SULAWESI SELATAN: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Indonesia, Senin (2/7/2018). Pembangkit dengan kapasitas 75 megawatt (MW) itu terletak di Desa Lainungan Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Bidang Humas PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, Barat (Sulselrabar) Rosita Zulkarnaen mengungkapkan, PLTB Sidrap dilengkapi 30 turbin angin, dengan masing-masing plat berkapasitas 2,5 MW. Turbin-turbin tersebut, imbuhnya dilekatkan pada menara baja setinggi 70 meter.
"Panjang baling-balingnya 57 meter," kata Rosita melalui keterangan pers yang diterima JawaPos.com, Senin (2/7).
Pembangunan PLTB ini, sambungnya, berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik antara PT PLN dengan PT UPC Sidrap Bayu Energi pada (19/8) 2015 lalu. Proyek ini memakan investasi USD 150 juta atau setara Rp 2,16 triliun. Dalam pengerjaannya, PLTB ini melibatkan 500 tenaga kerja, dengan tingkat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen.
"PLTB Sidrap ini beroperasi sejak akhir Maret 2018 lalu dan mampu mengaliri lebih dari 70 ribu pelanggan listrik dengan daya 900 VA. Pembangkit bekerja pada daerah dengan estimasi kecepatan angin rata-rata 7 meter per detik," jelasnya.
Beroperasinya pembangkit baru ini diharapkan bermanfaat untuk menyediakan pasokan listrik yang andal. Pembangkit baru akan memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan.
Selain PLTB Sidrap, Presiden Jokowi juga berencana meresmikan dua pembangkit listrik lain. Masing-masing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya dengan kapasitas 2×100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi berkapasitas 2×135 MW.
Dengan bertambahnya pembangkit, total daya listrik di Sulsel mencapai 1.600 MW. Jumlah ini jauh di atas beban puncak pemakaian, yang berkisar antara 1.050 hingga 1.110 MW.
"PLN Wilayah Sulselrabar memiliki surplus daya kurang lebih 500 MW untuk menjawab kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan gairah ekonomi khususnya di Sulawesi Selatan," pungkas Rosita. (rul/JPC)
Kepala Bidang Humas PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, Barat (Sulselrabar) Rosita Zulkarnaen mengungkapkan, PLTB Sidrap dilengkapi 30 turbin angin, dengan masing-masing plat berkapasitas 2,5 MW. Turbin-turbin tersebut, imbuhnya dilekatkan pada menara baja setinggi 70 meter.
"Panjang baling-balingnya 57 meter," kata Rosita melalui keterangan pers yang diterima JawaPos.com, Senin (2/7).
Pembangunan PLTB ini, sambungnya, berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik antara PT PLN dengan PT UPC Sidrap Bayu Energi pada (19/8) 2015 lalu. Proyek ini memakan investasi USD 150 juta atau setara Rp 2,16 triliun. Dalam pengerjaannya, PLTB ini melibatkan 500 tenaga kerja, dengan tingkat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen.
"PLTB Sidrap ini beroperasi sejak akhir Maret 2018 lalu dan mampu mengaliri lebih dari 70 ribu pelanggan listrik dengan daya 900 VA. Pembangkit bekerja pada daerah dengan estimasi kecepatan angin rata-rata 7 meter per detik," jelasnya.
Beroperasinya pembangkit baru ini diharapkan bermanfaat untuk menyediakan pasokan listrik yang andal. Pembangkit baru akan memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan.
Selain PLTB Sidrap, Presiden Jokowi juga berencana meresmikan dua pembangkit listrik lain. Masing-masing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya dengan kapasitas 2×100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi berkapasitas 2×135 MW.
Dengan bertambahnya pembangkit, total daya listrik di Sulsel mencapai 1.600 MW. Jumlah ini jauh di atas beban puncak pemakaian, yang berkisar antara 1.050 hingga 1.110 MW.
"PLN Wilayah Sulselrabar memiliki surplus daya kurang lebih 500 MW untuk menjawab kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan gairah ekonomi khususnya di Sulawesi Selatan," pungkas Rosita. (rul/JPC)