JAKARTA-Menurut data dari Ditjen Imigrasi total ada 13.037 warga negara asing (WNA) yang ada di Lombok. Data tersebut berdasarkan data perlintasan WNA yang masuk melalui Bandar Udara Lombok Raya periode Januari- Juli 2018.
Agung Sampurno, Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi menjelaskan bahwa WNA tersebut berasal dari 74 negara. ”Terbanyak berasal dari Perancis 448 orang, Australia 406 orang, Britania Raya 376 orang, Jerman 326 orang dan Belanda 298 orang,” ucapnya kemarin.
Selain menggunakan visa kunjungan terdapat pula WNA pemegang Izin Tinggal Terbatas, Izin Tinggal Tetap dan Kemudahan Khusus Keimigrasian (Dahsuskim). ”Sesuai dengan kebijakan keimigrasian yang diatur dalam Penanggulangan Keadaan Darurat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) maka bagi orang asing yang overstay yang disebabkan oleh bencana alam maka kepada yang bersangkutan tidak akan dikenakan biaya denda ($25/hari) dan dapat langsung diberangkatkan ke negara asal,” ungkapnya.
Sementara itu bagi orang asing yang kehilangam dokumen perjalanan dapat meminta emergency document dari kedutaannya masing- masing. Pemerintah mempermudah dengan tidak perlu membuat laporan kehilangan dari polisi dan surat pengantar dari kantor imigrasi. Hingga kemarin sore terdapat satu WNA Tiongkok yang datang melaporkan kehilangam dokumen perjalanannya ke Kantor Imigrasi Mataram. Kantor Imigrasi Mataram telah berkoordinasi dengan Kedutaan Tiongkok untuk diterbitkan emergency passport guna kepentingan proses kepulangannya,
”Saat ini Kantor Imigrasi Mataram telah membuat Posko Bersama di Bandara Lombok Raya, tugasnya adalah mendata dan membantu proses kepulangan WNA,” bebernya. Kantor Imigrasi Mataram tetap membuka pelayanan Keimigrasian baik kepada WNI dan WNA meski hanya oleh beberapa orang staf yang tersedia karena sebagian dari mereka juga menjadi korban atau keluarganya menjadi korban bencana. Selain itu beberapa Kedutaan seperti Australia, Perancis, Singapura, dan Spanyol telah menempatkan petugas Konsuler untuk mendata warga negaranya yang membutuhkan bantuan.
Sementara itu di Bali saat ini sedang digelar kegiatan 7th Bali Process Ministerial Conference. Kegiatan ini berlangsung sampai hari ini (7/8). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menuturkan kegiatan Bali Process tersebut tetap berjalan sesuai jadwal.
Kemenlu juga menginformasikan tidak ada laporan bahwa ada WNA atau turis asing yang menjadi korban luka maupun meninggal akibat gempa berkekuatan 7 SR itu. Kemenlu juga menyampaikan bahwa kondisi bandara internasional Lombok dan Bali berjalan normal setelah gempa terjadi. Sementara itu pemerintah Singapura dan Inggris mengeluarkan himbauan bagi warga negaranya yang berada atau bakal melakukan perjalanan ke Lombok.
Sementara itu Menag Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan kondisi Lombok sebagai embarkasi haji. Dia mengatakan posisi saat ini sebagian besar jamaah NTB sudah berangkat ke Arab Saudi. ’’Tinggal beberapa saja yang akan berangkat lewat embarkasi gabungan,’’ tuturnya.
Dia mengaku sudan menyampaikan instruksi kepada Kepala Kanwil Kemenag NTB untuk mengawal proses pemberangkatan haji di NTB. Supaya tetap bisa diberangkatkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan ada 589 orang taruna siaga bencana (Tagana) dan 1.125 orang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di NTB. Mereka diharapkan ikut membantu proses penanganan bencana. Kemensos sedang memetakan kondisi terparah akibat gempa ada di titik mana saja. Kemudian juga mendata dengan rinci jumlah pengungsi sekaligus kebutuhannya.
