IMAM/EKSPRES |
Dari pantauan Ekspres, beberapa pengunung wisata memang masih mendatangi pantai tersebut, kendati demikian jumlahnya tidak begitu banyak. Selain itu meski gelombang telah stabil, namun wisatawan tidak berani mandi di laut. Para wisatawan hanya berdiri dan duduk-duduk di tepian pantai.
Sepinya pengunjung, juga membuat beberapa kolam renang terpal yang ada hanya sedikit yang beroperasi. Bahkan hingga pukul 11.30 WIB hanya satu dari sekian kolam renang terpal yang beroperasi. Selain sepinya pengunjung, di bibir Pantai Bocor juga diwarnai dengan banyaknya hamparan ubut-ubur berwarna unggu.
Lapio (50) salah satu penyedia Kuda menyampaikan, beberapa waktu lalu gelombang air laut di Pantai Bocor memang cukup besar, bahkan sampai ke warung-warung warga. Kendati demikian posisi daratan Pantai Bocor cukup tinggi, sehingga air tidak sampai terlalu jauh ke arah Utara. “Kemarin, sampai ke warung-warung mas,” tuturnya.
Dijelaskannya, meski kini gelombang telah kembali normal, namun pengunjung masih sepi. Hal ini tentu membuat omset pendapatan penyewa kuda menurun. Bahkan jauh dari Hari Minggu pada biasanya. “Sepi sekali mas, lihat saja pengunjungnya hanya sedikit sekali,” keluhnya.
Sepinya pengujung juga disampaikan oleh Harto (54) salah satu pengunjung, pihaknya menyampaikan jika pada hari libur bisanya pengunjungnya lebih banyak dari saat ini. Pihaknya mengaku sering ke pantai bersama keluarga untuk mengisi hari libur. “Kali ini termasuk sepi dari bila dibandingkan dengan hari biasanya,” jelasnya.
Wisata di pantai memang menyenangkan selain itu yang pasti tidak bikin kantong jebol. Tidak ada tiket masuk dan hanya ditarik retribisi parkir, serta semua harga yang terjangkau membuat wisata Pantai Bocor banyak diminati pengunjung.
Kendarti sempi, namun beberapa saat setelah adanya gelombang pasang, kawasan tersebut ternyata ramai dikunjungi wisatawan. Hal itu lantaran banyak warga yang ingin melihat kondisi pantai pasca terjadinya gelombang besar.
Sebelumnya diberitakan jika Rabu (18/7) gelombang pasang mengamuk dan menerjang garis pantai Selatan Kabupaten Kebumen. Salah satu yang terparah, terjadi di Pantai Suwuk, Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring. Selain merusak sekitar 90 warung, gelombang pasang menyapu 13 pengunjung asal Desa/Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Beruntung, rombongan wisatawan yang diantaranya anak-anak itu selamat meski sempat terbawa arus 10-15 meter itu. Hanya, tiga anak mengalami luka akibat terkena bambu saat terseret arus.(mam)