 |
| Istimewa: |
Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricillia Ohei didampingi Waka Polres Kompol Widiyantoro mengatakan ledakan ini diduga disebabkan karena panas api. Sebelum terjadi ledakan, seorang warga bernama Sutini yang membakar sampah sekitar pukul 06:00 WIB. Setelah itu ditinggal pergi. Selang hampir dua jam kemudian terdengar ledakan yang sangat keras.
"Setelah diperiksa ternyata sumber ledakan berasal dari pekarangan rumah warga," kata dia.
Sekitar setengah meter dari lokasi pembakaran sampah. Sehingga menyebabkan mortir yang masih aktif meledak."Dimungkinkan disebabkan panas api dari pembakaran sampah," terangnya.
Dia menjelaskan ledakan ini tidak menimbulkan korban. Sebab tidak ada orang di dekat lokasi. Serpihan juga tidak masuk ke permukiman warga. Sebab terhalang tembok. Usai kejadian, pihaknya mengamankan lokasi agar warga tidak masuk. Sebab dikhawatirkan ada benda serupa yang belum meledak. "Kita juga berkoordinasi dengan Jibom Brimob Purwokerto untuk menanganinya," ujarnya.
Kapolres menegaskan peristiwa ledakan ini tidak ada kaitannya dengan aksi terorisme. Mortir yang meledak ini diduga buatan tahun 1940. Atau mortir peninggalan zaman penjajahan. "Di Banjarnegara beberapa kali kita temukan granat atau mortir. Belum lama ini kita temukan di dekat pasar kota," lanjutnya.(drn)