Berkaitan dengan kondisi pariwisata, Kementerian Pariwisata menjelaskan bahwapariwisata di Lombok dan Bali tetap kondusif. Dessy Ruhati, Kepala Bagian Manajemen Krisis Kepariwisataan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan pariwisata, dan badan penanggulangan bencana dan dengan ini menyatakan bahwa tidak ada wisatawan yang terluka atau terkena dampak gempa. ”Kami mendorong wisatawan untuk tetap tenang dan waspada,,” katanya kemarin.
Menpar Arief Yahya pun memerintahkan agar fokuspada manajemen krisis di Lombok dan Bali. ”Saya pantau, permintaan orang keluar Lombok dan Bali via airlines dan airports, baik di Lombok maupun Bali,” kata Arief kemarin. Dia pun meminta agar maskapai bisa mempermudah layanan perubahan jadwal.
Menpar kemarin juga mengintruksikan tim Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) untuk membuka posko di Lombok. ”Posko tersebut dibangun dan difokuskan sebagai layanan informasi khususnya bagi wisatawan yang terdampak, baik nusantara maupun mancanegara”, jelas Arief.
Menurut Arief aksesibilitas menjadi isu yang paling banyak dicari untuk evakuasi dari Lombok. Kemenpar telah mengerahkan lima bus untuk bantu evakuasi wisatawan di NTB.
Di sektor udara, PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Lombok Praya mengoperasikan bandara selama 24 jam. Hal itu berlaku hingga Kamis nanti (9/8). Hal itu sebagai langkah mendukung operasi bantuan kemanusiaan untuk korban gempa NTB.
Selain itu, pengoperasian bandara selama 24 jam ini juga untuk memfasilitasi banyaknya permintaan extra flight. ”Terkait penambahan waktu operasi ini, kami juga memberikan prioritas pada pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Beberapa maskapai juga menyatakan beroperasi normal. Garuda Indonesia misalnya. Garuda Indonesia memastikan seluruh penerbangannya dari dan menuju Lombok berlangsung normal. ”Seluruh penerbangan Garuda Indonesia tersebut berjalan lancar mengingat seluruh infrasruktur penunjang pada layanan kebandaraan di Lombok tetap beroperasi dengan normal dan status bandara yang tetap dibuka. Penerbangan Garuda Indonesia untuk sektor penerbangan Denpasar juga tetap berlangsung,” kata. Vp Corporate Secretary Pt Garuda Indonesia Hengki Heriandono.
Hengki menambahkan bahwa Garuda telah mengoperasikan ekstra flight pada rute Lombok - Denpasar pulang pergi. Ada tiga ekstra flight yang disiapkan oleh perusahaan maskapai plat merah itu. ”Melalui antisipasi penyediaan penerbangan tambahan tersebut diharapkan juga akan semakin mempermudah proses evakuasi para wisatawan melalui Bali,” ujarnya. Garuda juga menyediakan potongan sebesar 50 persen untuk pengiriman barang bantuan kargo menuju Lombok.
Permintaan penerbangan menuju atau keluar Lombok begitu tinggi dalam dua hari terakhir. Kementerian Perhubungan pun melakukan pengawasan pada harga tiket. Untuk tiket menuju Lombok secara langsung sudah banyak yang terjual. ”Kalau dua kali transit memang jatuhnya lebih mahal,” tutur Direktur Angkutan Udara Perhubungan Udara Maria Kristi.
Maria menjamin jika Kemenhub selalu memantau pergerakan tiket. Jangan sampai maskapai menaikkan harga semaunya. ”Kalau airlines tidak berani melewati tarif sebab hukumannya bisa sampai pencabutan rute,” katanya.
Penumpang pun diminta untuk mawas. Di bandara sudah terpampang list harga tiket. Dia meminta agar penumpang mencocokan harga tersebut.
Sebagai buntut gempa yang mengguncang Lombok, iklim pariwisata menjadi sektor yang tak terhindar dari dampak. Namun pelaku industri perhotelan meyakinkan bahwa pihaknya berusaha sekuat tenaga untuk melakukan crisis handling yang baik. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengakui bahwa hal tersebut membuat sebagian wisatawan meninggalkan Lombok lebih cepat. Namun hal tersebut juga menjadi bentuk penanganan krisis yang perlu dilakukan Indonesia untuk menjaga rasa aman para tamu wisatawan.
