saefur/ekspres |
Rencananya, pelepasan akan dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kebumen ke-389 yang jatuh pada 21 Agustus 2018 mendatang.
Ketua Pokdarwis Gajah Gunung Desa Jogosimo Kecamatan Klirong, Kastam (48), Jumat (10/8/2018) mengatakan awalnya ada 117 telur yang mereka upayakan untuk ditetaskan.
Telur itu diambil dari sarang telur penyu yang berada di gumuk pasir pantai Kalibuntu yang berbatasan langsung dengan muara sungai Lukulo.
Dari jumlah tersebut, ada 30 butir telur yang mengalami cacat dan retak saat hendak dipindahkan. Sehingga ada 87 telur yang ditangkar sejak 20 Juni 2018 . Hasilnya, ada 72 yang kemudian menetas menjadi tukik.
"Telur berhasil menetas pada 4 Agustus 2018 kemarin. Jadi sekarang (kemarin, 10/8/2018) para Tukik ini baru berumur 6 hari," katanya.
Kastam menambahkan Tukik yang kini berjumlah 71 ekor itu masih menjalani perwatan rutin oleh Pokdarwis desa setempat. Dalam dalam sehari Tukik diberi makan dua kali dan penggantian air laut rutin setiap 2 hari sekali.
"Kemarin sempat mati satu ekor karna terluka, untuk makananya dari ikan laut setiap pagi dan sore ikan dipotong kecil- kecil disuapkan satu persatu Tukik," katanya.
Kastam berharap penyelamatan telur penyu harus dioptimalkan bersama dukungan pemerintah hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang masih berburu liar telur penyu untuk diperjual belikan padahal pupulasi penyu laut dilindungi dan merupakan hewan yang hampir punah.
"Banyak warga yang mencari telur penyu untuk dijual mereka menghargai telur penyu berkisar Rp 2000 hingga Rp 5000 untuk satu butir telur dikalikan jika satu sarang telur penyu berjumlah 117 butir hingga 129 butir telur," katanya
Kepala Desa Jogosimo, Sokhibun mengatakan, pelepasan Tukik tersebut akan dilepas bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kebumen ke 389 yang jatuh pada 21 Agustus 2018 mendatang.
"Penyu merupakan hewan yang dilindungi untuk itu kami mengharapkan peran pemerintah untuk ikut mendukung pelestarian penyu yang berada di sekitar pantai Kalibuntu Jogosimo dengan ikut serta melepasan Tukik," pintanya. (saefur)