![]() |
ISTIMEWA |
Hal ini terungkap dalam diskusi yang digelar oleh Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) IAINU Kebumen semester IV. Diskusi yang mengusung tema manajemen takmir masjid itu dilaksanakan di Masjid Jogokariyan Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Kegiatan yang di mulai pukul 09.00 sampai 11.30 WIB itu mengundang pembicara trainer management Suharyanto, SE.
Bukan hanya dari Kebumen saja, kegiatan diskusi dihadiri oleh mahasiswa dari empat daerah yakni IAINU Kebumen, Sukoharjo Jawa Tengah,Sukoharjo Lampung, dan Cleper Klaten. Masing-masing nahasiswa ingin memahami strategi lapangan bagaimana cara peningkatan mutu pelayanan masjid kepada masyarakat. Selain itu mahasiswa juga ingin agar kepedulian masyarakat dalam membangun dan meramaikan masjid meningkat.
Salah satu mahasiswa yakni Miskun menyampaikan diskusi berlangsung dengan penuh semangat dan hangat. Sehingga pada segment akhir diskusi para peserta dari masing masing kelompok merasa cukup puas walaupun masih banyak hal hal yang belum terkuak. Meskipun demikian para mahasiswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan sampai akhir. “Antusias ini dibuktikan dengan adanya beberapa mahasiswa yang banyak aktif bertanya dan melakukan pembahasan serta menyampaikan ide dan gagasan,” jelasnya.
Dari hasil diskusi, lanjut Miskun, terdapat beberapa rekomendasi dalam srategi awal manajemen masjid yakni mengadakan program wajib Sholat Subuh berjamaah pada satu minggu atau satu bulan sekali. Mengadakan pengajian dan pembinaan secara rutin dan melakukan pendataan anggota masjid. “Hasil diskusi tidak akan memberikan dampak apapun, maka kala tidak diiringi dengan tindakan. Untuk itu diharapkan rekomendasi tersebut nentinya dapat dilaksanakan secara berjenjang dan berkala,” katanya.
Miskun juga menambahkan, ide gagasan yang baik merupakan hal yang sangat berharga. Kendati demikian ide akan tetap menjadi manakala tidak ada diiringi dengan tindakan untuk merealisasikannya. “Harus ada yang mulai, meski dari hal-hal yang sangat sederhana,” ucapnya, (mam)