SIROJUL MUNIR/RADAR KUDUS |
Kejadian terjadi ketika bendera merah putih dibawa tim Paskibraka Sagita dengan membawa baki. Ketika bendera akan diambil bupati dan diserahkan kepada Maya, bendera merah putih pudar saat akan diterima. Sejurus kemudian, Maya siswi SMA N 1 Purwodadi langsung memegang kencang dan merapikan kembali.
Hingga akhirnya saat pengibaran bendera, Maya bisa membawanya ke tiang bendera dan bisa dikibarkan. Acara upacara pengibaran bendera sukses hingga akhir. Bupati sebagai pembina upacara dan Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto membacakan amanat UUD 1945.
Kabid Pemuda Eko Priyono mengatakan, anggota Paskibraka yang terpilih sebelumnya telah mengikuti pelatihan secara rutin dan karantina sebelumnya. Selama menjalankan tugas sebagai pengibar bendera saat upacara pagi hari dan penurunan bendera sore berjalan lancar dan tidak ada kendala.
”Bendera yang dikibarkan adalah bendera yang dikibarkan satu tahun sekali waktu peringatan hari Kemerdekaan. Setelah dikibarkan nanti akan langsung disimpan kembali,” kata Eko Priyono.
Sementara itu, terkait kejadian bendera pudar saat dibawa itu masalah teknis saat pengambilan. Namun, hal itu bisa diantisipasi dengan pembawa bendera yang berlangsung sigap dan membawanya sampai ke tiang bendera.
”Semua bisa berjalan lancar dan tidak ada masalah,” ujarnya.
Peringatan hari kemerdekaan di Kabupaten Grobogan juga dihadiri mahasiswi semester I jurusan International Science and Social Study Rio Ogawa. Dia jadi tamu undangan sebagai volunteering service dari organisasi kemanusiaan internasional Dejavato Foundation. (mun/zen)