Menurut Hariyadi, bahwa solusi yang terpenting untuk saat ini adalah membuktikan pada wisatawan khususnya manca, bahwa Indonesia sigap untuk memberikan layanan dan perlindungan bagi mereka yang saat ini ada di Lombok. ”Musibah pasti akan menimbulkan kekhawatiran. Namun teman-teman PHRI sudah menunjukkan handling yang sangat baik. Kami berkordinasi untuk memberikan penginapan gratis jika diperlukan dan pelayanan untuk wisatawan diprioritaskan,” ujar Hariyadi, saat dihubungi kemarin.
PHRI juga berkordinasi lintas industri baik dengan biro perjalanan wisata dan airlines untuk bersama-sama memprioritaskan pelayanan pada wisatawan. ”Dari laporan teman-teman PHRI Lombok, mereka banyak mengawal wisatawan dari Malaysia untuk mencari akomodasi pulang ke negaranya,” tambahnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (Asita) Asnawi Bahar. Kemarin (6/8) Asnawi menegaskan bahwa Asita pusat telah berkordinasi dengan Asita di Lombok untuk menambah extra flight demi memfasilitasi wisatawan yang ingin pulang ke negaranya.
”Lombok sekarang memang sedang shock, tapi kita mendapat feedback positif dari wisatawan karena kita responsible dan handle dengan baik. Kita harus mempertahankan image positif tersebut sampai masa krisis selesai,” ujar Asnawi.
Selain berkordinasi internal sesama pelaku usaha, Asita juga telah mengirimkan rekomendasi ke pemerintah untuk mensosialisasikan ke duta besar di negara-negara perwakilan bahwa Indonesia tetap aman untuk dikunjungi. Sebab, bencana alam merupakan gejala yang dapat terjadi dimanapun tak hanya di Indonesia.
Asnawi tak menampik, kejadian ini akan membuat kunjungan ke Lombok menurun, tak terkecuali Bali sebagai destinasi terdekat Lombok. ”Gempa 7 SR itu besar. Tapi bencana alam kan bisa terjadi dimana saja yang penting handling tamu in house itu yang akan menjadi kesan positif,” pungkasnya. (lyn/wan/agf)
Agung Sampurno, Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi menjelaskan bahwa WNA tersebut berasal dari 74 negara. ”Terbanyak berasal dari Perancis 448 orang, Australia 406 orang, Britania Raya 376 orang, Jerman 326 orang dan Belanda 298 orang,” ucapnya kemarin.
Selain menggunakan visa kunjungan terdapat pula WNA pemegang Izin Tinggal Terbatas, Izin Tinggal Tetap dan Kemudahan Khusus Keimigrasian (Dahsuskim). ”Sesuai dengan kebijakan keimigrasian yang diatur dalam Penanggulangan Keadaan Darurat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) maka bagi orang asing yang overstay yang disebabkan oleh bencana alam maka kepada yang bersangkutan tidak akan dikenakan biaya denda ($25/hari) dan dapat langsung diberangkatkan ke negara asal,” ungkapnya.
Sementara itu bagi orang asing yang kehilangam dokumen perjalanan dapat meminta emergency document dari kedutaannya masing- masing. Pemerintah mempermudah dengan tidak perlu membuat laporan kehilangan dari polisi dan surat pengantar dari kantor imigrasi. Hingga kemarin sore terdapat satu WNA Tiongkok yang datang melaporkan kehilangam dokumen perjalanannya ke Kantor Imigrasi Mataram. Kantor Imigrasi Mataram telah berkoordinasi dengan Kedutaan Tiongkok untuk diterbitkan emergency passport guna kepentingan proses kepulangannya,
”Saat ini Kantor Imigrasi Mataram telah membuat Posko Bersama di Bandara Lombok Raya, tugasnya adalah mendata dan membantu proses kepulangan WNA,” bebernya. Kantor Imigrasi Mataram tetap membuka pelayanan Keimigrasian baik kepada WNI dan WNA meski hanya oleh beberapa orang staf yang tersedia karena sebagian dari mereka juga menjadi korban atau keluarganya menjadi korban bencana. Selain itu beberapa Kedutaan seperti Australia, Perancis, Singapura, dan Spanyol telah menempatkan petugas Konsuler untuk mendata warga negaranya yang membutuhkan bantuan.
