sudarno ahmad/ekspres |
Seminar yang menghadirkan narasumber Dr Antonius Tanan, dari Universitas Ciputra Jakarta ini diikuti oleh sedikitnya 180 peserta. Mereka berasal dari Sekolah Bina Harapan Purbalingga, Sekolah Penabur Purworejo, Sekolah Nasional Kutoarjo, Sekolah Krisna Efata Gombong, Sekolah Kristen Wonosobo, serta Sekolah Penabur Kebumen.
Narasumber
Dosen Universitas Ciputra Dr Ir Antonius Tanan, dalam paparannya menyampaikan hidup di zaman yang mengalami perubahan yang begitu cepat membutuhkan kesiapan untuk sukses menghadapinya.
Anak-anak pun sejak dini harus dipersiapkan untuk menghadapi dunia yang berubah dengan cepat. memberikan kunci bagaimana seseorang akan bisa berhasil menghadapi perubahan yang begitu cepat. Sebab, terjadinya perubahan itu berdampak pada ketidakpastian keterampilan.
“Satu keterampilan yang dibutuhkan hari ini, bisa jadi sudah tidak lagi dibutuhkan pada lima tahun mendatang,” ujar Dr Antonius.
Untuk itu ada yang lebih mendasar harus dimiliki seorang anak agar berhasil menghadapi hal itu. Yakni kreativitas dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kreativitas adalah bahan dasar inovasi. Mengutip pendiri Apple Inc Steve Jobs, “Innovation distinguishes between a leader and a follower.”
“Inovasi adalah isu sentral dalam kemakmuran ekonomi,” ujar Dr Anton mengutip Michael Porter, pengajar Sekolah Bisnis Universitas Harvard.
Dengan memiliki kreativitas, seorang akan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi. Seseorang tidak akan mengutuk keadaan tetapi berpikir dan mencari solusi setiap dihadapkan pada persoalan.
Kunci kedua untuk menghadapi perubahan adalah pembelajar sepanjang hayat. Di tengah perubahan, seorang yang tidak lulus sekolah dasar bisa jadi lebih pintar ketimbang sarjana yang berhenti belajar. “Ilmu pengetahuan terus berkembang, tanpa terus belajar bisa dipastikan seseorang akan tertinggal,” katanya.
Adapun kreativitas dan semangat pembelajar sepanjang hayat perlu dilatih sejak usia dini. Pendidikan tidak hanya sekolah, tetapi keluarga juga terlibat. “Pendidikan tidak sekadar menekankan sisi akademik, tetapi juga karakter dan kecakapan hidup,” ujarnya.
Konsultan Yayasan Edu Global Anggiat Hisar, mengatakan seminar parenting tersebut digelar atas kerjasama Sekolah Penabur Kebumen dengan Yayasna Edu Global Jakarta.
Menurutnya, pendidikan tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah. Proses pendidikan lebih banyak di dalam lingkungan keluarga. "Sehingga orang tua perlu mengetahui bagaimana mendidik anak dengan benar," tandasnya.(ori)