WONOSOBO- Ditengah maraknya puncak peringatan HUT Wonosobo ke 193, masyarakat wonosobo digegerkan oleh penemuan mayat tertelungkup di sebuah kolam kecil taman plasa wonosobo kemarin. Korban belakangan diketahui bernama Alfan Maulana (16) warga kelurahan garung kecamatan garung.
Di duga korban tenggelam di kolam air mancur yang berada di pusat jantung kota wonosobo itu, lantaran menderita penyakit epilepsy dan gangguan jiwa
Saksi mata Fauzi (19) karyawan toko elektornik yang ada di depan taman plasa wonosobo mengemukakan bahwa sekira pukul 12.15 Wib dirinya melihat korban bermain di sekitar air mancur taman Plaza Wonosobo.
Kemudian korban terlihat melepas celana jeans panjang warna biru yg dipakai dan langsung masuk ke dalam kolam air mancur sedalam kurang lebih 0,5 meter dengan hanya mengenakan kaos lengan panjang warna krem untuk bermain air.
Namun setelah kurang lebih 15 menit kemudian korban sudah tidak terlihat. Curiga denga kondisi korban, saksi mendekat dan mengetahui korban sudah dalam posisi terapung dan sudah meninggal dunia.
“ saya lihat dari kejauhan, korban tampak bermain dengan air, akan tetapi lama dia tidak terlihat muncul ke permukaan, lalu saya lihat ke dalam kolam, ternyata korban sudah meninggal dunia,” katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Wonosobo AKP Heriyanto membenarkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat di kolam kecil taman plasa wonosobo kemarin siang. Pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD setjonegoro.
“ setelah menerima laporan, kita langsung ke lokasi dan mengindentifikasi korban kemudian membawa ke RSUD setjoneogoro,” terangnya.
Menurutnya, dari hasil identifikasi terhada jasad tersebut diketahui bahwa korban bernama Alfan Maulana (16) asal Kelurahan Garung Rt. 03 Rw. 04, Kecamatan Garung. Menurut keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit Epilepsi dan selalu kambuh apabila korban bermain air. Selain itu korban juga mengalami gangguan kejiwaan.
“ dari hasil pemeriksaan sementara pihak medis juga menguatkan hal tersebut, sebab dari mulut korban mengeluarkan busa. Selain itu tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” katanya.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menginginkan dilakukan proses outopsi serta meminta agar jenazah bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan. (gus)
Di duga korban tenggelam di kolam air mancur yang berada di pusat jantung kota wonosobo itu, lantaran menderita penyakit epilepsy dan gangguan jiwa
Saksi mata Fauzi (19) karyawan toko elektornik yang ada di depan taman plasa wonosobo mengemukakan bahwa sekira pukul 12.15 Wib dirinya melihat korban bermain di sekitar air mancur taman Plaza Wonosobo.
Kemudian korban terlihat melepas celana jeans panjang warna biru yg dipakai dan langsung masuk ke dalam kolam air mancur sedalam kurang lebih 0,5 meter dengan hanya mengenakan kaos lengan panjang warna krem untuk bermain air.
Namun setelah kurang lebih 15 menit kemudian korban sudah tidak terlihat. Curiga denga kondisi korban, saksi mendekat dan mengetahui korban sudah dalam posisi terapung dan sudah meninggal dunia.
“ saya lihat dari kejauhan, korban tampak bermain dengan air, akan tetapi lama dia tidak terlihat muncul ke permukaan, lalu saya lihat ke dalam kolam, ternyata korban sudah meninggal dunia,” katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Wonosobo AKP Heriyanto membenarkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat di kolam kecil taman plasa wonosobo kemarin siang. Pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD setjonegoro.
“ setelah menerima laporan, kita langsung ke lokasi dan mengindentifikasi korban kemudian membawa ke RSUD setjoneogoro,” terangnya.
Menurutnya, dari hasil identifikasi terhada jasad tersebut diketahui bahwa korban bernama Alfan Maulana (16) asal Kelurahan Garung Rt. 03 Rw. 04, Kecamatan Garung. Menurut keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit Epilepsi dan selalu kambuh apabila korban bermain air. Selain itu korban juga mengalami gangguan kejiwaan.
“ dari hasil pemeriksaan sementara pihak medis juga menguatkan hal tersebut, sebab dari mulut korban mengeluarkan busa. Selain itu tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” katanya.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menginginkan dilakukan proses outopsi serta meminta agar jenazah bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan. (gus)