Sementara itu di Bali saat ini sedang digelar kegiatan 7th Bali Process Ministerial Conference. Kegiatan ini berlangsung sampai hari ini (7/8). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menuturkan kegiatan Bali Process tersebut tetap berjalan sesuai jadwal.
Kemenlu juga menginformasikan tidak ada laporan bahwa ada WNA atau turis asing yang menjadi korban luka maupun meninggal akibat gempa berkekuatan 7 SR itu. Kemenlu juga menyampaikan bahwa kondisi bandara internasional Lombok dan Bali berjalan normal setelah gempa terjadi. Sementara itu pemerintah Singapura dan Inggris mengeluarkan himbauan bagi warga negaranya yang berada atau bakal melakukan perjalanan ke Lombok.
Sementara itu Menag Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan kondisi Lombok sebagai embarkasi haji. Dia mengatakan posisi saat ini sebagian besar jamaah NTB sudah berangkat ke Arab Saudi. ’’Tinggal beberapa saja yang akan berangkat lewat embarkasi gabungan,’’ tuturnya.
Dia mengaku sudan menyampaikan instruksi kepada Kepala Kanwil Kemenag NTB untuk mengawal proses pemberangkatan haji di NTB. Supaya tetap bisa diberangkatkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan ada 589 orang taruna siaga bencana (Tagana) dan 1.125 orang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di NTB. Mereka diharapkan ikut membantu proses penanganan bencana. Kemensos sedang memetakan kondisi terparah akibat gempa ada di titik mana saja. Kemudian juga mendata dengan rinci jumlah pengungsi sekaligus kebutuhannya.
Berkaitan dengan kondisi pariwisata, Kementerian Pariwisata menjelaskan bahwapariwisata di Lombok dan Bali tetap kondusif. Dessy Ruhati, Kepala Bagian Manajemen Krisis Kepariwisataan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan pariwisata, dan badan penanggulangan bencana dan dengan ini menyatakan bahwa tidak ada wisatawan yang terluka atau terkena dampak gempa. ”Kami mendorong wisatawan untuk tetap tenang dan waspada,,” katanya kemarin.
Menpar Arief Yahya pun memerintahkan agar fokuspada manajemen krisis di Lombok dan Bali. ”Saya pantau, permintaan orang keluar Lombok dan Bali via airlines dan airports, baik di Lombok maupun Bali,” kata Arief kemarin. Dia pun meminta agar maskapai bisa mempermudah layanan perubahan jadwal.
Menpar kemarin juga mengintruksikan tim Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) untuk membuka posko di Lombok. ”Posko tersebut dibangun dan difokuskan sebagai layanan informasi khususnya bagi wisatawan yang terdampak, baik nusantara maupun mancanegara”, jelas Arief.
Menurut Arief aksesibilitas menjadi isu yang paling banyak dicari untuk evakuasi dari Lombok. Kemenpar telah mengerahkan lima bus untuk bantu evakuasi wisatawan di NTB.
Di sektor udara, PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Lombok Praya mengoperasikan bandara selama 24 jam. Hal itu berlaku hingga Kamis nanti (9/8). Hal itu sebagai langkah mendukung operasi bantuan kemanusiaan untuk korban gempa NTB.
Selain itu, pengoperasian bandara selama 24 jam ini juga untuk memfasilitasi banyaknya permintaan extra flight. ”Terkait penambahan waktu operasi ini, kami juga memberikan prioritas pada pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Beberapa maskapai juga menyatakan beroperasi normal. Garuda Indonesia misalnya. Garuda Indonesia memastikan seluruh penerbangannya dari dan menuju Lombok berlangsung normal. ”Seluruh penerbangan Garuda Indonesia tersebut berjalan lancar mengingat seluruh infrasruktur penunjang pada layanan kebandaraan di Lombok tetap beroperasi dengan normal dan status bandara yang tetap dibuka. Penerbangan Garuda Indonesia untuk sektor penerbangan Denpasar juga tetap berlangsung,” kata. Vp Corporate Secretary Pt Garuda Indonesia Hengki Heriandono.
