IMAM/EKSPRES |
Pria yang juga bekerja untuk Harian Pagi Kebumen Ekspres itu baru menyadari menjadi korban penipuan setelah selesai mengirim uang kepada penipunya. Pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menyadari bahwa uang yang telah hilang tak akan mungkin dapat kembali lagi.
Kejadian tersebut berawal pada pertengahan Juli lalu. Dimana Cahyo Kuncoro mendapatkan telpon dari orang yang mengaku rekannya yakni Ir Purnomo Singgih warga Desa Panjatan Kecamatan Karangayar. Ir Purnomo Singgih sendiri merupakan seorang petani organik (Agen hayati) yang merupakan rekan lama Cahyo Kuncoro.
Saat menerima telpon tersebut, orang yang mengaku Ir Purnomo bercerita tentang sebuah bisnis baru yang sedang digelutinya. “Kala itu pihaknya bercerita tengah menggeluti bisnis baru, dan saya memang telah lama bersahabat dengan Pak Purnomo. Pihaknya hanya telpon sebentar karena saya masih sibuk,” tuturnya.
Tiba-tiba, pada Jumat (20/7/2018) sore, telpon berdering dan orang yang mengaku Ir Purnomo Singgih menyampaikan jika pihaknya tengah menjalani bisnis kamera dan handphone. Kendati demikian dalam bisnis tersebut pihaknya mengaku kekurangan dana. Artinya tujuan menelpon yakni untuk meminjam uang. “Katanya sangat mendesak, dan tidak ada pihak lain yang bisa membantunya lagi,” jelasnnya, Sabtu (21/7/2018)
Mengingat persahabatan yang telah lama, dan hanya dirinyalah yang dapat membantu maka Cahyo pun mempertimbangkan permintaan tersebut. Tadinya penipu meminta bantuan uang Rp 5 juta, namun Cahyo membatasinya dengan hanya memberikan Rp 2 juta saja. “Saya ditelpon terus menerus, seakan tidak diberi kesempatan untuk berpikir,” paparnya.
Alhasil karena merasa kasihan dan ingin menolong maka Cahyo akhirnya menyepakati untuk mentranfer Rp 2 juta ke rekening yang telah ditentukan. Karena direkening kala itu dananya tidak cukup, maka penipu mengarahkan untuk mengisi pulsa ke beberapa nomor handphone. Cahyo akhirnya mengirim pulsa ke beberapa nomor handphone yang dituju dengan total maksimal Rp 2 juta melalui Alfamart.
Setelah mengirim pulsa, tiba-tiba pihaknya merasa janggal. Cahyo akhirnya mencoba menelpon Ir Purnomo Singgih yang asli pada Sabtu (21/7). “Saat telpon nyambung, Ir Purnomo mengaku di rumah dan tidak sedang bisnis kamera. Bahkan pihaknya tidak menelpon apalagi meminjam uang,” paparnya.
Teknik hipnotes dengan perantara handphone memang bisa dilakukan. Hal ini ditegaskan oleh Master Hipnoterapy dari Padma Kemala Agnan Kusmaryanto RM Cht IBH CI. Saat dihubungi pihaknya menegaskan inti dari hipnotis adalah komunikasi. Dengan demikian sepanjang bisa berkomuniksi meski lewat sms hipnotis dapat dilakukan. “Sangat bisa intinya dapat berkomunikasi,” tegasnya.
Dijelaskannya, Hipnotis diawali dengan hal-hal yang mengejutkan, misalnya kabar duka, seperti sakit, kecelakaan atau lain sebagainya. Hal mengejutkan lainnya bisa juga merupakan hal yang menggembirakan seperti hadiah atau keuntungan yang besar. Setelah itu korban akan diajak terus berkomunisi tanpa henti. Apa yang disampaikan korban akan diikuti terus yang penting komunikasi selalu terjalin. “Ini merupakan ciri-ciri umum hipnotis,” paparnya.
Untuk mencegah menjadi korban, lanjut Agnan, jika ada hal yang mengejutkan dan diiringi dengan intensitas komunikasi yang terus menerus maka segeralah putuskan komunikasi. Sebab jika diteruskan resiko tertipu akan semakin besar. “Jika ada tanda-tanda seperti itu maka segera putuskan komunikasi dan cari informasi dari pihak lain,” ucapnya. (mam)