnya yang bekerja di KPU Kabupaten Kebumen. Berawal dari obrolan, akhirnya mereka menyepakati mendaki gunung dengan membawa bendera KPU.
"Awalnya cuma gendu-gendu roso. Lalu ada ide naik gunung bawa bendera KPU. Saya minta izin ke Marsito dan di kasih bendera KPU dan kertas bertulisan
"Sukseskan Pilgub dan Pilpres 2019"," kata Mugiono warga Desa Grengeng Kecamatan Karangnyar yang juga mantan Loper harian Kebumen Ekspres itu.
Akhirnya mereka berenam memutuskan mendaki Gunung Slamet. Mereka yang semua warga Kecamatan Karanganyar itu masing-masing Mugi (25), Budi (27), Supri (17), Ipang (45), Anggun (14) dan Danu (11).
Setelah menempuh pendakian satu malam dari base camp Bambangan, enam pendaki sukses mengibarkan bendera KPU 22 Juni 2018, tepat pukul 10.00 WIB. Momen ini juga berasa istimewa bagi salah satu tim pendaki, Danu yang kebetulan merayakan ulang tahun ke-10. Ya, merayakan ultah di gunung tertinggi di Pulai Jawa (3.428 MDPL) ini tentu istimewa.
Danu yang masih duduk di bangku SD mengungkapkan kebahagiaannya bisa menaklukan Gunung Slamet. “Kami senang, bisa sampai puncak, udaranya dingin dan jalannya jauh, tapi ini baru pertama kalinya, " katanya diamini Anggun (14), satu-satunya pendaki perempuan yang masih duduk di bangku MTS.
Mugiono berharap, apa yang mereka lakukan bisa memotivasi para remaja untuk menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin, baik di Jawa Tengah maupun pada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 mendatang. "Ya kami berharap pestra demokrasi di Indonesia bisa berlanjacar dan sesuai asa Luber Jurdil," ungkapnya. (saefur/cah)