HERU/RADARMAS |
Persoalan itu mulai dari sarana prasarana pendukung, tata kelolaa wisata, serta kesiapan Panitia Lokal maupun Pemerintah Daerah Banjarnegara. Dari pantauan Radarmas selama tiga hari kegiatan tersebut, masih banyak keluhan yang datang dari wisatawan mulai dari kemacetan, kantong parkir yang minim, fasilitas wisata yang kurang seperti toilet maupun kesiapan masyarakat dalam menyelenggarakan acara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto, mengungkapkan, perlu evaluasi DCF secara menyeluruh. “Evaluasi yang dilakukan tentu harus kompleks. Mulai dari sarana prasarana serta sumberdaya manusianya. Tidak dapat dipisahkan,” ujarnya.
Kendati demikian, menurut dia dari banyak masalah yang muncul, persoalan utama dari event tahunan ini masih seputar pada kemudahan aksesibilitas. Di antaranya adalah kesiapan jalan raya dan kantong parkir dalam menampung jumlah kendaraan wisatawan yang membanjiri arus lalu lintas menuju Dieng dalam satu waktu saat DCF digelar.
“Kalau SDM sudah mulai membaik,” ungkapnya. Panjangnya antrian kendaraan disertai kemacetan, ditengarai membuat calon wisatawan enggan berkunjung ke Dieng, khususnya saat pelaksanaan DCF.
Belum lagi dengan sesaknya lahan parkir yang tersedia, sehingga seringkali pengunjung harus berjalan jauh menuju lokasi pertunjukan karena tempat parkirnya yang jauh.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menilai, event yang berlangsung selama tiga hari berlangsung sangat sukses. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan yang diperkirakan mencapai 150 ribu wisatawan, baik dari dalam negeri maupun manca negara.
Namun dia mengaklui, di balik kesuksesan ini, ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi. Di antaranya masalah kemacetan yang mengular panjang, meskipun petugas sudah melakukan rekayasa lalu lintas dengan menjadikan arus lalu lintas arus satu arah maupun dengan menambah kantong parkir.
Namun kunjungan wisatawan yang membludak, membuat kemacetan tidak terhindarkan. Budhi berjanji akan menjadikan DCF tahun depan lebih baik. "Dengan menambah event dan juga mendatangkan artis nasional," kata dia.
Terkait kemacetan, dia menyebut hal ini disebabkan tidak seimbangnya jalan dengan volume kendaraan. Apalagi di sepanjang jalan yang macet, banyak kendaraan yang parkir di sisi kiri dan kanan.
Budhi mengatakan untuk mengatasi kemacetan, diperlukan kantong parkir yang luasnya minimal tiga hektar. Karena tanah di Dieng sangat mahal, kantong parkir ini akan dibangun di atas lahan milik pemerintah. "Untuk kebutuhan anggarannya akan segera saya intruksikan Dinas PUPR untuk mengestimasi," paparnya. (her/drn)