IMAM/EKSPRES |
Bukan hanya persoalan fasilitas untuk membuat batik tulis saja, Rutan Kebumen bahkan siap untuk memasarkan hasil batik para warga binaan tersebut. Adapun dana yang digunakan untuk program tersebut bekerja sama dengan Koperasi Pegawai Rutan Kebumen.
Kepala Rutan Kebumen Soetopo Berutu Amd IP SSos MS menyampaikan, hasil batik para warga binaan rutan setelah mengikuti pelatihan cukup membanggakan. Hasil batik terlihat rapi dan indah. Karya tersebut telah layak dan memenuhi standar untuk dijual. Karya batik tulis mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. “Produk batik nanti akan dipasarkan ke masyarakat,” tuturnya, Selasa (3/7/2018).
Dijelaskannya, selain untuk mengisi waktu luang, adanya kegiatan membatik juga dapat menjadi penghasilan bagi warga binaan. Pasalnya dari hasil penjualan batik tersebut akan dilaksanakan sistem bagi hasil antara rutan dan warga binaan. “Nanti akan diberlakukan sistem bagi hasil,” katanya saat acara penutupan pelatihan membatik itu.
Adanya hasil batik warga binaan yang sudah sangat baik juga disampaikan oleh Kepala UPT BLK Kebumen Djoko Wardjojo. Pihaknya menegaskan jika hasil batik tulis warga binaan sudah cukup baik. Kendati demikian hal tersebut masih perlu ditambah dengan keterampilan khusus yakni pada pewarnaan. Adapun untuk pewarnaan pihaknya bersedia memberikan paket pelatihan jika memang rutan menginginkan. “Jika memang menginginkan dan mengijinkan maka pelatihan pewarnaan dapat dilaksanakan,” katanya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai remisi Lebaran Idul Fitri, Soetopo menyampaikan terdapat 57 warga binaan yang mendapatkan remisi. Kendati demikian tidak terdapat satu pun warga binaan yang bebas karena mendapat remisi. Adapun remisi yang diberikan kepada warga binaan sebanyak 15 hari hingga satu bulan. (mam)