Hengki menambahkan bahwa Garuda telah mengoperasikan ekstra flight pada rute Lombok - Denpasar pulang pergi. Ada tiga ekstra flight yang disiapkan oleh perusahaan maskapai plat merah itu. ”Melalui antisipasi penyediaan penerbangan tambahan tersebut diharapkan juga akan semakin mempermudah proses evakuasi para wisatawan melalui Bali,” ujarnya. Garuda juga menyediakan potongan sebesar 50 persen untuk pengiriman barang bantuan kargo menuju Lombok.
Permintaan penerbangan menuju atau keluar Lombok begitu tinggi dalam dua hari terakhir. Kementerian Perhubungan pun melakukan pengawasan pada harga tiket. Untuk tiket menuju Lombok secara langsung sudah banyak yang terjual. ”Kalau dua kali transit memang jatuhnya lebih mahal,” tutur Direktur Angkutan Udara Perhubungan Udara Maria Kristi.
Maria menjamin jika Kemenhub selalu memantau pergerakan tiket. Jangan sampai maskapai menaikkan harga semaunya. ”Kalau airlines tidak berani melewati tarif sebab hukumannya bisa sampai pencabutan rute,” katanya.
Penumpang pun diminta untuk mawas. Di bandara sudah terpampang list harga tiket. Dia meminta agar penumpang mencocokan harga tersebut.
Sebagai buntut gempa yang mengguncang Lombok, iklim pariwisata menjadi sektor yang tak terhindar dari dampak. Namun pelaku industri perhotelan meyakinkan bahwa pihaknya berusaha sekuat tenaga untuk melakukan crisis handling yang baik. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengakui bahwa hal tersebut membuat sebagian wisatawan meninggalkan Lombok lebih cepat. Namun hal tersebut juga menjadi bentuk penanganan krisis yang perlu dilakukan Indonesia untuk menjaga rasa aman para tamu wisatawan.
Menurut Hariyadi, bahwa solusi yang terpenting untuk saat ini adalah membuktikan pada wisatawan khususnya manca, bahwa Indonesia sigap untuk memberikan layanan dan perlindungan bagi mereka yang saat ini ada di Lombok. ”Musibah pasti akan menimbulkan kekhawatiran. Namun teman-teman PHRI sudah menunjukkan handling yang sangat baik. Kami berkordinasi untuk memberikan penginapan gratis jika diperlukan dan pelayanan untuk wisatawan diprioritaskan,” ujar Hariyadi, saat dihubungi kemarin.
PHRI juga berkordinasi lintas industri baik dengan biro perjalanan wisata dan airlines untuk bersama-sama memprioritaskan pelayanan pada wisatawan. ”Dari laporan teman-teman PHRI Lombok, mereka banyak mengawal wisatawan dari Malaysia untuk mencari akomodasi pulang ke negaranya,” tambahnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (Asita) Asnawi Bahar. Kemarin (6/8) Asnawi menegaskan bahwa Asita pusat telah berkordinasi dengan Asita di Lombok untuk menambah extra flight demi memfasilitasi wisatawan yang ingin pulang ke negaranya.
”Lombok sekarang memang sedang shock, tapi kita mendapat feedback positif dari wisatawan karena kita responsible dan handle dengan baik. Kita harus mempertahankan image positif tersebut sampai masa krisis selesai,” ujar Asnawi.
Selain berkordinasi internal sesama pelaku usaha, Asita juga telah mengirimkan rekomendasi ke pemerintah untuk mensosialisasikan ke duta besar di negara-negara perwakilan bahwa Indonesia tetap aman untuk dikunjungi. Sebab, bencana alam merupakan gejala yang dapat terjadi dimanapun tak hanya di Indonesia.
Asnawi tak menampik, kejadian ini akan membuat kunjungan ke Lombok menurun, tak terkecuali Bali sebagai destinasi terdekat Lombok. ”Gempa 7 SR itu besar. Tapi bencana alam kan bisa terjadi dimana saja yang penting handling tamu in house itu yang akan menjadi kesan positif,” pungkasnya. (lyn/wan/agf)